JAKARTA, KOMPAS.com - Guru Besar Ilmu Politik Universitas Indonesia (UI), Lili Romli, berharap partai oposisi calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka tak tergoda bergabung dalam kekuasaan.
Hal ini berkaitan dengan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sementara unggul lebih dari 50 persen hitung cepat (quick count) Pemilihan Presiden versi Litbang Kompas.
"Saya kira partai pendukung juga akan berebut juga tuh, Secara kan partainya banyak, baik yang di parlemen maupun yang tak lolos di parlemen," ucap Lili dalam Obrolan Newsroom bersama Kompas.com, Rabu (14/2/2024).
Baca juga: Guru Besar UI Yakin Megawati Tidak Akan Tergoda Masuk ke Kekuasaan meski Dikhianati Jokowi
Menurut Lili, bukan tidak mungkin partai pengusung dan relawan Prabowo-Gibran sudah mulai mengincar posisi menteri, wakil menteri, bahkan komisaris perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
"Mereka juga pasti juga menginginkan posisi. Karena dalam politik, tidak ada makan siang gratis. Apalagi ada yang sampai bilang berdarah-darah," ucap Lili.
Lili berharap Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI P), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Nasdem, dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tetap konsisten berada luar kekuasaan.
"Yang bagian dari oposisi yang mengontrol jalannya pemerintahan. Kalau tidak dikontrol akan berbahaya," ucap Lili.
Terlebih, ungkap Lili, banyak proyek populis dari Prabowo-Gibran yang akan makan anggaran yang besar.
"Kalalu tidak ada kontrol, bisa akan terjadi penyelewengan, abuse of power, dan lain sebagainya," ungkap Lili.
Baca juga: Pidato Lengkap Prabowo Usai Unggul di Quick Count Pilpres 2024
Jiika Prabowo-Gibran berencana merangkul semua pihak, maka Lili berharap tindakan itu hanya dalam arti positif untuk menjadi presiden untuk seluruh rakyat Indonesia.
"Tapi, tidak untuk bagi-bagi kekuasaan untuk seluruh kekuatan politik yang ada di Indonesia," kata Lili.
Prabowo-Gibran sebelumnya menyatakan bakal merangkul semua pihak usai mengeklaim telah memenangi pilpres satu putaran berdasarkan hasil hitung cepat atau quick count sejumlah lembaga.
Keduanya pun menyatakan akan merangkul semua pihak, dan juga akan segera menjadwalkan pertemuan dengan rival mereka.
"Kami akan merangkul semua unsur dan semua kekuatan. Kami akan menjadi presiden dan wakil presiden untuk seluruh rakyat Indonesia," kata dia.
Sebagai informasi, pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sementara unggul 58,68 persen hitung cepat (quick count) versi Litbang Kompas.
Data itu didapat dari hitung cepat Litbang Kompas pada Kamis (15/2/2024) pukul 10.20 WIB.
Sementara itu, pasangan nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar mendapat 25,08 persen suara.
Kemudian pasangan nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD mendapatkan 16,24 persen suara.
Perolehan suara tersebut diperoleh dari data penghitungan yang masuk 88,55 persen, yang didapat dari total 2.000 TPS sampel.
Quick count Litbang Kompas dalam Pemilu 2024 menggunakan metodologi stratified random sampling dan memiliki margin of error sebesar 1 persen.
Quick count ini dibiayai secara mandiri oleh Harian Kompas.
Hasil quick count ini bukanlah hasil resmi. Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan melakukan rekapitulasi suara secara berjenjang dari Kamis (15/2/ 2024) hingga Rabu (20/3/2024).
Penetapan hasil Pemilu dilakukan paling lambat 3 hari setelah memperoleh surat pemberitahuan atau putusan dari Mahkamah Konstitusi (MK).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.