"Tugas kemanusiaan adalah memberikan fasilitas bagi mereka yang kurang beruntung," tegas penulis buku Negara Paripurna itu.
Baca juga: Klasifikasi Perilaku kesehatan
Sementara itu, perilaku kelima yang ditekankan oleh Yudi Latif adalah accomplishment atau achievement. Menurutnya, tidak dapat disangkal bahwa segala sesuatu dinilai berdasarkan hasil akhirnya.
Sebagaimana yang disampaikan oleh Rasulullah dan tercatat dalam Hadits Riwayat (HR) Bukhari, nomor 6493, "Amalan itu yang dilihat adalah akhirannya"
Hal tersebut juga ditegaskan dalam firman Allah pada Surat al-Dhuha ayat 4, "Dan sesungguhnya yang kemudian itu lebih baik bagimu dari pada yang dahulu". Penjelasan makna ayat ini membutuhkan tafsir yang lebih lanjut.
"Yang kemudian itu harus lebih baik dari yang sebelumnya. Jika sama saja, maka kita tidak mencapai accomplishment. Oleh karena itu, setiap harinya pencapaian kita harus bertambah. Jangan berhenti di zona nyaman. Kita harus terus melakukan continuous improvement, melakukan perbaikan secara terus menerus, untuk mencapai versi terbaik bagi Dompet Dhuafa sesuai masanya,” jelas Yudi Latif.
Baca juga: Pesan Kemanusiaan dari Betlehem
Yudi yakin bahwa para pekerja kemanusiaan di lembaga filantropi Islam akan menemukan kebahagiaan dalam aktivitas mereka jika kelima perilaku ini dijalankan dengan baik.
Sebelumnya, Yudi Latif mengungkapkan bahwa sebagian besar orang bekerja di suatu institusi atau perusahaan dengan motivasi untuk mendapatkan penghasilan.
Namun, bekerja di lembaga filantropi memiliki nilai lebih dari sekadar mencari penghasilan. Para pekerja di lembaga filantropi tidak hanya dianggap sebagai alat produksi semata.
Sebaliknya, kata Yudi, lembaga filantropi sangat menghormati harkat kemanusiaan para amilnya, seiring dengan upayanya untuk meningkatkan martabat orang lain, khususnya para kaum dhuafa sebagai penerima manfaat.
Baca juga: Dompet Dhuafa Lantik Pengurus 2024-2029, Ini Susunannya
Ia mengungkapkan bahwa di lembaga filantropi, terdapat ruang yang luas untuk menyampaikan ide dan gagasan.
Dengan demikian, kata Yudi Latif, setiap individu di Dompet Dhuafa diharapkan selalu memiliki rasa penasaran dan dorongan untuk mengetahui lebih banyak.
Menurutnya, sikap skeptis dapat menjadi positif jika ditempatkan dengan benar. Dengan cara ini, pengetahuan akan terus berkembang.
Sejalan dengan ilmu, peningkatan iman juga harus terus diupayakan. Yudi Latif menegaskan pentingnya menjaga keseimbangan antara ilmu dan iman, karena kedua hal ini merupakan faktor penentu martabat manusia.
Sebagaimana yang Allah Subhanahu wa ta'ala (SWT) firmankan dalam Surat al-Mujadalah ayat 11, yang umumnya diartikan sebagai, “Allah SWT akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kalian dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat.”
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.