Salin Artikel

Cara Warga Pasar Minggu Merajut Kerukunan dan Silaturahmi Antartetangga, Bikin Lontong lalu Dibagikan...

Dengan hadirnya kegiatan tersebut, Suherni bisa menjaga kerukunan, persaudaraan, dan silaturahmi antartetangga.

“Ya ini cari saya sih buat jaga kerukunan dan silaturahmi antartetangga. Buat berbagi, enggak rugi kok. Asal, niatnya berbagi saja,” kata Suherni saat ditemui Kompas.com di Kebagusan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu (13/3/2024).

Suherni menyampaikan, kerukunan dan persaudaraan dalam lingkup kecil, yakni Rukun Tetangga (RT), dapat dijaga dengan cara apa pun.

Bagi Suherni, saling berbagi di tengah bulan suci Ramadhan merupakan kegiatan yang mudah.

“Nanti juga ada tetangga lain yang berbagi makanan buat buka puasa. Saling berbagi walau hanya sedikit,” ucap Suherni.

Terlepas dari hal tersebut, alasan lain Suherni memutuskan untuk membuat lontong lalu membagikan ke tetangga adalah agar dia tidak bermalas-malasan saat berpuasa.

“Cari kegiatan saja, biar produktif, walaupun lagi puasa. Saya dah anak-anak suka makan lontong, jadi, ya bikin saja. Kalau beli, boros,” tutur Suherni.

Ibu dua anak itu menjelaskan, kegiatan membuat lontong lalu dibagikan ke tetangga ini sudah berlangsung selama beberapa tahun terakhir.

Sementara, ide ini muncul di tengah pandemi Covid-19 masih melanda dan berlakunya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Saat itu, Suherni belajar membuat lontong dengan mencoba resep dari tetangga sampai akhirnya ketagihan.

“Setelah pandemi, kan pada jualan lagi orang-orang. Tapi kok, saya kurang suka sama lontongnya. Ada yang keras, ya enggak sesuai selera. Akhirnya saya bikin sendiri sesuai selera,” ucap Suherni.

“Iya, enggak dijual. Dimakan saja sendiri sama bagi-bagi ke tetangga nanti. Kan banyak yang suka bantuin, jadi, kasih ke mereka juga,” imbuhnya lagi.

Kendati demikian, kegiatan membuat lontong untuk konsumsi sendiri lalu dibagikan ke tetangga ini tidak dilakukan Suherni setiap hari.

Namun, sekali menjalani kegiatan ini, Suherni bisa membuat 50 lontong.

“Dua hari sekali atau tiga hari sekali. Soalnya kan ini banyak. Sisanya bisa masukin ke kulkas. Kalau mau masak lagi, tinggal kukus saja pakai jeruk nipis,” pungkas Suherni.

https://megapolitan.kompas.com/read/2024/03/13/17011461/cara-warga-pasar-minggu-merajut-kerukunan-dan-silaturahmi-antartetangga

Terkini Lainnya

Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Megapolitan
Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Megapolitan
Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Megapolitan
Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke