“Wah aktif banget dia. Jadi, dia ini kayak ‘tulang punggung keluarga’. Maksudnya, dia mau bekerja untuk membantu keluarganya,” kata Haria.
“Misalnya dia dikasih uang atau makan sama orang, dia selalu bawa pulang, kasih ke ibunya dan adiknya yang paling kecil. Dia selalu prioritaskan buat ibunya dari uang imbalan yang dia dapatkan,” lanjut Haria.
Seorang petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Kelurahan Penjaringan bernama Juanda membenarkan bahwa hampir setiap hari K bermain di Kantor Kelurahan Penjaringan.
Juanda dan teman-temannya selalu menyarankan K agar segera pulang. Tetapi, almarhum enggan dan ingin bermain.
Baca juga: Anak Tewas Dianiaya Ayah di Muara Baru, Ibu RT: Korban Penyandang Disabilitas
“Sumpah, dia baik banget sama kita-kita. Saya pun heran. Pernah, kita lagi kumpul, tiba-tiba K beli air mineral, banyak banget, terus kasih ke kita. Itu pakai uang dia sendiri,” ungkap Juanda.
Dalam satu kesempatan, K sempat mengaku kepada petugas PPSU Kelurahan Penjaringan bahwa dia ingin sekali menjadi petugas pemadam kebakaran.
“Dia paling senang nonton Damkar di YouTube. Karena dia cita-citanya pingin jadi petugas Damkar,” pungkas Juanda.
Adapun Usmanto tega menganiaya K di Jalan Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, Rabu (13/12/2023).
Semua bermula saat K mengendarai sepeda di depan rumah lalu melindas kaki tetangga sampai berdarah.
Baca juga: Kronologi Ayah di Muara Baru Aniaya Anak hingga Tewas, Emosi Dengar Tetangga Adukan Kelakuan Korban
“Karena posisi kencang (ketika mengendarai sepeda). Anak saya kan kalau naik sepeda suka gitu (kencang), dia hiperaktif,” kata H.
Setelahnya, Usmanto yang baru terbangun dari tidurnya itu dihampiri oleh orangtua anak tetangga yang ditabrak K.
“Itu diomongin (mengadu), ‘jangan gitu lagi kendarai sepeda, enggak benar’,” ucap Halimah.
“Dia (Usmanto sebelumnya) istirahat, lagi tidur, keberisikan gara-gara orangtua tetangga ngomel-ngomel, keadaan perut kosong karena di rumah enggak ada apa-apa, jadinya dia kesal, langsung anaknya dibanting,” ujarnya lagi.
Berdasarkan rekaman CCTV, Usmanto yang memakai kaus hitam dan celana jin pendek itu langsung menampar pipi sebelah kanan K.
Kemudian Usmanto menendang bokong K hingga tersungkur.
Tidak sampai situ saja, Usmanto akhirnya mengangkat dan membanting K. Terdengar teriakan tetangga yang menyaksikan perbuatan ayah korban.
Setelahnya, Usmanto menggendong K.
“Pas sampai rumah, ada darah dari hidung dan mulut,” tutur Halimah.
Sejauh ini, polisi telah menangkap Usmanto dan tengah diperiksa lebih lanjut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.