Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satpol PP Jaktim Bakal Periksa Panti Pijat di Pulogebang yang Diduga Tawarkan Jasa "Plus-plus"

Kompas.com - 23/11/2023, 19:07 WIB
Nabilla Ramadhian,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Satpol PP Jakarta Timur akan memeriksa panti pijat yang diduga menawarkan jasa pekerja seks komersial (PSK). Panti pijat plus-plus itu berlokasi di sepanjang Jalan Cakung Cilincing Timur kawasan Kampung Sawah Indah, Pulogebang, Cakung, Jakarta Timur.

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) Jakarta Timur Budhy Novian mengatakan, pemeriksaan dilakukan bersama TNI dan Polri.

"Karena tempat usaha hiburan yang diduga berbisnis prostitusi itu berjumlah 27, kami menurunkan sekitar 100 personel gabungan," ujar dia ketika dihubungi, Kamis (23/11/2023).

Baca juga: Panti Pijat Plus-plus Menjamur di Pulogebang, Emak-emak Jadi Resah Saat Suami Tak Pulang

Budhy akan melakukan pemeriksaan administrasi untuk memastikan apakah tempat usaha memiliki izin atau tidak.

Mereka pun bakal memeriksa apakah di dalam panti pijat ada ruangan tertutup yang menggunakan pintu.

"Kalau pakai pintu, itu indikasi (menawarkan PSK). Kami akan melakukan penutupan sementara, penyelidikan, dan panggil dan periksa saksi, Ketua RT, dan mungkin Lurah juga," jelas Budhy.

Penyelidikan dan pemeriksaan saksi dilakukan untuk memastikan klaim bahwa deretan panti pijat itu menawarkan jasa plus-plus.

Menurut dia, perempuan-perempuan berjejer di pinggir jalan di kawasan itu belum termasuk bukti yang kuat.

Sama halnya dengan perempuan dengan rok pendek yang duduk di pinggir jalan. Belum tentu ia adalah seorang PSK dari panti pijat itu.

Baca juga: Panti Pijat Plus-plus Bikin Resah, Warga Pulogebang: Bisa Rusak Generasi Muda

"Orang pakai rok mini lagi duduk di situ dibilang prostitut, tapi kan tidak (belum tentu). Itu asumsi dan harus dibuktikan. Makanya ingin tutup dulu sementara (menjawab keresahan warga sekaligus melakukan pemeriksaan dan penyelidikan)," jelas Budhy.

Selama ini, kawasan itu tidak pernah diperiksa oleh anggota Satpol PP. Sebab, tidak ada yang mengetahui tentang dugaan bisnis prostitusi terselubung di sana.

Budhy menuturkan, pihaknya baru mengetahui hal tersebut setelah warga Kampung Sawah Indah RT 001/RW 05 Pulogebang menggelar aksi damai, Minggu (19/11/2023) malam.

"Kami juga pikir enggak ada masalah (prostitusi). Karena usaha-usaha pariwisata seperti itu (karaoke dan panti pijat yang bukan plus-plus) memang diperbolehkan selama ada izin," pungkas Budhy.

Sebelumnya, warga Kampung Sawah Indah RT 001/RW 05 Pulogebang menggelar long march, Minggu malam.

Mereka resah dengan kehadiran panti pijat yang diduga menawarkan PSK karena sudah menjamur sejak 2005.

Warga bernama Dasrizal mengungkapkan, para PSK sudah mulai berani memasuki permukiman warga.

"Bikin resah warga karena kadang (para pekerja seks komersial) sudah masuk (menjual diri) ke gang (permukiman), bukan di pinggir jalan," terang dia di Cakung, Jakarta Timur, Senin (20/11/2023).

Baca juga: Tuntutan Penutupan Panti Pijat Plus-plus di Cakung Tak Digubris Pemilik Bisnis

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Larang Sekolah Gelar 'Study Tour', DPRD Depok: Jika Orangtua Tak Setuju, Jangan Dipaksa

Tak Larang Sekolah Gelar "Study Tour", DPRD Depok: Jika Orangtua Tak Setuju, Jangan Dipaksa

Megapolitan
Gembong Narkoba yang Ditangkap di Filipina Pernah Tinggal di Lombok

Gembong Narkoba yang Ditangkap di Filipina Pernah Tinggal di Lombok

Megapolitan
Nestapa Calon Siswa Bintara di Jakbar, Kelingkingnya Nyaris Putus dan Gagal Masuk Polisi akibat Dibegal

Nestapa Calon Siswa Bintara di Jakbar, Kelingkingnya Nyaris Putus dan Gagal Masuk Polisi akibat Dibegal

Megapolitan
Mayat Laki-laki Ditemukan Tergeletak di Seperator Jalan di Koja

Mayat Laki-laki Ditemukan Tergeletak di Seperator Jalan di Koja

Megapolitan
Sempat Dirazia, Jukir Liar di Minimarket Bungur Raya Kembali Beroperasi

Sempat Dirazia, Jukir Liar di Minimarket Bungur Raya Kembali Beroperasi

Megapolitan
Lansia Tewas Ditusuk Orang Tak Dikenal di Kebon Jeruk, Polisi Selidiki Identitas Pelaku

Lansia Tewas Ditusuk Orang Tak Dikenal di Kebon Jeruk, Polisi Selidiki Identitas Pelaku

Megapolitan
Gembong Narkoba Asia Buronan BNN Ditangkap di Filipina

Gembong Narkoba Asia Buronan BNN Ditangkap di Filipina

Megapolitan
Baru Sehari Ditertibkan, Jukir Liar Kembali Terlihat di Minimarket yang Dirazia Dishub Jaksel

Baru Sehari Ditertibkan, Jukir Liar Kembali Terlihat di Minimarket yang Dirazia Dishub Jaksel

Megapolitan
Hendak Shalat Subuh di Masjid, Lansia di Kebon Jeruk Tewas Ditusuk Orang Tak Dikenal

Hendak Shalat Subuh di Masjid, Lansia di Kebon Jeruk Tewas Ditusuk Orang Tak Dikenal

Megapolitan
Cerita Karyawan Minimarket di Cilincing Kerap Dikomplain Pengunjung karena Ditarik Uang Parkir

Cerita Karyawan Minimarket di Cilincing Kerap Dikomplain Pengunjung karena Ditarik Uang Parkir

Megapolitan
Pengamat Nilai Pemprov DKI Tak Perlu Beri Pekerjaan bagi Jukir Liar

Pengamat Nilai Pemprov DKI Tak Perlu Beri Pekerjaan bagi Jukir Liar

Megapolitan
Disdukcapil DKI Catat 7.243 Pendatang Tiba di Jakarta Pasca-Lebaran

Disdukcapil DKI Catat 7.243 Pendatang Tiba di Jakarta Pasca-Lebaran

Megapolitan
Oknum Diduga Terima Setoran dari 'Pak Ogah' di Persimpangan Cakung-Cilincing, Polisi Janji Tindak Tegas

Oknum Diduga Terima Setoran dari "Pak Ogah" di Persimpangan Cakung-Cilincing, Polisi Janji Tindak Tegas

Megapolitan
Polisi: 12 Orang yang Ditangkap Edarkan Narkoba Pakai Kapal Laut dari Aceh hingga ke Batam

Polisi: 12 Orang yang Ditangkap Edarkan Narkoba Pakai Kapal Laut dari Aceh hingga ke Batam

Megapolitan
Ragam Respons Jukir Liar Saat Ditertibkan, Ada yang Pasrah dan Mengaku Setor ke Ormas

Ragam Respons Jukir Liar Saat Ditertibkan, Ada yang Pasrah dan Mengaku Setor ke Ormas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com