Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjual Jasa Tukar Uang Baru di Kalimalang Mengaku Bisa Habiskan Rp 100 Juta dalam 2 Minggu

Kompas.com - 04/04/2024, 13:00 WIB
Firda Janati,
Abdul Haris Maulana

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah, penyedia layanan jasa penukaran uang baru mulai bermunculan di Jalan KH Noer Ali, Kalimalang, Kota Bekasi.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, ada belasan lapak jasa penukaran uang di sepanjang jalan, salah satunya milik seorang pria yang enggan disebutkan namanya berinisial A (49).

"Saya sudah 15 tahun (jasa penukaran uang). Setiap tahun saya jualan ini, saya juga jual masker di sini sama istri," ujar A saat diwawancarai di lokasi, Rabu (3/4/2024).

Baca juga: Penjual Jasa Tukar Uang Baru di Tamansari Akui Stok Recehan Sedang Sulit Didapat

A menuturkan, stok uang baru dia ambil dari bosnya yang berlokasi di Mangga Besar, Jakarta Barat. Sekali ambil, A membawa uang baru puluhan juta, bahkan bisa ratusan juta.

"Kalau saya belanja dari bos. Jadi ada bosnya makanya duitnya bal-balan. Harga ini (setiap penjual jasa penukaran uang di Kalimalang) sama semua karena satu bos," ucap A.

A melanjutkan, ia sudah menjajakan uang baru dua minggu sebelum Lebaran. Dalam dua pekan, A bisa menukar uang baru kepada pelanggan sampai Rp 100 juta.

"Rp 100 juta pasti habis, (malah) kadang kurang, ini saja (sehari) sudah laku Rp 30 juta," tuturnya.

A bisa melayani penukaran uang baru mulai dari 10 lembar per pecahan. Namun, ada biaya yang dikenakan untuk menukarkan uang baru.

Setiap pelanggan yang ingin menukar Rp 1 juta, maka harus membayar biaya jasa Rp 150.000 kepada A atau sebesar 15 persen.

Baca juga: Penjual Jasa Tukar Uang Baru di Tamansari Hanya Terima Upah 5 Persen

"Saya ini pokoknya Rp 100.000 ada 10 lembar, saya belanja sejuta, saya kasih (bayar) Rp 100.000. Jadi saya jual Rp 15.000 (per Rp 100.000) buat saya Rp 5.000," ucapnya.

Sejauh ini, kata A, masyarakat yang menukar uang baru masih sepi, berbeda dengan tahun sebelumnya.

"Tahun ini sepi sih, habis pemilu sepi. Lebih ramai tahun lalu, kayaknya karena naik harga (biaya tukar) 15 persen," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kondisi Terkini Anak Korban Pencabulan Ibu Kandung, Biddokkes Polda Metro: Psikologis Nampaknya Normal

Kondisi Terkini Anak Korban Pencabulan Ibu Kandung, Biddokkes Polda Metro: Psikologis Nampaknya Normal

Megapolitan
Bubarkan Remaja Tawuran, Polisi Malah Kena Bacok di Kembangan

Bubarkan Remaja Tawuran, Polisi Malah Kena Bacok di Kembangan

Megapolitan
Ketua RT di Jatiasih: Kalau Kawat Tidak Bolong, Anak-anak Aman Main di JPO

Ketua RT di Jatiasih: Kalau Kawat Tidak Bolong, Anak-anak Aman Main di JPO

Megapolitan
Polisi Dalami Kedekatan Ibu di Tangsel dengan Pemilik Akun FB yang Perintahkan Cabuli Anak

Polisi Dalami Kedekatan Ibu di Tangsel dengan Pemilik Akun FB yang Perintahkan Cabuli Anak

Megapolitan
Ada Logo Pemprov DKI di Poster Duet Budisatrio-Kaesang, Heru Budi: Saya Tanya Biro Hukum

Ada Logo Pemprov DKI di Poster Duet Budisatrio-Kaesang, Heru Budi: Saya Tanya Biro Hukum

Megapolitan
Bocah Tewas Jatuh dari Jembatan, Jasa Marga Minta Warga Tak Main di Area JPO dan Tol

Bocah Tewas Jatuh dari Jembatan, Jasa Marga Minta Warga Tak Main di Area JPO dan Tol

Megapolitan
Jasa Marga Sebut Kawat Berlubang di JPO Jatiasih Sudah Pernah Diperbaiki, tapi Rusak Lagi

Jasa Marga Sebut Kawat Berlubang di JPO Jatiasih Sudah Pernah Diperbaiki, tapi Rusak Lagi

Megapolitan
Pedagang di Matraman Takut Palsukan Pelat Kendaraan: Yang Penting Sama dengan STNK

Pedagang di Matraman Takut Palsukan Pelat Kendaraan: Yang Penting Sama dengan STNK

Megapolitan
Aji Jaya, Wajah Baru di Pilkada Bogor yang Punya 5 Kartu Sakti

Aji Jaya, Wajah Baru di Pilkada Bogor yang Punya 5 Kartu Sakti

Megapolitan
Sebelum Cabuli Anaknya, R Sempat Diminta Buat Video Mesum dengan Suaminya

Sebelum Cabuli Anaknya, R Sempat Diminta Buat Video Mesum dengan Suaminya

Megapolitan
Fakta Ibu Cabuli Anak Kandung di Tangsel: Mengaku Disuruh Seseorang dan Takut Fotonya Tanpa Busana Disebar

Fakta Ibu Cabuli Anak Kandung di Tangsel: Mengaku Disuruh Seseorang dan Takut Fotonya Tanpa Busana Disebar

Megapolitan
Kemenkes Tanggung Anggaran Revitalisasi 3 RS Besar di Jakarta, Heru Budi: Pemprov DKI 'Back-up' Perizinan

Kemenkes Tanggung Anggaran Revitalisasi 3 RS Besar di Jakarta, Heru Budi: Pemprov DKI "Back-up" Perizinan

Megapolitan
Heru Budi Bantah Kabar Pemprov DKI Bakal Bongkar Tiang Monorel di Rasuna Said

Heru Budi Bantah Kabar Pemprov DKI Bakal Bongkar Tiang Monorel di Rasuna Said

Megapolitan
Warga: Petugas Jasa Marga Tak Pernah Mengecek Kondisi JPO yang Berlubang di Jatiasih

Warga: Petugas Jasa Marga Tak Pernah Mengecek Kondisi JPO yang Berlubang di Jatiasih

Megapolitan
Jumlah Pemilih di Pilkada Kota Bogor Bertambah, KPU Mutakhirkan Data

Jumlah Pemilih di Pilkada Kota Bogor Bertambah, KPU Mutakhirkan Data

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com