Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melonjak, Jumlah Pasien DBD di Jakbar Tembus 1.124 pada April 2024

Kompas.com - 19/04/2024, 13:44 WIB
Rizky Syahrial,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 1.124 orang dirawat karena kasus demam berdarah dengue (DBD) di Jakarta Barat pada April 2024.

"Per 17 April 2024 total pasien DBD sebnayak 1.124 kasus," kata Kepala Suku Dinas (Kasudin) Kesehatan Jakarta Barat Erizon Safari saat dikonfirmasi, Jumat (19/4/2024).

Erizon menambahkan, rentang usia yang terjangkit DBD meliputi 14 tahun hingga 44 tahun.

Baca juga: DBD di Jaksel Turun Drastis, dari 507 Menjadi 65 Kasus per April 2024

"Ada tiga kecamatan terbanyak, yakni Cengkareng, Kalideres, dan Kembangan," jelas Erizon.

Erizon menyarankan masyarakat untuk tetap memberantas nyamuk DBD dengan menerapkan program pemberantasan sarang nyamuk (PSN) selama dua kali seminggu.

"PSN dilakukan di tujuh tatanan, selain itu mengadakan larvasida, dan fogging di lokasi yang hasil penyelidikan epidemiologinya positif," tutur Erizon.

Jumlah itu tercatat melonjak sejak Maret 2024.

Kepala Dinkes DKI Jakarta Ani Ruspitawati mengatakan, tercatat 562 kasus DBD di antaranya ditemukan di wilayah Jakarta Barat.

Baca juga: Dua Kecamatan di Jaksel Nol Kasus DBD, Dinkes: Berkat PSN dan Pengasapan

“Total DBD DKI per 18 Maret 1.729 kasus. Di wilayah Jakarta Barat ada 562 kasus, kemudian di Jakarta Selatan 450 kasus,” ujar Ani.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Seksi Pelayanan Medik RSUD Tamansari dr Ngabila Salama menyebutkan, DBD akan terus meningkat setelah adanya fenomena El Nino atau masuknya musim hujan.

"Sama dari tahun ke tahun akan mulai meningkat Desember, puncak April, lalu kembali turun," kata Ngabila.

"Hal ini karena musim hujan menyebabkan peningkatan kelembapan udara atau relative humidity (RH) meningkat dan nyamuk mudah berkembang biak," tambah dia.

Nabila mengimbau agar masyarakat melakukan "cegah sakit" dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan, serta membuat program PSN.

"Gencarkan gerakan 1 rumah 1 kader jumantik (G1R1J), dengan menunjuk petugas PSN (pemberantasan sarang nyamuk) di rumah apakah ibu, atau bapak, atau anak, atau ART, dan sebagainya," terang dia.

Baca juga: Kasus DBD Meningkat, Wali Kota Jakbar Minta Masyarakat Jaga Kebersihan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Megapolitan
Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Megapolitan
Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Megapolitan
Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Megapolitan
Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Megapolitan
PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

Megapolitan
Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Megapolitan
Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Megapolitan
Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com