Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Pemudik Pulang Kampung Lebih Awal, Kapok Kena Macet Sekaligus Hindari Kenaikan Harga Tiket

Kompas.com - 03/04/2024, 10:09 WIB
Firda Janati,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Situasi Terminal Induk Bekasi di Jalan Terminal Induk Bekasi Jalan Margahayu, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi, masih terpantau kondusif.

Dari pengamatan Kompas.com, Selasa (2/4/2024), terminal yang melayani kegiatan mudik ke wilayah Jawa Tengah hingga Sumatera ini mulai ada pergerakan penumpang.

Kepala Terminal Induk Bekasi Hermawan menuturkan, sudah mulai terlihat adanya kedatangan pemudik yang didominasi tujuan Jawa Tengah.

"Untuk pemberangkatan yang sudah mulai terpantau agak meningkat itu Jawa ya, seperti ke Pekalongan, Pemalang, Yogyakarta, sementara yang lainnya masih normal," ujar Hermawan saat ditemui di lokasi, Selasa.

Baca juga: Ramai soal Penumpang Kereta Keluhkan Kursi Diduduki WNA, Ini Kata KAI

Sementara untuk tujuan Sumatera, kata Hermawan, mulai terlihat penumpang dengan destinasi Padang, Lampung, dan Palembang.

Hindari macet dan kenaikan harga tiket

Salah satu penumpang yang bertujuan ke Sumatera, Reni (41), memilih mudik lebih awal ke Lubuklinggau, Sumatera Selatan.

Perjalanan Reni menuju kampung halaman cukup panjang. Dia berangkat menggunakan bus, lalu menyeberang dari Pulau Jawa ke Sumatera.

Tahun lalu, dia mudik pada H-3 Lebaran. Karena terlalu macet dan ramai, Reni akhirnya memutuskan berangkat mudik seminggu sebelum Lebaran pada tahun ini.

Baca juga: Tiket Bus Mudik dari Terminal Kampung Rambutan Tujuan Sumatera Hampir Habis, Jawa Masih Tersedia

"Enaknya kalau berangkat sekarang sepi, ini masih tergolong sepi. Nanti kalau sudah H-4 sudah enggak bisa ngomong dah, sudah mepet-mepet," papar dia.

Untuk ongkos pergi, Reni merogoh kocek Rp 525.000 untuk satu tiket menuju Lubuklinggau. Harga tiketnya sudah naik 20 persen.

"Ya cuma naik 20 persenlah, masih aman, jadi Rp 525.000 per orang. Sebelumnya Rp 400.000-an, cuma naik berapa persenlah, dikit," ujar dia.

Kapok mudik H-3

Reni memilih mudik jauh-jauh hari karena kapok pernah terjebak macet saat berangkat H-3 menjelang hari raya Idul Fitri pada tahun lalu.

"Iya pernah (H-3 mudik), sudah enggak lagilah, kapok, macetnya, jenuhnya," ujar Reni.

Selama 10 tahun merantau di Bekasi, Reni selalu pulang ke rumahnya setiap kali Lebaran. Kondisi perjalanan mudik sudah di luar kepala.

"Aku sudah pernah semua sih dari Lebaran-Lebaran tahun lalu, dua minggu mau Lebaran, seminggu mau Lebaran, dua hari mau Lebaran, sudah pernah semua, sudah ngerasain," paparnya.

Baca juga: Nestapa Sopir Mikrotrans Jelang Lebaran: “THR” Tak Sesuai dan Saldo BPJS Ketenagakerjaan Nol di Usia Senja

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com