Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penerimaan Mahasiswa STIP Dimoratorium, Orangtua Calon Taruna Minta Seleksi Dilanjutkan

Kompas.com - 16/05/2024, 07:24 WIB
Shinta Dwi Ayu,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah orangtua calon taruna (catar) Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta 2024 meminta agar seleksi penerimaan mahasiswa baru tetap dilanjutkan.

"Melanjutkan seleksi catar tahun 2024 sesuai dengan jadwal seleksi awal yang telah dikeluarkan oleh STIP," kata Jarry Rinaldi (50) kata Koordinator forum orangtua calon taruna STIP Jakarta 2024 di Markas Corps Alumni Akademi Ilmu Pelayaran, Koja, Jakarta Utara, Rabu (15/5/2024).

Baca juga: 436 Mahasiswa Baru Terancam Gagal Masuk STIP Imbas Kasus Penganiayaan Taruna Hingga Tewas

Selain itu, para orangtua juga mendorong agar STIP dan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) segera memberikan kepastian terkait kelanjutan seleksi catar tahun 2024.

Pasalnya, ada sekitar 436 catar yang telah mendaftar dan berharap bisa melanjutkan pendidikan di STIP.

Mereka juga sudah melakukan tes pertama di bidang akademik pada Rabu (8/5/2024).

Para orangtua juga sudah membayar Rp 2 juta untuk mendaftarkan buah hatinya di STIP dan mengikuti serangkaian tes.

Para catar juga sudah melakukan berbagai persiapan baik fisik dan akademik agar bisa lulus seleksi STIP.

"Dengan ini kami memohon Bapak Menteri Perhubungan mengabulkan permohonan dan permintaan kami sehingga anak kami bisa melanjutkan pendidikan di STIP," sambung Jarry.

Baca juga: Seleksi Mahasiswa Baru STIP Ditunda, Calon Taruna: Jangan Sampai Pak Menteri Hancurkan Mimpi Kami

Sebenarnya, Jarry dan orangtua catar lain tidak berkeberatan apabila penundaan penerimaan mahasiswa baru dilakukan sebelum dilakukan tes pertama.

"Kalau mau diadakan moratorium jangan diputus harapan anak-anak kita karena ini sudah melakukan tes. Kalau belum (tes) monggo dilakukan (moratorium), tapi ini kan sudah di tengah-tengah proses tes walaupun baru satu kali tes," pungkas Jarry.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, Kemenhub menunda seleksi penerimaan catar STIP di tahun 2024 karena kasus tewasnya Putu Satria Ananta Rustika (19) yang dianiaya seniornya, Tegar Rafi Sanjaya (21).

Bukan hanya Tegar, tiga taruna lain berinisial A, W, dan K juga ditetapkan menjadi tersangka usai terbukti ikut memperlancar aksi penganiayaan itu.

Tegar memukul Putu sebanyak lima kali di bagian ulu hati hingga terkapar. Selain itu, ia juga menarik lidah Putu hingga jalur pernapasannya tertutup.

Saat dilarikan ke klinik STIP, nadi Putu sudah tidak lagi berdenyut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda Metro Sebut Judi 'Online' Kejahatan Luar Biasa, Pemberantasannya Harus Luar Biasa

Polda Metro Sebut Judi "Online" Kejahatan Luar Biasa, Pemberantasannya Harus Luar Biasa

Megapolitan
Polisi Deteksi 3 Pelaku Lain di Balik Akun Facebook Icha Shakila, Dalang Kasus Ibu Cabuli Anak

Polisi Deteksi 3 Pelaku Lain di Balik Akun Facebook Icha Shakila, Dalang Kasus Ibu Cabuli Anak

Megapolitan
Rombongan 3 Mobil Tak Bayar Usai Makan di Depok, Pemilik Restoran Rugi Rp 829.000

Rombongan 3 Mobil Tak Bayar Usai Makan di Depok, Pemilik Restoran Rugi Rp 829.000

Megapolitan
Kapolri Rombak Perwira di Polda Metro, Salah Satunya Posisi Wakapolda

Kapolri Rombak Perwira di Polda Metro, Salah Satunya Posisi Wakapolda

Megapolitan
Modus Preman Palak Bus Wisata di Gambir: Mengadang di Pintu Stasiun, Janjikan Lahan Parkir

Modus Preman Palak Bus Wisata di Gambir: Mengadang di Pintu Stasiun, Janjikan Lahan Parkir

Megapolitan
Kapolda Metro: Judi 'Online' Cuma Untungkan Bandar, Pemain Dibuat Rugi

Kapolda Metro: Judi "Online" Cuma Untungkan Bandar, Pemain Dibuat Rugi

Megapolitan
Bocah Tewas Terjatuh dari Lantai 8 Rusunawa Cakung, Polisi: Jendela untuk Bersandar Tidak Kokoh

Bocah Tewas Terjatuh dari Lantai 8 Rusunawa Cakung, Polisi: Jendela untuk Bersandar Tidak Kokoh

Megapolitan
Sejak 2023, 7 Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosi Situs Judi 'Online'

Sejak 2023, 7 Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosi Situs Judi "Online"

Megapolitan
Momen Haru Risma Peluk Pelajar di Tanimbar yang Bipolar dan Dibesarkan Orangtua Tunggal

Momen Haru Risma Peluk Pelajar di Tanimbar yang Bipolar dan Dibesarkan Orangtua Tunggal

Megapolitan
Kapolda Metro Perintahkan Kapolres-Kapolsek Razia Ponsel Anggota untuk Cegah Judi “Online”

Kapolda Metro Perintahkan Kapolres-Kapolsek Razia Ponsel Anggota untuk Cegah Judi “Online”

Megapolitan
Bocah yang Jatuh dari Lantai 8 Rusunawa di Cakung Ternyata Ditinggal Orangtunya Bekerja

Bocah yang Jatuh dari Lantai 8 Rusunawa di Cakung Ternyata Ditinggal Orangtunya Bekerja

Megapolitan
Bawaslu DKI Mengaku Kekurangan Personel Jelang Pilkada 2024

Bawaslu DKI Mengaku Kekurangan Personel Jelang Pilkada 2024

Megapolitan
Polisi Bakal Mediasi Kasus Ojol yang Tendang Motor Warga di Depok

Polisi Bakal Mediasi Kasus Ojol yang Tendang Motor Warga di Depok

Megapolitan
Polda Metro Buka Peluang Kembali Periksa Firli Bahuri di Kasus Dugaan Pemerasan SYL

Polda Metro Buka Peluang Kembali Periksa Firli Bahuri di Kasus Dugaan Pemerasan SYL

Megapolitan
 Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosikan Judi Online, Polisi : Baru Terima Gaji Rp 3 juta

Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosikan Judi Online, Polisi : Baru Terima Gaji Rp 3 juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com