"RDF mungkin hanya cocok untuk kota kecil dengan volume sampah rendah, sedangkan untuk kota sebesar Jakarta tidak tepat dengan RDF plant," kata Gusti.
Banyak yang menilai RDF lebih ramah lingkungan dibanding ITF.
Namun, Gusti pun meminta masyarakat tidak hanya fokus soal proses pengelolaan sampahnya, tapi juga output yang dihasilkan.
"Apakah RDF yg menjadi bahan bakar batu bara bisa dianggap ramah lingkungan? Sedangkan ITF output-nya berupa energi listrik yang bisa menggantikan PLTU," kata dia.
Baca juga: Heru Budi Tegaskan RDF Plant Rorotan Mulai Dibangun 2024
Gusti meminta, agar masyarakat dan pemerintah bisa mendudukan permasalahan lingkungan secara objektif dan tidak hanya menyoroti prosesnya saja.
"Tapi, juga output terutama output yang sudah dianggap darurat, yaitu pengendalian limbah yang sudah mencemari warga yang tinggal disekitar landfill," imbuh dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.