Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sempat Tak Sadarkan Diri, Perempuan yang Lompat dari "Flyover" Ancol Sudah Siuman

Kompas.com - 22/02/2024, 14:31 WIB
Vincentius Mario,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi mengatakan, perempuan yang melompat dari jalan layang Jalan R E Martadinata, Ancol, Jakarta Utara, Rabu (21/2/2024), kini dalam kondisi sadar.

"Tindakan awal yang kami ambil, kami langsung mengevakuasi korban ke rumah sakit terdekat di RSUD Pademangan, kondisinya saat itu masih setengah sadar," kata Kanit Reskrim Polsek Pademangan AKP I Gede Gustiyana saat dihubungi Kompas.com, Kamis (22/2/2024).

Baca juga: Seorang Wanita Lompat dari Flyover Ancol, Dihantam Mobil Sebelum Jatuh ke Jalan

Saat ini, korban masih dirawat intensif di RSUD Pademangan, Jakarta Utara.

"Korban masih dalam perawatan intensif. Sudah siuman, memang betul, tapi kami belum bisa ambil keterangan," lanjut dia.

Polisi menyebut perempuan yang belum diketahui identitasnya itu hendak bunuh diri.

"Bisa dipastikan ini percobaan bunuh diri, ya. Karena dari rangkaian kronologi dan keterangan saksi, dugaan kami ini memang percobaan bunuh diri," tutur Gustiyana.

Kronologi

Perempuan yang mengenakan hijab biru tua, celana panjang hitam, dan tas punggung itu lompat dari flyover Ancol pada Rabu sore sekitar pukul 15.40 WIB.

Sebelum tubuhnya jatuh ke jalan, perempuan itu ditabrak mobil yang sedang melintas di bawah flyover.

Arifin (40), pengemudi mobil, sangat terkejut ketika melihat seorang wanita jatuh tepat di depan mobilnya dari atas jalan layang.

Baca juga: Soal Lurah Ancol Sebut Petugas PPSU Miskin, Komisi A DPRD DKI: Harusnya Motivasi, Bukan Menjatuhkan

"Saya dari arah bandara Soetta mau pulang ke arah Pangeran Jayakarta, tiba-tiba aja, kirain saya tas yang jatuh dari atas, tahu-tahunya orang," kata Arifin di lokasi, Rabu sore.

Arifin menyebut, tubuh wanita itu sempat tertabrak bagian depan mobil sebelum jatuh ke jalan.

Dia lalu berhenti, keluar dari mobil, dan memeriksa kondisi wanita tersebut.

"Saya jalannya enggak kencang, jatuhnya pas depan mobil, yang jatuh ibu-ibu, kondisinya enggak meninggal, berdarah," kata Arifin.

Usai kejadian, wanita yang belum diketahui identitanya itu langsung dilarikan ke RSUD Pademangan untuk mendapat penanganan medis.

Baca juga: Polisi Tangkap 8 Tahanan Kabur dari Polsek Tanah Abang, 6 Masih Buron

Kontak bantuan

Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.

Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.

Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.

Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini: https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Setuju Pendapatannya Dipotong untuk Tapera, Tukang Bubur: Masa Tua Terjamin

Setuju Pendapatannya Dipotong untuk Tapera, Tukang Bubur: Masa Tua Terjamin

Megapolitan
Hampir Terjaring Razia karena Dikira Jukir, Ojol: Saya 'Driver', demi Allah

Hampir Terjaring Razia karena Dikira Jukir, Ojol: Saya "Driver", demi Allah

Megapolitan
KPU Susun Pemetaan TPS, Jumlah Pemilih Pilkada DKI Bertambah 62.772 Orang

KPU Susun Pemetaan TPS, Jumlah Pemilih Pilkada DKI Bertambah 62.772 Orang

Megapolitan
Tak Setuju Program Tapera, Pekerja: Enggak Percaya Pemerintah Lagi buat Kelola Uang Rakyat

Tak Setuju Program Tapera, Pekerja: Enggak Percaya Pemerintah Lagi buat Kelola Uang Rakyat

Megapolitan
PKS Usulkan Anies Jadi Cagub Jakarta, Pengamat: Sosoknya Melekat dengan PKS

PKS Usulkan Anies Jadi Cagub Jakarta, Pengamat: Sosoknya Melekat dengan PKS

Megapolitan
Cegah Kecurangan Saat PPDB, Pemkot Bogor Bentuk Tim Khusus

Cegah Kecurangan Saat PPDB, Pemkot Bogor Bentuk Tim Khusus

Megapolitan
12 Jukir Liar Terjaring Razia, Ada yang Kabur ke Panti Asuhan

12 Jukir Liar Terjaring Razia, Ada yang Kabur ke Panti Asuhan

Megapolitan
DPRD Kota Bogor Buka Posko Pengaduan PPDB 2024, Warga Bisa Lapor jika Temukan Kecurangan

DPRD Kota Bogor Buka Posko Pengaduan PPDB 2024, Warga Bisa Lapor jika Temukan Kecurangan

Megapolitan
Jadwal PPDB Kota Bogor 2024 untuk Tingkat SD dan SMP

Jadwal PPDB Kota Bogor 2024 untuk Tingkat SD dan SMP

Megapolitan
ART Diduga Lompat dari Rumah Majikan di Tangerang, Pergelangan Kaki Patah dan Badan Sulit Gerak

ART Diduga Lompat dari Rumah Majikan di Tangerang, Pergelangan Kaki Patah dan Badan Sulit Gerak

Megapolitan
Video Viral ART di Tangerang Lompat dari Lantai Atas Rumah Majikan, Polisi Selidiki

Video Viral ART di Tangerang Lompat dari Lantai Atas Rumah Majikan, Polisi Selidiki

Megapolitan
Maling Mengendap-endap Curi Motor di Toko Laundry Depok, Aksinya Terekam CCTV

Maling Mengendap-endap Curi Motor di Toko Laundry Depok, Aksinya Terekam CCTV

Megapolitan
Pria Paruh Baya Cabuli 11 Bocah di Bogor, KPAI Soroti Soal Predikat Kota Layak Anak

Pria Paruh Baya Cabuli 11 Bocah di Bogor, KPAI Soroti Soal Predikat Kota Layak Anak

Megapolitan
Mitigasi Bencana, Pemprov DKI Perbanyak RTH dan Transportasi Ramah Lingkungan

Mitigasi Bencana, Pemprov DKI Perbanyak RTH dan Transportasi Ramah Lingkungan

Megapolitan
Hotman Paris Sebut Teman Vina yang Diduga Kesurupan Tak Boleh Jadi Saksi

Hotman Paris Sebut Teman Vina yang Diduga Kesurupan Tak Boleh Jadi Saksi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com