Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengelola LRT Jabodebek Usahakan Persingkat "Headway" demi Kenyamanan

Kompas.com - 20/02/2024, 20:37 WIB
Firda Janati,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Pengelola LRT Jabodebek mengusahakan mempersingkat waktu tunggu antarkereta atau headway demi kenyamanan penumpang.

Manajer Humas LRT Jabodebek Mahendro Trang Bawono mengatakan, secara bertahap pihaknya akan meningkatkan pelayanan tersebut.

"Untuk headway, nantinya secara bertahap akan dipersingkat lagi demi meningkatkan pelayanan terhadap pengguna," ujar Mahendro saat dikonfirmasi, Selasa (20/2/2024).

Mahendro mengatakan, saat ini pihaknya masih terus membuka komunikasi dengan Direktorat Jenderal Perkeretaapian.

Baca juga: Budaya Tertib Pengguna LRT Kini, Tidak Berdiri di Depan Pintu Kereta

"Saat ini kami masih lakukan evaluasi dan koordinasi dengan DJKA Kemenhub terkait rencana tersebut," imbuhnya.

Mahendro melanjutkan, saat ini waktu tunggu antarkereta menjadi lebih cepat 30 detik, dibandingkan sebelumnya maksimal 15 menit.

"Untuk headway pada lintas pelayanan 1 dan 3 (Harjamukti dan Jatimulya), mulai 16 Januari menjadi 14,5 menit. Lebih cepat 30 detik dibanding periode sebelumnya (sebelum 16 Januari)," ujar Mahendro saat dikonfirmasi.

Baca juga: Dulu Rem LRT Terasa Kasar, Pengguna: Kini Hampir Sebaik MRT Singapura

Perubahan headway tersebut bukan dikarenakan penambahan rangkaian kereta.

"Bukan karena penambahan trainset (TS) melainkan karena penambahan jumlah perjalanan," kata dia.

Sebelumnya, pada November sampai 15 Januari 2024, jumlah perjalanannya 200 di hari kerja, 202 di akhir pekan.

"Sedangkan setelah 16 Januari 2024 jumlah perjalanan menjadi 264 saat weekday dan 240 saat weekend," imbuh Mahendro.

Baca juga: Budaya Tertib Penumpang LRT Jabodebek, Paling Diuji pada Jam Pulang Kerja

Sebagai informasi, headway ini berbeda dengan sebelumnya, saat 18 trainset tak beroperasi karena dalam masa perbaikan sejak Oktober 2023.

Saat itu, headway LRT Jabodebek mencapai 30 menit sampai satu jam karena hanya ada sembilan trainset yang beroperasi.

Kini, Mahendro memastikan 16 trainset sudah beroperasi dengan jumlah perjalanan yang ditambahkan.

"Sudah tidak ada (yang masih diperbaiki), pertengahan Januari kemarin sudah selesai," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Sebut Penjual Video Porno Anak di Telegram Tak Memiliki Kelainan Seksual

Polisi Sebut Penjual Video Porno Anak di Telegram Tak Memiliki Kelainan Seksual

Megapolitan
Air PAM di Koja Sudah Tidak Asin dan Berminyak

Air PAM di Koja Sudah Tidak Asin dan Berminyak

Megapolitan
Umat Lintas Agama Ikut Unjuk Rasa Solidaritas Palestina di Kedubes AS

Umat Lintas Agama Ikut Unjuk Rasa Solidaritas Palestina di Kedubes AS

Megapolitan
Besi Ribar Jatuh ke Rel, MRT Jakarta: Struktur Crane Dibangun Tanpa Koordinasi

Besi Ribar Jatuh ke Rel, MRT Jakarta: Struktur Crane Dibangun Tanpa Koordinasi

Megapolitan
Relawan: Ada 7 Partai yang Mendekati Sudirman Said untuk Maju di Pilkada DKI 2024

Relawan: Ada 7 Partai yang Mendekati Sudirman Said untuk Maju di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Cerita Olivina Dengar Suara Drone Saat Berkomunikasi dengan Temannya di Rafah Palestina

Cerita Olivina Dengar Suara Drone Saat Berkomunikasi dengan Temannya di Rafah Palestina

Megapolitan
Massa Sempat Cekcok dengan Polisi Usai Kibarkan Bendera Palestina di Depan Kedubes AS

Massa Sempat Cekcok dengan Polisi Usai Kibarkan Bendera Palestina di Depan Kedubes AS

Megapolitan
Massa di Depan Kedubes AS Mulai Bubar, Lampu Jalan Padam

Massa di Depan Kedubes AS Mulai Bubar, Lampu Jalan Padam

Megapolitan
Material Besi Jatuh di Stasiun MRT ASEAN dan Blok M, Hutama Karya Gerak Cepat Lakukan Evakuasi

Material Besi Jatuh di Stasiun MRT ASEAN dan Blok M, Hutama Karya Gerak Cepat Lakukan Evakuasi

Megapolitan
DPW PKS Masih Menunggu Keputusan DPP untuk Usung Anies di Pilkada DKI 2024

DPW PKS Masih Menunggu Keputusan DPP untuk Usung Anies di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Angka Kematian Penyakit Jantung di Bogor Meningkat Tiap Tahun

Angka Kematian Penyakit Jantung di Bogor Meningkat Tiap Tahun

Megapolitan
'Jika Kaesang Maju Pilkada Jakarta, Pertama dalam Sejarah Politik Indonesia Ketua Umum Partai Berlaga di Pilkada'

"Jika Kaesang Maju Pilkada Jakarta, Pertama dalam Sejarah Politik Indonesia Ketua Umum Partai Berlaga di Pilkada"

Megapolitan
Relawan Anies Gelar Konsolidasi Usung Sudirman Said di Pilkada Jakarta

Relawan Anies Gelar Konsolidasi Usung Sudirman Said di Pilkada Jakarta

Megapolitan
Partai Garuda Buka Rekrutmen Bakal Calon Kepala Daerah Se-Indonesia

Partai Garuda Buka Rekrutmen Bakal Calon Kepala Daerah Se-Indonesia

Megapolitan
Unjuk Rasa di Depan Kedubes AS, Olivina: Evakuasi Teman Saya di Rafah!

Unjuk Rasa di Depan Kedubes AS, Olivina: Evakuasi Teman Saya di Rafah!

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com