Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kaget Saat Tahu Kekasihnya yang Tengah Hamil Tewas di Ruko Kelapa Gading, Terduga Pelaku: Saya Diusir...

Kompas.com - 22/04/2024, 16:02 WIB
Shinta Dwi Ayu,
Larissa Huda

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi menangkap pria berinisial A yang diduga sebagai pembunuh wanita hamil di Kelapa Gading, Jakarta Utara pada Sabtu, (20/4/2024).

Seperti diketahui, wanita berinisial RN ditemukan tewas di sebuah rumah toko (ruko) Jalan Boulevard, Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Dalam video penangkapan yang diterima oleh Kompas.com, A terlihat kaget saat gerombolan polisi menggeruduk kediamannya.

Baca juga: Fakta Wanita yang Ditemukan Tewas di Ruko Kelapa Gading, Korban Baru Bekerja 2 Hari dan Sempat Mengeluh Sakit

"Sudah pendarahan begitu kau tinggal. Kau tahu di mana sekarang dia? Mati!!" ujar salah seorang petugas kepolisian dalam video itu.

Saat mendengar kekasihnya meninggal dunia, A memperlihatkan ekspresi terkejut dan sedih.

"Ya Allah, serius sih, Pak?" Tanya A balik.

Dalam video itu, A juga berusaha membela diri. Ia mengungkapkan, tak berniat meninggalkan RN pada saat pendarahan.

"Kau manusia, bukan? Lagi pendarahan kau tinggal begitu," sambung polisi lain.

A mengaku, meninggalkan RN seorang diri di kamarnya karena diusir oleh korban.

"Ya, karena diusir itu sih, Pak," ucap A.

Tak mau mendengar pembelaan, polisi pun langsung membawa A ke dalam mobil untuk menuju ke Markas Kepolisian Sektor (Polsek) Kelapa Gading.

Baca juga: Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Hamil di Ruko Kelapa Gading

Penangkapan A di kediamannya pun mengundang perhatian warga sekitar lokasi. Banyak warga yang merekam detik-detik A ketika dibawa oleh pihak kepolisian.

Di sisi lain, polisi meminta agar warga tak memvideokan penangkapan A.

"Jangan ada yang videoin, Pak. Jangan!" tegas salah seorang polisi yang membawa A.

Saat hendak masuk mobil, ibu dari A menangis dan masih belum mengetahui penyebab putranya bisa diringkus polisi.

"Ini maksudnya apa sih, ini?" kata ibu A.

"Saya juga enggak tahu," jawab A.

Polisi meminta A masuk ke mobil dengan tegas. Selain itu, polisi juga meminta nomor kontak keluarga A sebelum pergi membawanya ke kantor polisi.

Kapolres Jakarta Utara (Jakut), Komisaris Besar (Kombes) Gidion Arif Setyawan membenarkan adanya proses penangakapan itu.

Baca juga: Wanita Hamil yang Tewas Diduga Dibunuh Kekasihnya di Kelapa Gading Sudah Punya Dua Anak dari Pria Lain

"Iya benar, pelaku sudah kami tangkap dan amankan," ujarnya ketika dikonfirmasi oleh Kompas.com, Senin (22/4/2024).

Namun, Gidion belum mau menjelaskan lebih detail bagaimana kronologi kejadian itu sebenarnya.

Gidion juga belum mau buka suara soal apakah RN benar-benar dibunuh oleh kekasihnya atau meninggal akibat pendarahan.

Gidion mengungkapkan akan menjelaskan secara detail terkait kasus ini di esok hari Selasa, (23/4/2024).

"Untuk lebih detailnya akan kami sampaikan lewat rilis besok," sambungnya.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, RN ditemukan tergeletak tak bernyawa di lantai kamarnya yang ada di Kedai Anak Mami Kelapa Gading.

RN pertama kali ditemukan oleh R salah satu rekan kerjanya di kedai itu. R kemudian mengadukan kondisi RN ke sekuriti berinisial MH yang tengah berjaga.

Baca juga: Wanita Hamil yang Tewas di Ruko Kelapa Gading Ditemukan Tanpa Pakaian Lengkap

 

MH dan R akhirnya memeriksa kondisi RN. Kamar RN pun terkunci dan tak ada jawaban ketika dipanggil. Kedua saksi itu kemudian melaporkan kejadian yang menimpa RN ke pihak kepolisian di Polsek Kelapa Gading.

Pada pukul 09.00 WIB, Sabtu, (20/4/2024), pihak kepolisian tiba di lokasi kejadian dan langsung membongkar pintu kamar RN bersama kedua saksi.

Saat dibuka, ternyata RN ditemukan sudah tidak bernyawa dengan posisi telentang tanpa busana lengkap.

Saat ditemukan, korban sudah bersimbah darah. Bahkan, kata R, keluar busa dari mulut korban.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 26 Juni 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 26 Juni 2024

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta Hari Ini 26 Juni 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta Hari Ini 26 Juni 2024

Megapolitan
Pemerintah Diminta Tunjuk Perumnas untuk Kelola Rumah Subsidi agar Tepat Sasaran

Pemerintah Diminta Tunjuk Perumnas untuk Kelola Rumah Subsidi agar Tepat Sasaran

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Rumah Subsidi Pemerintah di Jarah, Pengamat : Bank dan Pemilik Tak Peduli Nilai Bangunan | Calon Pengantin Ditipu WO

[POPULER JABODETABEK] Rumah Subsidi Pemerintah di Jarah, Pengamat : Bank dan Pemilik Tak Peduli Nilai Bangunan | Calon Pengantin Ditipu WO

Megapolitan
Pemerintah Diminta Evaluasi dan Coret Pengembang Rumah Subsidi yang Bermasalah

Pemerintah Diminta Evaluasi dan Coret Pengembang Rumah Subsidi yang Bermasalah

Megapolitan
Kepiluan Calon Pengantin di Bogor Kena Tipu WO, Dekorasi dan Katering Tak Ada pada Hari Pernikahan

Kepiluan Calon Pengantin di Bogor Kena Tipu WO, Dekorasi dan Katering Tak Ada pada Hari Pernikahan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 26 Juni 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 26 Juni 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
Rute KA Jayakarta dan Tarifnya 2024

Rute KA Jayakarta dan Tarifnya 2024

Megapolitan
PKB Harap Kadernya Duet dengan Anies di Pilkada Jakarta, tapi Tak Paksakan Kehendak

PKB Harap Kadernya Duet dengan Anies di Pilkada Jakarta, tapi Tak Paksakan Kehendak

Megapolitan
Cegah Judi Online, Kapolda Metro Jaya Razia Ponsel Anggota

Cegah Judi Online, Kapolda Metro Jaya Razia Ponsel Anggota

Megapolitan
Akhir Hidup Tragis Pedagang Perabot di Duren Sawit, Dibunuh Anak Kandung yang Sakit Hati Dituduh Maling

Akhir Hidup Tragis Pedagang Perabot di Duren Sawit, Dibunuh Anak Kandung yang Sakit Hati Dituduh Maling

Megapolitan
Bawaslu Depok Periksa Satu ASN yang Diduga Hadiri Deklarasi Dukungan Imam Budi Hartono

Bawaslu Depok Periksa Satu ASN yang Diduga Hadiri Deklarasi Dukungan Imam Budi Hartono

Megapolitan
Nasdem Tunggu Arahan Surya Paloh soal Pilkada Jakarta, Akui Nama Anies Masuk Rekomendasi

Nasdem Tunggu Arahan Surya Paloh soal Pilkada Jakarta, Akui Nama Anies Masuk Rekomendasi

Megapolitan
Calon Siswa Tak Lolos PPDB Jalur Zonasi di Depok, padahal Rumahnya Hanya 794 Meter dari Sekolah

Calon Siswa Tak Lolos PPDB Jalur Zonasi di Depok, padahal Rumahnya Hanya 794 Meter dari Sekolah

Megapolitan
Hendak Lanjutkan Koalisi, Parpol KIM Disebut Belum Teken Kerja Sama untuk Pilkada Jakarta

Hendak Lanjutkan Koalisi, Parpol KIM Disebut Belum Teken Kerja Sama untuk Pilkada Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com