Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Indra, Terpaksa Jadi Jukir Liar di Minimarket karena Kesulitan Mencari Pekerjaan Lain

Kompas.com - 15/05/2024, 17:06 WIB
Baharudin Al Farisi,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Indra (26), mengaku kesulitan mencari pekerjaan lain selain menjadi juru parkir (jukir) di minimarket. 

Menurut dia, keadaan lah yang memaksanya untuk menjadi jukir liar di minimarket selama empat tahun ke belakang.

“Kalau cari pekerjaan lain gampang, ya saya bakal cari, tanpa harus keluarkan biaya, saya bakalan cari ke manapun. Tapi, kalau keluar biaya gede, ya mending markir. Sayang soalnya uangnya,” ujar Indra kepada Kompas.com di Indomaret Komarudin, Cakung, Jakarta Timur, Rabu (15/5/2024).

Baca juga: Jukir di Minimarket Dilarang, Bagus Bakal Beralih Jadi Ojol “Full Time”

Pria yang sudah memiliki anak berusia 2 dan 4 tahun ini mengaku sudah mencoba segala cara untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih layak. Namun, sejauh ini usahanya belum berhasil.

Dia bercerita, beberapa tahun lalu sebelum menjadi jukir di minimarket pernah mencoba melamar pekerjaan sebagai mekanik motor ke sebuah perusahaan daerah Cikarang, Jawa Barat.

Bukan pekerjaan yang didapat, Indra malah jadi korban penipuan hingga uangnya ludes seketika.

“Pernah (melamar pekerjaan tapi keluarkan biaya), enggak masuk. Sampai satu tahun lalu dua tahun, enggak ada panggilan. Waktu itu kasih Rp 25 juta (dari hasil pinjaman dari kakaknya),” ungkap Indra.

“(Sebagai) mekanik motor. Sudah kasih uangnya Rp 25 juta. Katanya, tunggu panggilan 6 bulan. Sampai sekarang, 2024, belum ada panggilan. Itu kejadiannya 2017,” tutur Indra.

Saat itu, Indra masih lajang. Demi mendapatkan pekerjaan itu, dia sempat melanjutkan pendidikan melalui Paket C mengingat standar pelamar pekerjaan tersebut minimal berlatar pendidikan SMK.

Baca juga: Pengakuan Jukir Minimarket Tebet: Saya Setor ke Oknum yang Pegang Wilayah Sini...

Indra sempat putus sekolah saat masih kelas 11 dari salah satu SMA swasta di Jakarta Timur karena keterbatasan biaya dan ibunya meninggal dunia.

Satu tahun kepergian ibunya, sang ayah menikah lagi. Sedangkan Indra saat itu hidup sendiri dan menghadapi kerasnya Jakarta.

“Itu juga saya sudah (jadi tukang) parkir di jalanan buat tambahan uang Paket C. Iya, lewat jalanan. Parkir di mana saja gitu. Paket C kan lumayan harganya, Rp 1,8 juta,” ujar Indra.

Untuk itu, dia hanya bisa pasrah setelah mengetahui wacana penertiban jukir liar di minimarket oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.

Yang pasti, saat ini dia belum mempunyai rencana akan melakukan apa usai ditertibkan.

“Belum sih, untuk sementara, saya belum ngomong ke istri kalau mau ditertibkan. Tapi, kalau misalnya jadi, ya mau bagaimana lagi. Harus cari pekerjaan yang lain,” kata Indra.

Dia berharap agar Pemprov DKI tidak menertibkan jukir liar di minimarket.

“Makanya, kalau sampai ditertibkan, sedih gitu. Cari pekerjaan kan sekarang sulit. Apalagi, melamar ke sana dan kemari, perlu biaya. Sudah kasih biaya, tetap enggak masuk. Kan nyesek,” pungkas Indra.

Baca juga: Jukir Liar di Minimarket Dilarang, Matsuri: Nanti Anak dan Istri Saya Makan Apa?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda Metro Sebut Judi 'Online' Kejahatan Luar Biasa, Pemberantasannya Harus Luar Biasa

Polda Metro Sebut Judi "Online" Kejahatan Luar Biasa, Pemberantasannya Harus Luar Biasa

Megapolitan
Polisi Deteksi 3 Pelaku Lain di Balik Akun Facebook Icha Shakila, Dalang Kasus Ibu Cabuli Anak

Polisi Deteksi 3 Pelaku Lain di Balik Akun Facebook Icha Shakila, Dalang Kasus Ibu Cabuli Anak

Megapolitan
Rombongan 3 Mobil Tak Bayar Usai Makan di Depok, Pemilik Restoran Rugi Rp 829.000

Rombongan 3 Mobil Tak Bayar Usai Makan di Depok, Pemilik Restoran Rugi Rp 829.000

Megapolitan
Kapolri Rombak Perwira di Polda Metro, Salah Satunya Posisi Wakapolda

Kapolri Rombak Perwira di Polda Metro, Salah Satunya Posisi Wakapolda

Megapolitan
Modus Preman Palak Bus Wisata di Gambir: Mengadang di Pintu Stasiun, Janjikan Lahan Parkir

Modus Preman Palak Bus Wisata di Gambir: Mengadang di Pintu Stasiun, Janjikan Lahan Parkir

Megapolitan
Kapolda Metro: Judi 'Online' Cuma Untungkan Bandar, Pemain Dibuat Rugi

Kapolda Metro: Judi "Online" Cuma Untungkan Bandar, Pemain Dibuat Rugi

Megapolitan
Bocah Tewas Terjatuh dari Lantai 8 Rusunawa Cakung, Polisi: Jendela untuk Bersandar Tidak Kokoh

Bocah Tewas Terjatuh dari Lantai 8 Rusunawa Cakung, Polisi: Jendela untuk Bersandar Tidak Kokoh

Megapolitan
Sejak 2023, 7 Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosi Situs Judi 'Online'

Sejak 2023, 7 Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosi Situs Judi "Online"

Megapolitan
Momen Haru Risma Peluk Pelajar di Tanimbar yang Bipolar dan Dibesarkan Orangtua Tunggal

Momen Haru Risma Peluk Pelajar di Tanimbar yang Bipolar dan Dibesarkan Orangtua Tunggal

Megapolitan
Kapolda Metro Perintahkan Kapolres-Kapolsek Razia Ponsel Anggota untuk Cegah Judi “Online”

Kapolda Metro Perintahkan Kapolres-Kapolsek Razia Ponsel Anggota untuk Cegah Judi “Online”

Megapolitan
Bocah yang Jatuh dari Lantai 8 Rusunawa di Cakung Ternyata Ditinggal Orangtunya Bekerja

Bocah yang Jatuh dari Lantai 8 Rusunawa di Cakung Ternyata Ditinggal Orangtunya Bekerja

Megapolitan
Bawaslu DKI Mengaku Kekurangan Personel Jelang Pilkada 2024

Bawaslu DKI Mengaku Kekurangan Personel Jelang Pilkada 2024

Megapolitan
Polisi Bakal Mediasi Kasus Ojol yang Tendang Motor Warga di Depok

Polisi Bakal Mediasi Kasus Ojol yang Tendang Motor Warga di Depok

Megapolitan
Polda Metro Buka Peluang Kembali Periksa Firli Bahuri di Kasus Dugaan Pemerasan SYL

Polda Metro Buka Peluang Kembali Periksa Firli Bahuri di Kasus Dugaan Pemerasan SYL

Megapolitan
 Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosikan Judi Online, Polisi : Baru Terima Gaji Rp 3 juta

Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosikan Judi Online, Polisi : Baru Terima Gaji Rp 3 juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com