Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diresmikan Jokowi, Jembatan Otista Bogor Akhirnya Kembali Dibuka

Kompas.com - 19/12/2023, 13:18 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah,
Jessi Carina

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Presiden RI Joko Widodo meresmikan Jembatan Otto Iskandar Dinata (Otista), Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa (19/12/2023).

Dengan demikian, jembatan tersebut kini telah resmi dibuka kembali.

"Bismillahirrahmanirrahim, pada hari ini saya resmikan Jembatan Otto Iskandar Dinata Kota Bogor. Terima kasih," kata Jokowi.

Dalam peresmian itu, hadir beberapa pejabat lainnya seperti Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin, dan mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Baca juga: Uji Beban Kendaraan Tuntas, Jembatan Otista Bogor Dibuka Senin Depan

Jokowi mengungkapkan, sebelum direvitalisasi, Jembatan Otista menjadi salah satu problem kemacetan yang ada di Kota Bogor.

Oleh karena itu, pelebaran jalan di jembatan peninggalan zaman kolonial itu harus dilakukan.

"Ada penyempitan jalan di jembatan ini sehingga dilebarkan," ungkapnya.

"Tadi saya juga cek juga lengkungan di bawah jembatan, ternyata tidak dihilangkan," tambahnya.

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menuturkan, dalam proses revitalisasi, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor tetap mempertahankan fondasi lengkungan di bawah jembatan yang merupakan ciri khas dari bangunan zaman Belanda itu.

Baca juga: Jokowi Resmikan Jembatan Otista di Kota Bogor yang Telan Biaya Perbaikan Rp 50 Miliar

Bima menyebut, Pemkot Bogor sebelumnya sudah mengajukan revitalisasi Jembatan Otista pada tahun 2020. Namun, revitalisasi ditunda karena ada pandemi Covid-19.

"Baru kemudian pada awal tahun ini, Jembatan Otista mulai direvitalisasi. Butuh waktu selama 7,5 bulan sampai selesai diperbaiki,"sebut Bima.

"Ini perjalanan yang tidak mudah karena selain kemacetan yang ditimbulkan dari adanya perubahan rekayasa arus lalu lintas tapi juga pendapatan pedagang di sekitar jembatan ikut berkurang," bebernya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com