JAKARTA, KOMPAS.com - Isak tangis mengiringi pengantaran tujuh jenazah korban kebakaran toko bingkai "Saudara Frame" ke RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur, Jumat (19/4/2024).
Adapun, tujuh jenazah tersebut dikirim ke RS Polri Kramatjati untuk keperluan identifikasi.
Pantauan di lokasi, sekitar tujuh orang tiba di Gedung Instalasi Forensik bersama iring-iringan enam unit mobil jenazah pukul 08.10 WIB.
Baca juga: Sebelum Toko Saudara Frame Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu
Belum diketahui apakah mereka adalah anggota keluarga atau rekan para korban.
Namun, mereka sama-sama menunjukkan ekspresi duka. Mereka mengerutkan dahi. Mata mereka berkaca-kaca.
Beberapa dari mereka menahan tangis, sementara seorang pria berbaju merah muda tidak kuasa membendung tangisannya.
Ia meraung-raung di pintu belakang salah satu mobil jenazah yang terbuka.
Tubuhnya bersandar pada sisi kanan pintu mobil jenazah.
Tidak terdengar jelas apa yang dikatakan. Namun, tangisannya tak kunjung berhenti. Punggungnya terus diusap oleh seorang petugas PMI.
Pria tersebut dibawa menjauh oleh beberapa orang dari mobil itu. Sebab, proses pengangkutan jenazah menuju ruang instalasi forensik tengah berlangsung.
Sampai seluruh kantung jenazah diturunkan dari mobil ambulans dan masuk ke ruangan itu, pria tersebut masih menangis.
Namun, selanjutnya tujuh orang tersebut pergi dari kawasan Gedung Instalasi Forensik menuju Gedung DVI untuk menyerahkan data antemortem.
Diketahui, masing-masing mobil jenazah mengangkut satu kantung jenazah, kecuali satu ambulans yang mengangkut dua kantung jenazah.
Saat kantung jenazah diturunkan di Gedung Instalasi Forensik, permukaannya sedikit kotor.
Baca juga: Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang
Ada tumpukan abu dan debu bekas kebakaran yang melanda toko bingkai tersebut.