Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Kompas.com - 04/05/2024, 16:45 WIB
Baharudin Al Farisi,
Fitria Chusna Farisa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat kebijakan publik, Trubus Rahadiansyah menilai, usulan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono membangun jogging track atau lintasan joging di Ruang Terbuka Hijau (RTH), Jalan Tubagus Angke, Wijaya Kusuma, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, tidak tepat.

Menurut Trubus, lintasan joging tak akan mampu menghilangkan praktik prostitusi yang diduga terjadi di RTH Tubagus Angke selama bertahun-tahun.

Ketimbang lintasan jogingTrubus menilai, pemasangan kamera pengawas atau CCTV lebih solutif. Pemanfaatan RTH sebagai taman bermain anak juga dapat menjadi alternatif. 

“Kalau (menurut) saya sih, enggak tepat itu untuk jogging track. Kalau mengenai pemasangan CCTV sih oke sebagai bentuk pengawasan. Tapi, maksud saya, dijadikan tempat bermain anak saja. Karena kan Jakarta ini kekurangan tempat bermain anak,” kata Trubus kepada Kompas.com, Sabtu (4/5/2024).

Trubus mengatakan, lintasan joging hanya digunakan oleh kelompok atau orang tertentu dengan skala yang tidak besar.

Baca juga: Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin Jogging Track

Sehingga, selain tak mampu menghilangkan praktik prostitusi, pembangunan lintasan joging hanya akan berguna untuk kalangan tertentu saja.

“Selama ini kan, jogging track sudah ada, di antaranya di trotoar-trotoar jalan besar, kan ada. Jangan sampai nanti kasusnya kayak jalur sepeda. Kan akhirnya banyak yang hanya buang-buang anggaran saja,” ucap Trubus.

“Kalau itu dibuat jogging track, nanti semua RTH diarahkan ke sana semua. Pemprov DKI (dapat) proyek. Jangan diberi ruang untuk itu,” katanya.

Berkaca dari dugaan pembengkakan (mark up) anggaran untuk proyek pengecatan jalur sepeda di Jakarta, lanjut Trubus, pembangunan lintasan joging rawan menjadi bahan "proyekan".

“Kalau itu dijadikan jogging track, nanti semua RTH diarahkan ke sana (buat lintasan joging). Padahal yang memanfaatkan enggak banyak,” kata Trubus.

Ketimbang lintasan joging, Jakarta dinilai lebih membutuhkan tempat bermain mengingat banyak anak yang bermain tidak pada tempatnya seperti di pinggir jalan raya hingga kuburan.

Oleh karenanya, Trubus menilai, RTH seharusnya dapat difungsikan sebagai taman bermain anak. Nantinya, taman bermain anak pun harus dilengkapi kamera CCTV, penerangan, dan diawasi petugas keamanan. 

Terpisah, pengamat tata kota, Nirwono Yoga menyarankan agar Pemprov DKI Jakarta menutup sementara RTH Tubagus Angke yang disinyalir menjadi tempat prostitusi. 

“Pj Gubernur harus bertindak tegas untuk menertibkan praktik-praktik negatif di RTH tersebut, menutup sementara dan segera ditata ulang atau revitalisasi desain RTH-nya,” kata Nirwono saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (4/5/2024).

Nirwono berujar, pemerintah dapat menata ulang desain RTH Tubagus Angke. Seandainya dilakukan revitalisasi, RTH harus dibuat lebih terbuka dibandingkan sebelumnya.

Baca juga: Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

“Dilengkapi CCTV dan penerangan taman yang memadai, dan dijaga petugas keamanan taman sehingga tidak ada lagi kegiatan negatif, termasuk tindakan kriminal maupun prostitusi,” kata Nirwono.

Diberitakan sebelumnya, Heru Budi mengusulkan pembangunan jogging track atau lintasan joging di RTH Tubagus Angke, Jakarta Barat.

Usulan itu disampaikan Heru lantaran RTH Tubagus Angke diduga kerap digunakan sebagai tempat prostitusi. Dugaan ini muncul menyusul banyaknya penemuan kondom bekas, sampah tisu bekas pakai, serta bungkus rokok di kawasan tersebut.

"Ya jogging track, lampu (dari) Bina Marga, CCTV, harus gitu. Trek joging bagus," kata Heru di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Kamis (2/5/2024) malam.

Selain lintasan joging, Heru berharap, Dinas Bina Marga dapat segera menambah jumlah CCTV atau kamera pengawas dan lampu penerangan di RTH tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sesuai Namanya sebagai Seni Jalanan, Grafiti Selalu Ada di Tembok Publik

Sesuai Namanya sebagai Seni Jalanan, Grafiti Selalu Ada di Tembok Publik

Megapolitan
Panik Saat Kebakaran di Revo Town Bekasi, Satu Orang Lompat dari Lantai Dua

Panik Saat Kebakaran di Revo Town Bekasi, Satu Orang Lompat dari Lantai Dua

Megapolitan
4 Lantai Revo Town Bekasi Hangus Terbakar

4 Lantai Revo Town Bekasi Hangus Terbakar

Megapolitan
Revo Town Bekasi Kebakaran, Api Berasal dari Kompor Portabel Rumah Makan

Revo Town Bekasi Kebakaran, Api Berasal dari Kompor Portabel Rumah Makan

Megapolitan
Jalan Jenderal Sudirman Depan GBK Steril Jelang Jakarta Marathon

Jalan Jenderal Sudirman Depan GBK Steril Jelang Jakarta Marathon

Megapolitan
Rusunawa Marunda Dijarah, Ahok: Ini Mengulangi Kejadian Dulu

Rusunawa Marunda Dijarah, Ahok: Ini Mengulangi Kejadian Dulu

Megapolitan
Ahok Sudah Berubah, Masih Membara, tapi Sulit Maju di Pilkada Jakarta

Ahok Sudah Berubah, Masih Membara, tapi Sulit Maju di Pilkada Jakarta

Megapolitan
Ditanya Soal Kaesang Bakal Maju Pilkada Jakarta, Ahok: Enggak Ada Etika Saya Nilai Seseorang

Ditanya Soal Kaesang Bakal Maju Pilkada Jakarta, Ahok: Enggak Ada Etika Saya Nilai Seseorang

Megapolitan
Bukan Lagi Ibu Kota, Jakarta Diharapkan Bisa Terus Lestarikan Destinasi Pariwisata

Bukan Lagi Ibu Kota, Jakarta Diharapkan Bisa Terus Lestarikan Destinasi Pariwisata

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 23 Juni 2024 dan Besok: Tengah Malam Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 23 Juni 2024 dan Besok: Tengah Malam Cerah Berawan

Megapolitan
Ada Jakarta Marathon, Sepanjang Ruas Jalan Jenderal Sudirman Ditutup hingga Pukul 12.00 WIB

Ada Jakarta Marathon, Sepanjang Ruas Jalan Jenderal Sudirman Ditutup hingga Pukul 12.00 WIB

Megapolitan
Ahok Sentil Kualitas ASN: Kalau Bapaknya Enggak Beres, Anaknya 'Ngikut'

Ahok Sentil Kualitas ASN: Kalau Bapaknya Enggak Beres, Anaknya "Ngikut"

Megapolitan
Perayaan HUT Jakarta di Monas Bak Magnet Bagi Ribuan Warga

Perayaan HUT Jakarta di Monas Bak Magnet Bagi Ribuan Warga

Megapolitan
Ada Kebakaran di Revo Town, Stasiun LRT Bekasi Barat Tetap Layani Penumpang

Ada Kebakaran di Revo Town, Stasiun LRT Bekasi Barat Tetap Layani Penumpang

Megapolitan
HUT Jakarta, Warga Asyik Goyang Diiringi Orkes Dangdut di Monas

HUT Jakarta, Warga Asyik Goyang Diiringi Orkes Dangdut di Monas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com