Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pencuri Cokelat Bersajam Beraksi di Minimarket Rawamangun

Kompas.com - 15/02/2024, 21:07 WIB
Nabilla Ramadhian,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Terduga pencuri cokelat bersenjata tajam (sajam) berinisial A (34) nekat beraksi di sebuah minimarket di Rawamangun, Pulogadung, Jakarta Timur, Selasa (13/2/2024).

Kepala Toko bernama Alfiana mengatakan, A terpergok mencuri empat batang cokelat oleh seorang konsumen sekitar pukul 13.00 WIB.

"Konsumen merhatiin. Pelaku mau keluar, ditahan sama dia, ditanya mau ke mana. Si pelaku ngelindur, bilangnya belum mau keluar tapi sudah kayak mau jalan keluar toko," tutur Alfiana kepada Kompas.com, Kamis (15/2/2024).

Baca juga: Polisi Buru Pencuri Empat Motor Milik Satu Keluarga di Tanjung Priok

Saat itu, konsumen tersebut sedang mengantre untuk mengambil pesanannya. Ia melihat A terus berjalan-jalan di antara rak.

Merasa curiga, ia terus memerhatikan terduga pencuri cokelat. Kemudian, konsumen itu melihat A memasukkan empat batang cokelat ke dalam tasnya.

Pada saat itu lah keributan terjadi. Konsumen terus mendesak A untuk mengakui apa yang sedang dilakukan, sementara A terus mengelak.

Ia pun membawa A ke meja kasir. Kebetulan, di sana sudah ada para pegawai toko. Pihak keamanan pun datang untuk melihat kegaduhan itu.

"Pelaku ambil cokelat empat batang, pas digeledah ada 15 batang. Yang geledah tasnya ada saya, konsumen itu, dan pihak keamanan," ungkap Alfiana.

Saat digeledah, A masih mengelak bahwa ia memang belum berniat untuk keluar toko.

Namun, saat disuruh bayar oleh para pegawai, A tidak membawa uang sepeser pun. Bahkan, ponsel juga tidak ada.

Baca juga: Aksi Kilat Pencuri Modus Pecah Kaca, Bawa Kabur Barang Puluhan Juta, Uangnya untuk Beli Narkoba

"Bahkan di tasnya ada dompet, tapi isinya SIM punya orang lain karena mukanya beda. Ada kartu Flazz untuk Transjakarta sama kartu KRL," Alfiana berujar.

Saat ditanya apakah ingin bayar atau diproses di Polsek Pulogadung, A mengatakan untuk dibawa saja ke kantor polisi.

Sebab, ia masih enggan membayar karena tidak membawa uang. A pun terpergok membawa dua sajam berupa pisau dapur.

Saat polisi datang, A langsung digiring ke Polsek Pulogadung untuk dimintai keterangan.

"Motifnya kata bapak-bapak yang interogasi (di toko), untuk dijual lagi. Kerugiannya kalau dicuri, 15 batang cokelat harganya Rp 350.000-an karena lagi promo. Kalau harga biasa totalnya Rp 450.000-an," ungkap Alfiana.

"Waktu saya ke kantor polisi juga, A dibawa ke dalam sel. Cuma untuk kabar terbaru belum tahu lagi (kasusnya) bagaimana," pungkas dia.

Baca juga: Polisi Periksa ART yang Diduga Tak Diberikan Makan dan Dikurung Majikan di Jakbar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Maling Motor di Tebet Sempat Masuk ICU gara-gara Dikeroyok Warga

Maling Motor di Tebet Sempat Masuk ICU gara-gara Dikeroyok Warga

Megapolitan
“Kalau Bung Anies Berniat Maju Pilkada DKI Lewat PDI-P, Silakan Daftar'

“Kalau Bung Anies Berniat Maju Pilkada DKI Lewat PDI-P, Silakan Daftar"

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, Satpol PP DKI Minta Parpol Izin Saat Pasang Alat Peraga Kampanye

Jelang Pilkada 2024, Satpol PP DKI Minta Parpol Izin Saat Pasang Alat Peraga Kampanye

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Kebut Persiapan, Prioritaskan Jemaah Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Kebut Persiapan, Prioritaskan Jemaah Lansia

Megapolitan
Tepergok Hendak Curi Motor, Maling di Koja 'Video Call' Ibunya Saat Diciduk Warga

Tepergok Hendak Curi Motor, Maling di Koja "Video Call" Ibunya Saat Diciduk Warga

Megapolitan
Kronologi Remaja Tikam Seorang Ibu di Bogor, Berawal dari Mabuk dan Panik

Kronologi Remaja Tikam Seorang Ibu di Bogor, Berawal dari Mabuk dan Panik

Megapolitan
Maju Pilkada DKI Jalur Independen, Dharma Pongrekun: Mau Selamatkan Rakyat

Maju Pilkada DKI Jalur Independen, Dharma Pongrekun: Mau Selamatkan Rakyat

Megapolitan
Dishub DKI Minta Warga Laporkan ke Aplikasi JAKI jika Temukan Jukir Liar di Minimarket

Dishub DKI Minta Warga Laporkan ke Aplikasi JAKI jika Temukan Jukir Liar di Minimarket

Megapolitan
Buntut Penganiayaan Taruna STIP, Desakan Moratorium hingga Penutupan Sekolah Menguat

Buntut Penganiayaan Taruna STIP, Desakan Moratorium hingga Penutupan Sekolah Menguat

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Tergolong Tindak Pidana, Dishub DKI Bakal Terapkan Sidang di Tempat

Jukir Liar Minimarket Tergolong Tindak Pidana, Dishub DKI Bakal Terapkan Sidang di Tempat

Megapolitan
Polisi Sebut Tersangka Kasus Kematian Taruna STIP Masih Mungkin Bertambah

Polisi Sebut Tersangka Kasus Kematian Taruna STIP Masih Mungkin Bertambah

Megapolitan
Jukir Liar Tak Setuju Ditertibkan, Kadishub DKI: Siapa Pun yang Timbulkan Keresahan, Harus Ditindak Tegas

Jukir Liar Tak Setuju Ditertibkan, Kadishub DKI: Siapa Pun yang Timbulkan Keresahan, Harus Ditindak Tegas

Megapolitan
3 Korban Tewas Kebakaran Kapal di Muara Baru Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

3 Korban Tewas Kebakaran Kapal di Muara Baru Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

Megapolitan
Remaja di Bogor Ditangkap Polisi Usai Tusuk Seorang Ibu dalam Keadaan Mabuk

Remaja di Bogor Ditangkap Polisi Usai Tusuk Seorang Ibu dalam Keadaan Mabuk

Megapolitan
Temui Heru Budi di Balai Kota, Ahmed Zaki Pastikan Bukan Bahas Isu Pilkada DKI 2024

Temui Heru Budi di Balai Kota, Ahmed Zaki Pastikan Bukan Bahas Isu Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com