"Sejauh ini masih pendalaman. Dari yang mengaku keluarga, kami sedang lakukan upaya DNA. Dari DNA keluarga yang terkonfirmasi di sana, akan kami cocokkan dengan mayat HG di sini," tutup Krisnha.
Polisi memastikan jasad wanita diduga berinsial HG yang ditemukan di dalam peti kemas Pelabuhan Tanjung Priok meninggal secara alami.
Polisi menegaskan, tak ada tanda kekerasan atau pembunuhan di sekujur jasad wanita yang diduga berasal dari Fakfak, Papua Barat, tersebut.
"Kami sudah lakukan upaya otopsi, penyebab kematian saat ini, kematian yang sifatnya normal. Tidak ada tanda kekerasan, tidak ada tanda tulang patah, atau goresan dan sayatan," kata Krisnha.
Selain itu, polisi juga memastikan HG bukan meninggal karena diracuni. Pasalnya, tidak ditemukan racun dalam lambung dan tak ada senyawa lainnya
"Meninggal secara alami," ungkap Krisnha.
Sebelumnya, berdasarkan hasil otopsi tim dokter forensik Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur, wanita misterius itu diduga sempat mengalami kekurangan oksigen sebelum tewas.
"Hasil hasil pemeriksaan jenazah yang dilakukan oleh dokter forensik RS Polri diketahui bahwa ditemukan tanda kekurangan oksigen pada jenazah sebelum meninggal dunia," kata Krisnha, Kamis (18/1/2024).
Saat ini, jasad perempuan tersebut berada di RS Polri Kramatjati untuk diotopsi guna penyelidikan lebih lanjut.
(Tim Redaksi : Vincentius Mario, Ambaranie Nadia Kemala Movanita, Jessi Carina)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.