BOGOR, KOMPAS.com - Rahmat (27) sempat mencicipi makanan yang diduga menjadi penyebab puluhan warga Kelurahan Cipaku, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor keracunan.
Namun, setelah itu, dia tidak merasakan gejala keracunan seperti puluhan warga Cipaku lainnya.
“Saya makan tapi sedikit, alhamdulillah enggak muntah-muntah,” ucap Rahmat saat diwawancarai Kompas.com, Selasa (4/6/2024).
Rahmat mengungkapkan menu makanan yang dicicipi berupa nasi uduk dan telur balado. Makanan itu diberi salah satu tetangganya saat acara haul.
Baca juga: Nasi Boks yang Dibagikan 85 Kotak, tetapi Korban Keracunan di Bogor Ada 93
Saat makan telur balado, dia mengakui sempat merasa asam di lidahnya.
“Isinya nasi uduk, telur balado sama tempe orek. Nah, dari rasa telurnya ada rasa asam-asamnya gitu,” ujarnya.
Namun, Rahmat mengaku tidak merasakan gejalan keracunan setelah itu. Meski demikian, sang istri, Yuli (27) justru menjadi salah satu korban.
Rahmat bercerita, sang istri tidak langsung sakit usai mengonsumsi makanan tersebut.
Baru pada Minggu (2/6/2024) pagi, Yuli mengeluh merasakan nyeri pada bagian lambung dibarengi demam.
“Dia makan Sabtu malam sekitar jam 19.00 WIB, kerasanya Minggu pagi,” ujar Rahmat.
Baca juga: Korban Diduga Keracunan Makanan di Cipaku Bogor Mengeluh Nyeri Lambung, Diare hingga Demam
Bahkan, Yuli sempat buang air besar (BAB) secara terus meneris hingga demam, sebagai gejala yang disebut-sebut efek keracunan makanan.
“Yang dirasa lambung sakit sama demam meriang. Dia (Yuli) juga sempat tuh buang air besar, terus bolak-balik ke kamar mandi,” ujarnya.
Melihat kondisi sang istri tak kunjung membaik, Rahmat akhirnya membawa Yuli ke Puskesmas Cipaku.
Setelah dilakukan pemeriksaan oleh dokter di Puskesmas, Yuli harus dirujuk ke rumah sakit lantaran kekurangan cairan.
Hingga akhirnya Yuli dirujuk ke Rumah Sakit Juliana Kota Bogor untuk mendapatkan perawatan lebih baik.
Baca juga: Dinkes Bogor Ambil Sampel Makanan dan Feses untuk Cari Tahu Penyebab Warga Keracunan
“Karena kondisinya semakin lemas akhirnya dirujuk ke RS,” kata Rahmat.
Sementara itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor telah mengambil sampel makanan, muntahan, dan feses korban untuk mengetahui penyebab puluhan warga Kelurahan Cipaku, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, keracunan makanan.
Kepala Dinkes Kota Bogor Sri Nowo Retno mengatakan, seluruh sampel akan dibawa ke Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Jakarta untuk diperiksa.
“Untuk memastikan secara medis, hasil lab, hasil feses, muntahan, dan sisa makanan diperiksa di BBLK Jakarta,” ucap Sri saat diwawancarai Kompas.com, Selasa (4/6/2024).
Dari hasil penelusuran sementara, makanan yang diduga menjadi penyebab puluhan warga keracunan adalah telur balado yang dibagikan saat acara peringatan haul salah satu warga.
Namun, benar atau tidaknya dugaan itu akan terungkap setelah hasil uji laboratorium keluar.
“Kalau dugaan sementara hasil wawancara, kami tanya apa kira-kira yang curiga, telur balado. Karena katanya bumbunya sudah mulai basi, rasanya sudah asam. Tapi yang makan cuma telur tengahnya masih aman,” ujar Sri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.