Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kampanye di Bandung, Airlangga Sebut Prabowo Bakal Lanjutkan Proyek Tanggul Laut Raksasa

Kompas.com - 09/02/2024, 20:15 WIB
Tria Sutrisna,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menyinggung proyek pembangunan giant sea wall atau tanggul pantai dan laut raksasa di pesisir utara Jawa, saat berkampanye di Bandung, Jawa Barat, Jumat (9/2/2024).

Menurut dia, rencana pembangunan tanggul pantai dan laut raksasa itu sudah dibahas oleh Presiden Joko Widodo.

Calon presiden (capres) Prabowo Subianto pun disebut bakal melanjutkan proyek tersebut jika menang Pilpres 2024.

“Pembahasan yang sudah panjang dan sudah lama, mari kita laksanakan ke depan. Sudah dibahas juga dengan Presiden Jokowi, juga dengan calon presiden kita, Prabowo,” ujar Airlangga.

Baca juga: Sebut Jawa Barat Lumbung Suara Golkar, Airlangga: Mari Bung Rebut Kembali

Airlangga mengaku sudah berkunjung dan berkampanye di wilayah pesisir utara Jawa. Di sana, dia mendengarkan keluhan warga yang permukimannya kerap terendam banjir rob.

“Di sana, permukaan tanah turun 20 sentimeter dan air pasang naik ketinggiannya,” kata Airlangga.

Berdasarkan hasil kajian yang didapatkan Airlangga, keberadaan the great giant sea wall dapat menyelamatkan 50 juta warga di pesisir utara Jawa.

“Ke depan, the great giant sea wall atau tanggul raksasa utara yang akan menyelamatkan 50 juta warga kita, kita akan bangun,” kata dia.

Baca juga: Golkar Targetkan Raih 116 Kursi pada Pileg 2024

Adapun gagasan pembangunan tanggul laut raksasa Jakarta dan reklamasi pulau muncul pada era Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo sekitar 2010.

Awalnya, giant sea wall akan dibangun pada 2020-2030 dengan tahap groundbreaking pada 2014.

Pembangunan tanggul laut sepanjang 32 kilometer dimulai pada 2014 bernama proyek Garuda Agung. Pembangunannya direncanakan dimulai dari wilayah Jakarta sampai semua pesisir utara Pulau Jawa.

Akan tetapi, menurut pemberitaan surat kabar The Guardian (22/11/2016), sejumlah masalah, termasuk lingkungan hidup, keuangan, dan hukum membuat proyek ini mandek.

Direktur Jenderal (Dirjen) Sumber Daya Air (SDA) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Bob Arthur Lombogia memperkirakan, pra-desain proyek giant sea wall membutuhkan anggaran sebesar Rp 58 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dianggap Menganggu Warga, Restoran di Kebon Jeruk Ditutup Paksa Pemilik Lahan

Dianggap Menganggu Warga, Restoran di Kebon Jeruk Ditutup Paksa Pemilik Lahan

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Jemaah Haji Asal Bogor Diimbau Waspada dan Jaga Kesehatan

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Jemaah Haji Asal Bogor Diimbau Waspada dan Jaga Kesehatan

Megapolitan
Tiap Hari, Jukir Liar Minimarket di Koja Mengaku Harus Setor ke RW

Tiap Hari, Jukir Liar Minimarket di Koja Mengaku Harus Setor ke RW

Megapolitan
Aturan Walkot Depok, Dishub Wajib Rilis Surat Kelayakan Kendaraan 'Study Tour'

Aturan Walkot Depok, Dishub Wajib Rilis Surat Kelayakan Kendaraan "Study Tour"

Megapolitan
Penyelenggara 'Study Tour' di Depok Diimbau Ajukan Permohonan 'Ramp Check' Kendaraan ke Dishub

Penyelenggara "Study Tour" di Depok Diimbau Ajukan Permohonan "Ramp Check" Kendaraan ke Dishub

Megapolitan
KNKT Telusuri Lisensi Pilot Pesawat Tecnam P2006T yang Jatuh di Tangsel

KNKT Telusuri Lisensi Pilot Pesawat Tecnam P2006T yang Jatuh di Tangsel

Megapolitan
KNKT Sebut Pesawat Jatuh di Tangsel Statusnya Bukan Pesawat Latih, tapi Milik Perseorangan

KNKT Sebut Pesawat Jatuh di Tangsel Statusnya Bukan Pesawat Latih, tapi Milik Perseorangan

Megapolitan
Jenazah Korban Pesawat Jatuh Telah Diambil dari RS Polri, Kini Dibawa Keluarga Menuju Rumah Duka

Jenazah Korban Pesawat Jatuh Telah Diambil dari RS Polri, Kini Dibawa Keluarga Menuju Rumah Duka

Megapolitan
948 Calon Jemaah Haji Asal Kota Bogor Diberangkatkan pada Musim Haji 2024

948 Calon Jemaah Haji Asal Kota Bogor Diberangkatkan pada Musim Haji 2024

Megapolitan
Casis Bintara yang Dibegal di Kebon Jeruk Dapat Hadiah Motor Baru

Casis Bintara yang Dibegal di Kebon Jeruk Dapat Hadiah Motor Baru

Megapolitan
Jenazah Korban Pesawat Jatuh di Tangsel Utuh, RS Polri: Kematian Disebabkan Benturan

Jenazah Korban Pesawat Jatuh di Tangsel Utuh, RS Polri: Kematian Disebabkan Benturan

Megapolitan
Jasad Wanita di Selokan Bekasi, Polisi Masih Dalami Dugaan Korban Hamil

Jasad Wanita di Selokan Bekasi, Polisi Masih Dalami Dugaan Korban Hamil

Megapolitan
Muncul Lagi meski Sudah Ditertibkan, Jukir Liar di Koja: Makan 'Gimana' kalau Dilarang?

Muncul Lagi meski Sudah Ditertibkan, Jukir Liar di Koja: Makan "Gimana" kalau Dilarang?

Megapolitan
Sebelum Hilang Kontak, Pilot Pesawat Jatuh di Tangsel Sempat Hubungi Menara Pengawas

Sebelum Hilang Kontak, Pilot Pesawat Jatuh di Tangsel Sempat Hubungi Menara Pengawas

Megapolitan
KNKT Pastikan Pesawat yang Jatuh di Tangsel Tidak Punya 'Black Box'

KNKT Pastikan Pesawat yang Jatuh di Tangsel Tidak Punya "Black Box"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com