Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Bogor Kesulitan Relokasi Semua Warga yang Tinggal di Wilayah Rawan Bencana

Kompas.com - 28/02/2024, 09:46 WIB
Ruby Rachmadina,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Bogor masih kesulitan untuk merelokasi semua warga yang tinggal di zona hitam atau di wilayah rawan bencana.  Berdasarkan data BPBD Kota Bogor tercatat ada 1.001 rumah tinggal di zona hitam.

Wakil Wali Kota Bogor Dedie Rachim mengakui masih banyak warga yang tinggal di zona hitam dan belum bisa direlokasi.

“Memang masih banyak zona-zona hitam yang lain, yang belum juga bisa kita relokasi,” ucap Dedie kepada Kompas.com, Selasa (27/2/2024).

Baca juga: Lahan Masih Jadi Kendala Pembangunan Hunian Tetap di Bogor

Menurut Dedie, proses relokasi terhambat karena permasalahan lahan untuk membangun hunian tetap (huntap).

Belum lagi, relokasi warga terdampak bencana menuju hunian tetap tidak bisa lintas wilayah.

“Untuk huntap kita agak kesulitan lokasi tempat. Ada juga aturan kan kalau bencana di Bogor Selatan lahan penggantinya di selatan juga. Relokasinya tidak bisa dari selatan ke Bogor Timur. Jadi itu kita harus mematuhi aturan juga,” ujarnya.

Baca juga: Pemkot Bogor Butuh Waktu Lebih hingga Rumah Tahan Gempa Pamoyanan Layak Dihuni

Kendati begitu, Dedie mengaku terus berupaya memfasilitasi warga yang tinggal di wilayah rawan bencana.

Sebelumnya, lahan relokasi bagi warga yang tinggal di zona hitam telah diinisiasi oleh BNPB di Kelurahan Pamoyanan, Kota Bogor.

Namun, Pemkot Bogor baru bisa menyiapkan 38 unit huntap. Sehingga, upaya relokasi warga Kota Bogor yang tinggal di zona hitam bencana nampaknya masih belum merata.

Baca juga: Masih Ada Kendala, 38 Rumah Tahan Gempa di Bogor Belum Tentu Bisa Dihuni pada April 2024

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KASN Telusuri Status Cuti Supian Suri Saat Datang ke Kantor PAN

KASN Telusuri Status Cuti Supian Suri Saat Datang ke Kantor PAN

Megapolitan
Soal Duet Keponakan Prabowo dan Kaesang di Pilkada DKI, PSI: Untuk Meramaikan Suasana Saja

Soal Duet Keponakan Prabowo dan Kaesang di Pilkada DKI, PSI: Untuk Meramaikan Suasana Saja

Megapolitan
Besi Ribar yang Jatuh di Lintasan MRT Masih Dievakuasi

Besi Ribar yang Jatuh di Lintasan MRT Masih Dievakuasi

Megapolitan
BNNP DKI Jakarta Musnahkan 3.449,7 Gram Barang Bukti Narkotika

BNNP DKI Jakarta Musnahkan 3.449,7 Gram Barang Bukti Narkotika

Megapolitan
Polisi: Besi Ribar yang Jatuh Mengenai Gerbong Kereta MRT

Polisi: Besi Ribar yang Jatuh Mengenai Gerbong Kereta MRT

Megapolitan
Menantu di Jakbar Diduga Aniaya Mertuanya karena Permasalahan Pembayaran Gaji ART

Menantu di Jakbar Diduga Aniaya Mertuanya karena Permasalahan Pembayaran Gaji ART

Megapolitan
Bandar Narkoba di Pondok Aren Diduga Masih Dalam Pengaruh Sabu Sebelum Tewas Dalam Toren Air

Bandar Narkoba di Pondok Aren Diduga Masih Dalam Pengaruh Sabu Sebelum Tewas Dalam Toren Air

Megapolitan
Operasional MRT Jakarta Dihentikan Sementara, Penumpang yang Sudah “Tap In” Bisa Minta Pengembalian Dana

Operasional MRT Jakarta Dihentikan Sementara, Penumpang yang Sudah “Tap In” Bisa Minta Pengembalian Dana

Megapolitan
Fasilitas Publik di Jaktim Sudah Baik, tapi Masih Perlu Pembenahan

Fasilitas Publik di Jaktim Sudah Baik, tapi Masih Perlu Pembenahan

Megapolitan
MRT Jakarta Pastikan Tidak Ada Korban Insiden Jatuhnya Besi Ribar ke Jalur Kereta

MRT Jakarta Pastikan Tidak Ada Korban Insiden Jatuhnya Besi Ribar ke Jalur Kereta

Megapolitan
KPU Tidak Persoalkan Pemasangan Spanduk hingga Baliho Bacawalkot Bogor Sebelum Masuk Masa Kampanye

KPU Tidak Persoalkan Pemasangan Spanduk hingga Baliho Bacawalkot Bogor Sebelum Masuk Masa Kampanye

Megapolitan
Kaesang Digadang Jadi Cawagub Jakarta, Pengamat: Sekelas Ketua Umum dan Anak Presiden Minimal Cagub

Kaesang Digadang Jadi Cawagub Jakarta, Pengamat: Sekelas Ketua Umum dan Anak Presiden Minimal Cagub

Megapolitan
Penahanan Ditangguhkan, Eks Warga Kampung Bayam Kena Wajib Lapor

Penahanan Ditangguhkan, Eks Warga Kampung Bayam Kena Wajib Lapor

Megapolitan
Warga Dengar Suara Dentuman dan Percikan Api Saat Besi Crane Timpa Jalur MRT

Warga Dengar Suara Dentuman dan Percikan Api Saat Besi Crane Timpa Jalur MRT

Megapolitan
Pemprov DKI Bangun Saluran 'Jacking' untuk Atasi Genangan di Jalan Ciledug Raya

Pemprov DKI Bangun Saluran "Jacking" untuk Atasi Genangan di Jalan Ciledug Raya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com