Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kampung Susun Bayam Dikepung, Kuasa Hukum Warga KSB Adu Argumen dengan Belasan Sekuriti

Kompas.com - 21/05/2024, 16:52 WIB
Shinta Dwi Ayu,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pria bernama Juharto yang mengaku sebagai kuasa hukum warga Kampung Susun Bayam (KSB) di Tanjung Priok, Jakarta Utara, beradu argumen dengan belasan sekuriti yang melakukan penjagaan ketat di akses jalan menuju Rusun KSB.

Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi, Selasa (21/5/2024), Juharto datang sekitar pukul 14.26 WIB dengan mengendarai sepeda motor.

Ia langsung memarkirkan sepeda motornya di depan Jakarta Internasional Stadium (JIS), dan meminta izin kepada para sekuriti yang sedang berjaga untuk masuk ke Rusun KSB.

Namun, belasan sekuriti yang berjaga tidak mengizinkan Juharto masuk. Bahkan beberapa awak media, termasuk Kompas.com, juga ditahan agar tidak memasuki area Rusun KSB.

Baca juga: Ratusan Sekuriti Geruduk Kampung Susun Bayam, Perintahkan Warga Segera Pergi

Juharto merasa tidak terima dan kesal. Akhirnya ia beradu argumen dengan para sekuriti.

"Dari tadi saya sopan ya, dari tadi saya sopan!" teriak Juharto kepada para sekuriti di depan JIS.

Juharto meminta penjelasan kepada para sekuriti mengapa dirinya dan awak media tak boleh masuk ke area Rusun Kampung Bayam.

"Bapak dari tadi pakai otot! Tanya Jakpro, jangan tanya kita!" teriak petugas keamanan kepada Juharto.

Melihat adu argumen Juharto dan petugas sekuriti semakin memanas, salah satu warga KSB bernama Sudir (56) berusaha untuk melerai.

Baca juga: Ahmad Sahroni Minta Polisi Tak Gunakan Cara Represif terhadap Warga Kampung Susun Bayam

Setelah berhasil dilerai, Juharto diperkenankan masuk ke rusun oleh para sekuriti.

Sebelum masuk, Juharto menjelaskan kepada awak media, bahwa dirinya ingin mengecek kondisi kliennya di dalam Rusun KSB.

"Saya pengacara warga, saya dapat laporan dari warga bahwa sekarang ini ramai di depan, saya datang ke sini ingin melihat bagaimana keadaan klien saya, saya ingin masuk ini sekuriti yang mengaku dari Jakpro bilang tidak boleh siapa pun masuk ke dalam baik pers dan pengacara," Jelas Juharto.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, ratusan sekuriti yang mengaku diperintah oleh Jakpro mendatangi rusun KSB dan meminta warga untuk segera pergi. Sampai saat ini, warga KSB masih tetap berada di dalam rusun dan belum mau pergi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda Metro Sebut Judi 'Online' Kejahatan Luar Biasa, Pemberantasannya Harus Luar Biasa

Polda Metro Sebut Judi "Online" Kejahatan Luar Biasa, Pemberantasannya Harus Luar Biasa

Megapolitan
Polisi Deteksi 3 Pelaku Lain di Balik Akun Facebook Icha Shakila, Dalang Kasus Ibu Cabuli Anak

Polisi Deteksi 3 Pelaku Lain di Balik Akun Facebook Icha Shakila, Dalang Kasus Ibu Cabuli Anak

Megapolitan
Rombongan 3 Mobil Tak Bayar Usai Makan di Depok, Pemilik Restoran Rugi Rp 829.000

Rombongan 3 Mobil Tak Bayar Usai Makan di Depok, Pemilik Restoran Rugi Rp 829.000

Megapolitan
Kapolri Rombak Perwira di Polda Metro, Salah Satunya Posisi Wakapolda

Kapolri Rombak Perwira di Polda Metro, Salah Satunya Posisi Wakapolda

Megapolitan
Modus Preman Palak Bus Wisata di Gambir: Mengadang di Pintu Stasiun, Janjikan Lahan Parkir

Modus Preman Palak Bus Wisata di Gambir: Mengadang di Pintu Stasiun, Janjikan Lahan Parkir

Megapolitan
Kapolda Metro: Judi 'Online' Cuma Untungkan Bandar, Pemain Dibuat Rugi

Kapolda Metro: Judi "Online" Cuma Untungkan Bandar, Pemain Dibuat Rugi

Megapolitan
Bocah Tewas Terjatuh dari Lantai 8 Rusunawa Cakung, Polisi: Jendela untuk Bersandar Tidak Kokoh

Bocah Tewas Terjatuh dari Lantai 8 Rusunawa Cakung, Polisi: Jendela untuk Bersandar Tidak Kokoh

Megapolitan
Sejak 2023, 7 Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosi Situs Judi 'Online'

Sejak 2023, 7 Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosi Situs Judi "Online"

Megapolitan
Momen Haru Risma Peluk Pelajar di Tanimbar yang Bipolar dan Dibesarkan Orangtua Tunggal

Momen Haru Risma Peluk Pelajar di Tanimbar yang Bipolar dan Dibesarkan Orangtua Tunggal

Megapolitan
Kapolda Metro Perintahkan Kapolres-Kapolsek Razia Ponsel Anggota untuk Cegah Judi “Online”

Kapolda Metro Perintahkan Kapolres-Kapolsek Razia Ponsel Anggota untuk Cegah Judi “Online”

Megapolitan
Bocah yang Jatuh dari Lantai 8 Rusunawa di Cakung Ternyata Ditinggal Orangtunya Bekerja

Bocah yang Jatuh dari Lantai 8 Rusunawa di Cakung Ternyata Ditinggal Orangtunya Bekerja

Megapolitan
Bawaslu DKI Mengaku Kekurangan Personel Jelang Pilkada 2024

Bawaslu DKI Mengaku Kekurangan Personel Jelang Pilkada 2024

Megapolitan
Polisi Bakal Mediasi Kasus Ojol yang Tendang Motor Warga di Depok

Polisi Bakal Mediasi Kasus Ojol yang Tendang Motor Warga di Depok

Megapolitan
Polda Metro Buka Peluang Kembali Periksa Firli Bahuri di Kasus Dugaan Pemerasan SYL

Polda Metro Buka Peluang Kembali Periksa Firli Bahuri di Kasus Dugaan Pemerasan SYL

Megapolitan
 Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosikan Judi Online, Polisi : Baru Terima Gaji Rp 3 juta

Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosikan Judi Online, Polisi : Baru Terima Gaji Rp 3 juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com