Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pj Bupati Rekomendasikan UMK Kabupaten Bekasi Naik 13,99 Persen Jadi Rp 5,8 Juta

Kompas.com - 24/11/2023, 18:33 WIB
Joy Andre,
Nursita Sari

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Penjabat (Pj) Bupati Bekasi Dani Ramdan merekomendasikan upah minum kabupaten (UMK) Bekasi tahun 2024 naik 13,99 persen dari Rp 5.137.575,44 menjadi Rp 5.856.324.

Rekomendasi itu disampaikan kepada Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin.

Dalam salinan surat nomor TK.04.03/10398/Disnaker, ditulis bahwa rekomendasi tersebut sudah mempertimbangkan iklim dan keberlangsungan usaha di Kabupaten Bekasi.

Rekomendasi itu dibuat berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2023 tentang Pengupahan.

"Pj Bupati Bekasi menyampaikan rekomendasi Upah Minimum Kabupaten (UMK) Bekasi Tahun 2024 naik sebesar 13,99 persen," demikian isi surat tersebut dikutip Kompas.com, Jumat (24/11/2023).

Baca juga: Buruh di Depok Tuntut UMK Naik 15 Persen, Walkot Idris: Saya Mah Ikut Gubernur Saja

Surat rekomendasi itu ditandatangani oleh Dani Ramdan secara elektronik.

Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengapresiasi rekomendasi UMK tersebut. Menurut Said, Dani Ramdan melakukan langkah yang tepat.

"Apa yang dilakukan oleh Pj Bupati Bekasi itu benar. Dengarkan aspirasi buruh dan selayaknya begitu, karena Kabupaten Bekasi itu kawasan industri terbesar se-Asia Tenggara," kata Said kepada Kompas.com.

Said menilai, kenaikan UMK sebesar 13,99 persen yang direkomendasikan Dani Ramdan bisa meningkatkan daya beli buruh yang saat ini turun hingga 30 persen.

Sebab, rekomendasi kenaikan UMK itu tidak terlepas dari angka kebutuhan hidup layak (KHL) yang kini naik 12-15 persen.

Baca juga: Pemprov DKI Tak Bakal Ubah Angka Kenaikan UMP 2024 meski Ditolak Buruh

Angka KHL itu diketahui saat KSPI melakukan survei di beberapa kota industri, yakni Kabupaten Bekasi, Karawang, Kota Bekasi, dan Sidoajo.

"Rata-rata kenaikan KHL itu 12-15 persen. Beras naiknya hingga 40 persen, transportasi naik 30 persen dari tahun lalu. Paling terasa itu kos atau sewa rumah, naik hampir 50 persen, tinggi sekali. Sehingga, daya beli buruh (turun) 30 persen, itu memberatkan buruh," jelas dia.

"Nah, Pj Bupati ini artinya dia paham, ini adalah persoalan serius di daya beli. Walaupun harus diakui ada tekanan-tekanan juga dalam aksi, apalagi kalau benar terjadi mogok nasional. Kalau terjadi mogok nasional, bisa lumpuh itu Bekasi," imbuh Said.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Teka-teki Kematian Pria dengan Tubuh Penuh Luka dan Terbungkus Sarung di Tangsel

Teka-teki Kematian Pria dengan Tubuh Penuh Luka dan Terbungkus Sarung di Tangsel

Megapolitan
Rute Transjakarta 10B Cipinang Besar Selatan-Kalimalang

Rute Transjakarta 10B Cipinang Besar Selatan-Kalimalang

Megapolitan
Adik Kelas Korban Kecelakaan Bus di Subang Datangi SMK Lingga Kencana: Mereka Teman Main Kami Juga

Adik Kelas Korban Kecelakaan Bus di Subang Datangi SMK Lingga Kencana: Mereka Teman Main Kami Juga

Megapolitan
Orangtua Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang Mendatangi SMK Lingga Kencana

Orangtua Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang Mendatangi SMK Lingga Kencana

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com