Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gaji Bakal Dipotong buat Tapera, Karyawan yang Sudah Punya Rumah Bersuara

Kompas.com - 29/05/2024, 15:38 WIB
Shela Octavia,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebagian karyawan swasta di Jakarta menilai wacana pemerintah memotong gaji yang disisihkan untuk Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera), dirasa tidak adil bagi mereka yang sudah punya rumah atau tidak berencana untuk memiliki rumah.

Buntutnya, rencana pemerintah mengalami sejumlah penolakan, terutama dari para karyawan yang sudah memiliki rumah.

Ines (25), salah satu karyawan swasta yang menyuarakan kegelisahan ini.

Pegawai di salah satu startup di kawasan Tebet, Jakarta Selatan mengaku tidak berencana membeli rumah, baik sekarang atau beberapa waktu ke depan.

Ines bercerita, banyak teman-temannya yang justru sudah disiapkan rumah oleh orangtua mereka. Sehingga, mereka pun tidak perlu pusing lagi akan masalah hunian.

Baca juga: Keberatan Soal Iuran Tapera, Pegawai: Pusing, Gaji Saya Sudah Kebanyakan Potongan

Temen-temen gue kan banyak yang kayak gitu. Tinggal tempati aja (rumahnya). Kan enggak usah pikirin KPR,” ucap Ines saat dimintai pendapat melalui telepon pada Selasa (28/5/2024) malam.

Ines yang merasa berkeberatan dengan wacana pemerintah pun mempertanyakan keuntungan Tapera bagi pihak-pihak seperti dirinya, yang sudah memiliki rumah.

Pertanyaan yang sama juga disampaikan Melda (27). Karyawan yang sehari-hari juga berkantor di Jakarta Selatan mengaku masih tinggal di rumah orangtuanya.

Melda mengaku tidak berencana untuk membeli rumah lantaran sudah disiapkan oleh keluarganya.

Baca juga: Nestapa Pekerja soal Iuran Tapera : Gaji Ngepas, Pencairan Sulit

“Enggak ada (keinginan untuk beli rumah) dan enggak kepengin. Karena orangtua gue ada rumah tiga. Tiap anak dapat satu rumah,” ungkap Melda saat dihubungi, Rabu.

Karena tidak perlu pusing soal tabungan rumah atau KPR, Melda mengaku punya prioritas lain dalam hal alokasi pendapatan.

Kata Melda, dirinya fokus berinvestasi sembari membiayai sejumlah kebutuhan keluarga.

Sementara Riza (27), karyawan di salah satu pabrik di Jakarta Barat, mengaku punya perencanaan yang berbeda.

Dengan gajinya yang berkisar di angka Rp 5-10 juta, Riza mengaku sudah memiliki perhitungan sendiri. Termasuk, untuk rumah idamannya nanti.

Baca juga: Bingung dengan Potongan Gaji untuk Tapera, Pegawai Swasta: Yang Punya Rumah Kena Juga, Enggak?

Riza mengatakan, porsi gaji yang ia sisihkan untuk pembelian rumah berbeda dengan potongan 3 persen untuk Tapera.

“Beda sih. Misal aku pengin punya rumah berapa tahun lagi, misal mau rumah yang harganya berapa, itu kan enggak cuma aku sendiri, tapi sama pasangan,” jelas Riza Selasa malam.

Ia menjelaskan, saat ini dirinya memang belum menikah, tapi rencana-rencana sudah mulai dipikirkan. Misalnya, berapa angka yang harus ia dan pasangannya siapkan.

Riza pun tidak menutup kemungkinan akan mendapat sumbangan dana dari orangtuanya.

Untuk diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menetapkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 21 Tahun 2024 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 25 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) pada 20 Mei 2024.

Salah satu yang menjadi sorotan adalah pemotongan gaji karyawan, termasuk karyawan swasta dan pegawai mandiri sebesar 3 persen per bulan sebagai iuran peserta Tapera.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda Metro Sebut Judi 'Online' Kejahatan Luar Biasa, Pemberantasannya Harus Luar Biasa

Polda Metro Sebut Judi "Online" Kejahatan Luar Biasa, Pemberantasannya Harus Luar Biasa

Megapolitan
Polisi Deteksi 3 Pelaku Lain di Balik Akun Facebook Icha Shakila, Dalang Kasus Ibu Cabuli Anak

Polisi Deteksi 3 Pelaku Lain di Balik Akun Facebook Icha Shakila, Dalang Kasus Ibu Cabuli Anak

Megapolitan
Rombongan 3 Mobil Tak Bayar Usai Makan di Depok, Pemilik Restoran Rugi Rp 829.000

Rombongan 3 Mobil Tak Bayar Usai Makan di Depok, Pemilik Restoran Rugi Rp 829.000

Megapolitan
Kapolri Rombak Perwira di Polda Metro, Salah Satunya Posisi Wakapolda

Kapolri Rombak Perwira di Polda Metro, Salah Satunya Posisi Wakapolda

Megapolitan
Modus Preman Palak Bus Wisata di Gambir: Mengadang di Pintu Stasiun, Janjikan Lahan Parkir

Modus Preman Palak Bus Wisata di Gambir: Mengadang di Pintu Stasiun, Janjikan Lahan Parkir

Megapolitan
Kapolda Metro: Judi 'Online' Cuma Untungkan Bandar, Pemain Dibuat Rugi

Kapolda Metro: Judi "Online" Cuma Untungkan Bandar, Pemain Dibuat Rugi

Megapolitan
Bocah Tewas Terjatuh dari Lantai 8 Rusunawa Cakung, Polisi: Jendela untuk Bersandar Tidak Kokoh

Bocah Tewas Terjatuh dari Lantai 8 Rusunawa Cakung, Polisi: Jendela untuk Bersandar Tidak Kokoh

Megapolitan
Sejak 2023, 7 Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosi Situs Judi 'Online'

Sejak 2023, 7 Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosi Situs Judi "Online"

Megapolitan
Momen Haru Risma Peluk Pelajar di Tanimbar yang Bipolar dan Dibesarkan Orangtua Tunggal

Momen Haru Risma Peluk Pelajar di Tanimbar yang Bipolar dan Dibesarkan Orangtua Tunggal

Megapolitan
Kapolda Metro Perintahkan Kapolres-Kapolsek Razia Ponsel Anggota untuk Cegah Judi “Online”

Kapolda Metro Perintahkan Kapolres-Kapolsek Razia Ponsel Anggota untuk Cegah Judi “Online”

Megapolitan
Bocah yang Jatuh dari Lantai 8 Rusunawa di Cakung Ternyata Ditinggal Orangtunya Bekerja

Bocah yang Jatuh dari Lantai 8 Rusunawa di Cakung Ternyata Ditinggal Orangtunya Bekerja

Megapolitan
Bawaslu DKI Mengaku Kekurangan Personel Jelang Pilkada 2024

Bawaslu DKI Mengaku Kekurangan Personel Jelang Pilkada 2024

Megapolitan
Polisi Bakal Mediasi Kasus Ojol yang Tendang Motor Warga di Depok

Polisi Bakal Mediasi Kasus Ojol yang Tendang Motor Warga di Depok

Megapolitan
Polda Metro Buka Peluang Kembali Periksa Firli Bahuri di Kasus Dugaan Pemerasan SYL

Polda Metro Buka Peluang Kembali Periksa Firli Bahuri di Kasus Dugaan Pemerasan SYL

Megapolitan
 Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosikan Judi Online, Polisi : Baru Terima Gaji Rp 3 juta

Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosikan Judi Online, Polisi : Baru Terima Gaji Rp 3 juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com