Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pingsan Saat Penghitungan Suara, 4 Anggota KPPS dan Satu Linmas di Tangsel Masuk RS

Kompas.com - 15/02/2024, 14:02 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Empat orang anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dan satu satuan pelindung masyarakat (linmas) di beberapa tempat pemungutan suara (TPS) wilayah Tangerang Selatan, dirawat di rumah sakit.

Ketua Divisi Sumber Daya Manusia (SDM), Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, dan Partisipasi Masyarakat KPU Tangsel Heni Lestari mengatakan, keempat anggota KPPS dan satu Linmas itu jatuh pingsan saat penghitungan perolehan suara, Rabu (14/2/2024).

"Pemungutan jam 07.00 hingga 13.00 WIB. Penghitungan setelah jam 13.00 WIB, rata-rata yang pingsan saat penghitungan," ujar Heni saat dikonfirmasi, Kamis (15/2/2024).

Baca juga: Cerita Nurlita Jadi KPPS di Panti Sosial, Tak Khawatir karena Pasien Didampingi

Heni menjelaskan, keempat anggota KPPS yang sakit diduga karena kelelahan itu bertugas di TPS Kecamatan Serpong, Pamulang dan Pondok Aren.

"Untuk datanya, empat KPPS, satu Linmas. Dua di Kecamatan Serpong dan satu Linmas di Serpong. Satu KPPS lain di TPS Pondok Aren dan satu (anggota KPPS) lagi di TPS Pamulang," kata Heni.

Adapun biaya perawatan sejumlah petugas KPPS dan Linmas di rumah sakit dipastikan ditanggung menggunakan BPJS Kesehatan yang dimiliki.

"Untuk BPJS ketenagakerjaan seluruh adhoc kami juga sudah aktif ter-cover," ucap Heni.

Sebagai informasi, total anggota KPPS yang bertugas saat Pemilu 2024 di setiap TPS wilayah Tangerang Selatan yakni 26.768 orang. Sementara Linmas berjumlah 7.648 orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Muncul Poster Budisatrio-Kaesang untuk Pilkada Jakarta, Pengamat: Itu Kode Serius

Muncul Poster Budisatrio-Kaesang untuk Pilkada Jakarta, Pengamat: Itu Kode Serius

Megapolitan
Pekerja di Jakarta: Kalau Sudah Punya Rumah, Tapera untuk Apa?

Pekerja di Jakarta: Kalau Sudah Punya Rumah, Tapera untuk Apa?

Megapolitan
Soal Kabar Kaesang Duet dengan Keponakan Prabowo di Pilkada 2024, DPW PSI: Belum Terima Informasi Pusat

Soal Kabar Kaesang Duet dengan Keponakan Prabowo di Pilkada 2024, DPW PSI: Belum Terima Informasi Pusat

Megapolitan
Pedagang Kopi Keliling di Tanah Abang Terjaring Razia Jukir

Pedagang Kopi Keliling di Tanah Abang Terjaring Razia Jukir

Megapolitan
Muncul Foto Budisatrio Djiwandono dan Kaesang for Jakarta, Gerindra : Itu Aspirasi Masyarakat

Muncul Foto Budisatrio Djiwandono dan Kaesang for Jakarta, Gerindra : Itu Aspirasi Masyarakat

Megapolitan
Endah Kaget Motornya Diangkut Dishub di Depan Mata, padahal Dijamin Aman oleh Jukir

Endah Kaget Motornya Diangkut Dishub di Depan Mata, padahal Dijamin Aman oleh Jukir

Megapolitan
Tukang Bubur: Saya Lebih Percaya Tapera Dikelola Swasta Dibandingkan Pemerintah

Tukang Bubur: Saya Lebih Percaya Tapera Dikelola Swasta Dibandingkan Pemerintah

Megapolitan
Pengamat Sebut Anies Akan Berhadapan dengan Sejumlah Nama di Pilgub DKI

Pengamat Sebut Anies Akan Berhadapan dengan Sejumlah Nama di Pilgub DKI

Megapolitan
Tak Setuju Upah Dipotong Tapera, Pekerja di Jakarta: Gaji Sudah Pas-pasan

Tak Setuju Upah Dipotong Tapera, Pekerja di Jakarta: Gaji Sudah Pas-pasan

Megapolitan
Pekerja Ini Lebih Setuju Program DP 0 Persen Dikaji Ulang daripada Gaji Dipotong Tapera

Pekerja Ini Lebih Setuju Program DP 0 Persen Dikaji Ulang daripada Gaji Dipotong Tapera

Megapolitan
Pj Wali Kota Bogor Imbau Orangtua Tidak Mudah Percaya Calo Saat Pendaftaran PPDB 2024

Pj Wali Kota Bogor Imbau Orangtua Tidak Mudah Percaya Calo Saat Pendaftaran PPDB 2024

Megapolitan
KASN Terima Dua Laporan Dugaan Pelanggaran Netralitas ASN oleh Supian Suri

KASN Terima Dua Laporan Dugaan Pelanggaran Netralitas ASN oleh Supian Suri

Megapolitan
Soal Tapera, Karyawan Swasta: Mending Pemerintah Perbaiki Administrasi Pencairan BPJS Ketenagakerjaan Dulu

Soal Tapera, Karyawan Swasta: Mending Pemerintah Perbaiki Administrasi Pencairan BPJS Ketenagakerjaan Dulu

Megapolitan
Penjual Konten Video Pornografi Anak di Telegram Patok Tarif Rp 200.000

Penjual Konten Video Pornografi Anak di Telegram Patok Tarif Rp 200.000

Megapolitan
Jual Video Porno Anak via Telegram, Pria Asal Sumenep Ditangkap Polisi

Jual Video Porno Anak via Telegram, Pria Asal Sumenep Ditangkap Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com