Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Warga Pasar Minggu Merajut Kerukunan dan Silaturahmi Antartetangga, Bikin Lontong lalu Dibagikan...

Kompas.com - 13/03/2024, 17:01 WIB
Baharudin Al Farisi,
Abdul Haris Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga Kebagusan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, bernama Suherni (50) menjelaskan bahwa kegiatan bagi-bagi lontong secara gratis kepada tetangga bukan hanya sekadar aktivitas sepele saat bulan Ramadhan.

Dengan hadirnya kegiatan tersebut, Suherni bisa menjaga kerukunan, persaudaraan, dan silaturahmi antartetangga.

“Ya ini cari saya sih buat jaga kerukunan dan silaturahmi antartetangga. Buat berbagi, enggak rugi kok. Asal, niatnya berbagi saja,” kata Suherni saat ditemui Kompas.com di Kebagusan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu (13/3/2024).

Baca juga: Kegiatan Ibu-ibu Pasar Minggu di Bulan Puasa, Bikin Lontong lalu Bagi-bagi ke Tetangga

Suherni menyampaikan, kerukunan dan persaudaraan dalam lingkup kecil, yakni Rukun Tetangga (RT), dapat dijaga dengan cara apa pun.

Bagi Suherni, saling berbagi di tengah bulan suci Ramadhan merupakan kegiatan yang mudah.

“Nanti juga ada tetangga lain yang berbagi makanan buat buka puasa. Saling berbagi walau hanya sedikit,” ucap Suherni.

Terlepas dari hal tersebut, alasan lain Suherni memutuskan untuk membuat lontong lalu membagikan ke tetangga adalah agar dia tidak bermalas-malasan saat berpuasa.

“Cari kegiatan saja, biar produktif, walaupun lagi puasa. Saya dah anak-anak suka makan lontong, jadi, ya bikin saja. Kalau beli, boros,” tutur Suherni.

Ibu dua anak itu menjelaskan, kegiatan membuat lontong lalu dibagikan ke tetangga ini sudah berlangsung selama beberapa tahun terakhir.

Baca juga: Hari Pertama Puasa, Suasana Pasar Takjil Benhil Ramai Pembeli

Sementara, ide ini muncul di tengah pandemi Covid-19 masih melanda dan berlakunya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Saat itu, Suherni belajar membuat lontong dengan mencoba resep dari tetangga sampai akhirnya ketagihan.

“Setelah pandemi, kan pada jualan lagi orang-orang. Tapi kok, saya kurang suka sama lontongnya. Ada yang keras, ya enggak sesuai selera. Akhirnya saya bikin sendiri sesuai selera,” ucap Suherni.

“Iya, enggak dijual. Dimakan saja sendiri sama bagi-bagi ke tetangga nanti. Kan banyak yang suka bantuin, jadi, kasih ke mereka juga,” imbuhnya lagi.

Kendati demikian, kegiatan membuat lontong untuk konsumsi sendiri lalu dibagikan ke tetangga ini tidak dilakukan Suherni setiap hari.

Namun, sekali menjalani kegiatan ini, Suherni bisa membuat 50 lontong.

Baca juga: Cerita Pelajar Berjualan Takjil Kekinian Saat Ramadhan Bermodal Resep dari FYP Tiktok

“Dua hari sekali atau tiga hari sekali. Soalnya kan ini banyak. Sisanya bisa masukin ke kulkas. Kalau mau masak lagi, tinggal kukus saja pakai jeruk nipis,” pungkas Suherni.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

948 Calon Jemaah Haji Asal Kota Bogor Diberangkatkan pada Musim Haji 2024

948 Calon Jemaah Haji Asal Kota Bogor Diberangkatkan pada Musim Haji 2024

Megapolitan
Casis Bintara yang Dibegal di Kebon Jeruk Dapat Hadiah Motor Baru

Casis Bintara yang Dibegal di Kebon Jeruk Dapat Hadiah Motor Baru

Megapolitan
Jenazah Korban Pesawat Jatuh di Tangsel Utuh, RS Polri: Kematian Disebabkan Benturan

Jenazah Korban Pesawat Jatuh di Tangsel Utuh, RS Polri: Kematian Disebabkan Benturan

Megapolitan
Jasad Wanita di Selokan Bekasi, Polisi Masih Dalami Dugaan Korban Hamil

Jasad Wanita di Selokan Bekasi, Polisi Masih Dalami Dugaan Korban Hamil

Megapolitan
Muncul Lagi meski Sudah Ditertibkan, Jukir Liar di Koja: Makan 'Gimana' kalau Dilarang?

Muncul Lagi meski Sudah Ditertibkan, Jukir Liar di Koja: Makan "Gimana" kalau Dilarang?

Megapolitan
Sebelum Hilang Kontak, Pilot Pesawat Jatuh di Tangsel Sempat Hubungi Menara Pengawas

Sebelum Hilang Kontak, Pilot Pesawat Jatuh di Tangsel Sempat Hubungi Menara Pengawas

Megapolitan
KNKT Pastikan Pesawat yang Jatuh di Tangsel Tidak Punya 'Black Box'

KNKT Pastikan Pesawat yang Jatuh di Tangsel Tidak Punya "Black Box"

Megapolitan
Siasat Begal di Jaktim: Berpura-pura Jadi 'Debt Collector' lalu Tuduh Pengendara Motor Berwajah Lugu Telat Bayar Cicilan

Siasat Begal di Jaktim: Berpura-pura Jadi "Debt Collector" lalu Tuduh Pengendara Motor Berwajah Lugu Telat Bayar Cicilan

Megapolitan
Isak Tangis Istri Korban Pesawat Jatuh di BSD Iringi Kepulangan Jenazah

Isak Tangis Istri Korban Pesawat Jatuh di BSD Iringi Kepulangan Jenazah

Megapolitan
Jasad Wanita di Selokan Jalan Juanda Bekasi, Terdapat Benturan pada Jidat

Jasad Wanita di Selokan Jalan Juanda Bekasi, Terdapat Benturan pada Jidat

Megapolitan
Penerbangan Pesawat yang Jatuh di BSD dalam Rangka Survei Landasan Baru di Tanjung Lesung

Penerbangan Pesawat yang Jatuh di BSD dalam Rangka Survei Landasan Baru di Tanjung Lesung

Megapolitan
Pesawat Jatuh di Tangsel, KNKT: Pilot Berkeinginan Mendarat Darurat di Lapangan Sunburst

Pesawat Jatuh di Tangsel, KNKT: Pilot Berkeinginan Mendarat Darurat di Lapangan Sunburst

Megapolitan
KNKT Masih Telusuri Penyebab Pilot Ingin Mendarat Darurat di Lapangan Sunburst BSD

KNKT Masih Telusuri Penyebab Pilot Ingin Mendarat Darurat di Lapangan Sunburst BSD

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Batasi Satu Alamat Rumah Maksimal 3 KK

Pemprov DKI Bakal Batasi Satu Alamat Rumah Maksimal 3 KK

Megapolitan
Suasana Haru Iringi Keberangkatan Jemaah Haji di Kota Bogor

Suasana Haru Iringi Keberangkatan Jemaah Haji di Kota Bogor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com