Setelah menangkap DZ, polisi menemukan fakta bahwa pembunuhan dilakukan lantaran pelaku sakit hati dengan orangtua korban kaena terus ditagih utang Rp 300.000.
"Kalau menurut keterangan tersangka, dia ditangih terus utangnya sehingga dia merasakan sakit hati," ujar dia.
Korban diketahui telah meninggal dunia saat berada di rumah sakit. Dia mengalami beberapa luka di kepala dan telinga belakang.
Baca juga: Ketika Mahasiswa Duel dengan 5 Begal Bercelurit demi Pertahankan Motor Paman
Kini, polisi masih menunggu hasil visum untuk mengetahui luka pada tubuh AZA. Selain itu, polisi masih mendalami motif pembunuhan berencana dalam kasus itu.
Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Tanjung Priok Komisaris Nazirwan orangtua AZA sedang tak ada di rumah saat insiden terjadi.
Kepada polisi, DZ mengaku memukul kepala AZA lima kali hingga korban tidak sadarkan diri. Pelaku sengaja membakar rumah orangtua korban untuk menutupi kejahatannya.
(Tim Redaksi : Zintan Prihatini, Irfan Maullana, Jessi Carina)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.