BEKASI, KOMPAS.com - Puluhan pembeli mobil bekas taksi Deka Reset harus menelan pil pahit setelah tahu uangnya dibawa kabur tanpa memperoleh unit yang mereka pesan.
Kasus dugaan penipuan jual-beli mobil bekas taksi di bengkel "Deka Reset" terkuak setelah adanya puluhan korban yang melapor ke pihak kepolisian.
Kepolisian Resor (Polres) Metro Bekasi Kota menyebut setidaknya ada 45 orang yang menjadi korban dugaan penipuan Deka Reset dengan total kerugian mencapai Rp 3 miliar.
Berlokasi di Jalan Raya Jati Kramat, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, bengkel Deka Reset telah ditutup dan digaris polisi setelahpemilik tidak memberi kepastian pengiriman mobil kepada para korban.
Baca juga: Deka Reset Diduga Tipu Pembeli Mobil Bekas Taksi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar
Salah satu korban asal Bogor, Jawa Barat, Ridwan (43), sebelumnya hendak membeli mobil Chevrolet Love di Deka Reset.
"Saya ambil Oktober 2023 tepatnya tanggal 23. Itu dijanjikan tiga bulan selesai, tapi sampai tiga bulan enggak ada penyelesaian," ujar Ridwan, Kamis (28/3/2024).
Ridwan menuturkan, pihak Deka Reset mengatakan bahwa unit yang dibelinya terjadi kerusakan mesin. Akhirnya pemesanan pun ditunda.
Setelah ditunggu-tunggu, kata Ridwan, Deka Reset tak juga memberikan kejelasan soal nasib mobilnya meski dijanjikan ganti produk dengan Etios Liva.
Geram dengan pihak penjual, Ridwan datang jauh-jauh dari Bogor ke bengkel di Bekasi untuk meminta pertanggungjawaban. Namun, tetap tak ada kepastian.
Baca juga: Tak Hanya Tipu Pelanggan, Bengkel Deka Reset Minta Tip Jutaan Rupiah
Nasib yang sama juga dialami Firdaus (23) pria asal Cibitung, Kabupaten Bekasi, yang mengambil unit mobil Vios keluaran 2012 eks taksi dan sudah membayar lunas.
Pihak Deka Reset, kata Firdaus, menjanjikan unitnya turun setelah ia memesan pada 29 Desember 2023.
Saat jatuh tempo, penjual minta perpanjang waktu. Namun sampai batas waktu perpanjangan, unit yang dijanjikan tak kunjung diberikan kepada Firdaus.
Kini Firdaus menuntut pertanggung jawaban owner Deka Reset, dia minta meminta uangnya kembali.
"Saya sudah transfer Rp 40 juta secara bertahap. Awalnya Rp 20 juta, lalu Rp 15 juta dan terakhir Rp 5 juta," tuturnya.
Baca juga: Korban Penipuan Deka Reset Akui Tergiur Beli Mobil Bekas Taksi karena Lihat Konten di Media Sosial
Para korban dugaan penipuan jual beli mobil bekas taksi Deka Reset mengaku tergiur untuk membeli mobil bekas taksi karena melihat konten di media sosial.
Ridwan menuturkan, Deka Reset memang cukup aktif mengunggah konten promosi melalui TikTok dan YouTube.
Selain itu, lanjut Ridwan, Deka Reset juga menggandeng sejumlah influencer untuk memasarkan produk penjualan mobil bekas taksi.
"Saya percaya karena ada influencer yang ngepromosiin juga kayak pesulap merah, Pak Ambarita (polisi), limbad ngambil (beli) di sini," papar Ridwan, Senin (1/4/2024).
Karena itu, Ridwan akhirnya tergiur membeli mobil bekas taksi Chevrolet Lova seharga Rp 35 juta pada saat harga promosi.
Ridwan menuturkan, selisih harga beli mobil bekas taksi di Deka Reset bisa mencapai Rp 5 sampai Rp 10 juta dengan bengkel lainnya.
Baca juga: Polisi Bubarkan 300 Pawai Kendaraan SOTR di Jalan Ahmad Yani Bekasi
Alasan yang sama juga diutarakan korban lainnya, Firdaus Harvian (23) yang membeli mobil Vios 2012 seharga Rp 40 juta.
"Saya tertarik juga karena dengan Tiktok-nya banyak influencer yang sudah mempromosikan Deka Reset, tapi ternyata makin ke sini seperti ini (menipu)," imbuhnya.
Pihak bengkel Deka Reset Bekasi tak hanya diduga menipu puluhan konsumennya dalam hal jual-beli mobil bekas taksi.
Mereka juga sering meminta uang tip dengan nominal yang tidak sedikit. Hal tersebut diakui Ridwan. Padahal mobilnya belum rampung.
"Ada yang minta sampai Rp 7 juta. Dia bilang sih untuk timnya," ujar Ridwan.
Ternyata, kata Ridwan, permintaan tip itu ternyata dilakukan admin bengkel kepada hampir seluruh pelanggan yang memesan mobil bekas taksi di Deka Reset.
Baca juga: Polda Metro Jaya Usut Kematian Anggota TNI AD yang Ditemukan Bersimbah Darah di Bekasi
Dari yang diketahui Ridwan, total jumlah korban yang tertipu Deka Reset mencapai ratusan orang. Adapun jumlah uangnya, Ridwa juga tak tahu pasti.
Menurut dia, Ridwan mengetahui ada sekitar 30 orang yang sudah melapor terkait kasus dugaan penipuan Deka Reset.
Ridwan mengatakan, para korban Deka Reset rata-rata sudah membayar lunas. Namun hingga sekarang unit mobil yang dipesan belum juga turun.
Mia, bukan nama sebenarnya, menjadi salah satu korban penipuan Deka Reset. Ia telah membayar lunas Rp 35 juta sejak Oktober 2023.
"Iya betul (tidak ada itikad baik). Enggak ada sama sekali. Jangankan manager atau pun karyawannya, istrinya (pemilik Deka Reset) sendiri saja berdalih," ujar Mia saat dihubungi Kompas.com, Senin.
Mia mengatakan, istri pemilik Deka Reset beralasan suaminya belum pulang selama sepuluh hari saat ia meminta pertanggung jawaban.
Baca juga: Penumpang Lompat dari Mobil Usai Diperas Oknum Sopir Grab di Jakbar
"Istrinya beralasan dengan bilang sudah sepuluh hari tidak pulang ke rumah," ujarnya.
Dari yang diketahui Mia, korban Deka Reset mencapai puluhan orang. Di antara korban bahkan ada yang meminjam uang ke bank untuk membeli mobil.
"Ada yang gadaikan usahanya sendiri. Saya juga makanya enggak tega sama teman yang lain, (uang raib) bukan puluhan juta, tapi ratusan juta," papar dia.
Apesnya, mereka tertipu. Meski sudah membayar lunas, unit mobil yang dipesan belum juga turun.
Mia mengatakan, sebagaian korban juga sampai menggadaikan usaha untuk membeli mobil.
(Tim Redaksi : Firda Janati, Fabian Januarius Kuwado, Abdul Haris Maulana)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.