Menanggapi hal ini, Nicholas meminta warga Klender untuk tenang dan jangan mengambil tindakan sendiri.
Dia juga meminta warga agar melapor ke polisi saat petasan di Pasar Deprok sudah berbunyi.
“Kalau sudah ada bunyi petasan, tolonglah, telepon bapak-bapak polisi, kasih informasi,” ucap dia.
Soal dugaan warga Cipinang Muara yang memulai terlebih dahulu, Nicholas tidak ingin menerima informasi secara mentah-mentah. Ia menampung keluhan warga terlebih dahulu sebagai bahan informasi.
“Kami ini polisi di tengah-tengah, netral. Kami belum tahu posisi yang sebenarnya mereka di mana. Cuma, kalau ada informasi, ‘Pak, orang-orang yang berantem dari daerah sini’. Supaya kami cari jalan yang pas, langsung tangkap mereka. Kalau saya sih, dua-duanya harus lakukan pembinaan. Tidak ada korban dan tidak ada pelaku,” tegas Nicholas.
Dalam kasus ini, Nicholas memohon agar warga turut bekerja sama dengan pihak kepolisian untuk bisa menangkap provokator, dan masing-masing pentolan.
Baca juga: Ancam Cabut KJP Pelajar yang Hendak Tawuran, Disdik DKI : Berani Berbuat, Berani Tanggung Jawab
“Kadang-kadang, provokator itu cuma pengin menggerakkan, dia cuma pengin lihat orang berantem. Tapi dia tidak terlibat dalam tawuran. Dia membunyikan petasan, dia mau lihat orang-orang dua ini berantem. Itu kepuasan tersendiri bagi dia,” ujar Nicholas.
“Nah, itu seharusnya bisa dikendalikan. Warga harus mengendalikan hatinya, harus ditahan,” lanjut dia.
Sebagai informasi, untuk warga Jakarta Timur yang mengetahui tentang aksi kriminalitas, Anda bisa menghubungi hotline Tim Patroli Perintis Presisi Jakarta Timur ke nomor 081399392030.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.