Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tante Balita di Kramatjati Rekam Aksi Kekasih Aniaya Keponakan, Alasannya Dokumentasi jika Terjadi Sesuatu

Kompas.com - 19/12/2023, 12:22 WIB
Nabilla Ramadhian,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tante balita berinisial HZ (3), SAB (17), sengaja merekam aksi penganiayaan yang dilakukan kekasihnya, Risqi Ariskalaki (29), terhadap sang keponakan.

Adapun HZ dianiaya Risqi di kontrakan kawasan Batu Ampar, Kramatjati, Jakarta Timur.

"Pada saat kami lakukan BAP (berita acara perkara), tante korban menjelaskan, 'Ini buat dokumen saya jika terjadi apa-apa'," ungkap Kanit PPA Polres Metro Jakarta Timur Iptu Sri Yatmini di kantornya, Senin (18/12/2023).

Baca juga: Balita yang Dianiaya Pacar Tantenya di Kramatjati Dimakamkan di Bengkulu, Biaya Ditanggung Negara

SAB merekam aksi penganiayaan itu menggunakan ponselnya. Saat ini, ponsel tersebut disita sebagai barang bukti.

Sebab, sampai SAB diperiksa sebagai saksi dan Risqi ditangkap, Jumat (8/12/2023), ponsel itu masih menyimpan foto dan video penganiayaan korban.

Sri menuturkan, ada kemungkinan SAB berada di bawah relasi kuasa sehingga memilih untuk merekam daripada melaporkan pelaku.

"Karena dia numpang (mengontrak bersama) juga mungkin. Karena di bawah relasi kuasa, SAB tidak berani untuk menyampaikan atau melaporkan. Makanya itu (dokumentasi) tidak dihapus," jelas Sri.

Baca juga: Balita Meninggal karena Dianiaya Pacar Tante di Kramatjati, Terungkap Alasan Sang Ibu Titipkan Anaknya...

Saat ini, SAB masih berstatus sebagai saksi dan masih diperiksa intensif. Sepanjang pemeriksaan, SAB didampingi oleh seorang saudara jauh.

Pemeriksaan juga dilakukan dengan hati-hati karena SAB masih masuk kategori di bawah umur.

Sri melanjutkan, tidak menutup kemungkinan SAB terlibat menyiksa HZ. Begitu pun sebaliknya, bisa jadi SAB tak terlibat sehingga Risqi menjadi tersangka tunggal dalam kasus penganiayaan balita malang itu.

"Nanti tetap ada (proses) konfrontasi. Proses dalam penyidikan akan dituntaskan," kata Sri.

Adapun HZ dititipkan oleh sang ibunda kepada tantenya karena sang ibu bekerja sebagai pekerja migran Indonesia (PMI) di Malaysia.

Sementara itu, Rudi selaku ayah HZ sudah bercerai dengan ibu korban dan tinggal di Bengkulu.

Baca juga: Sempat Koma, Balita di Kramatjati yang Dianiaya Pacar Tantenya Meninggal Dunia

Pada awal November 2023, SAB berkenalan dan menjalin hubungan dengan Risqi. Mereka tinggal bersama di sebuah kontrakan wilayah Batu Ampar, Kramatjati, Jakarta Timur.

Risqi dan SAB mengaku sebagai pasangan suami istri, sedangkan HZ diakui sebagai anak mereka.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com