Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berawal dari Kejar Layangan, Bocah 8 Tahun Masuk Tol Cijago dan Tewas Tertabrak Mobil

Kompas.com - 02/07/2024, 11:15 WIB
Dinda Aulia Ramadhanty,
Fitria Chusna Farisa

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Nasib tragis menimpa IR (8), bocah laki-laki asal Tugu, Cimanggis, Kota Depok, yang tewas tertabrak mobil Toyota Innova di jalan Tol Cinere-Jagorawi (Cijago).

Mayat IR ditemukan di pinggir jalan tol KM 45.250 di jalur arah Cinere menuju Cisalak pada Minggu (30/6/2024) sekitar pukul 18.30 WIB.

"Adanya penemuan mayat yang diduga korban tabrak lari di bawah jembatan tol Cijago RT 01/19 Kelurahan Baktijaya, Sukmajaya, Depok," kata Kapolsek Sukmajaya Kompol Margiyono saat dikonfirmasi, Senin (1/7/2024).

Diduga, IR tewas tertabrak mobil di jalan tol karena hendak mengejar layang-layang.

Keterangan saksi

Seorang saksi bernama Tohap (36) mengaku sempat melihat IR berjalan sendirian di dekat jembatan di atas jalan tol daerah Tugu. Tohap yang sedang bersantai juga sempat menyapa IR.

"Saksi bernama Tohap melihat ada seorang anak kecil laki-laki yang lewat, kemudian ia bertanya ke anak tersebut 'Adik mau ke mana?'," ungkap Margiyono.

Namun, korban tak menggubris saksi. Tohap pun membiarkan IR terus berjalan dan semakin jauh dari pandangannya.

Baca juga: Polisi Duga Bocah yang Tewas di Tol Cijago Ditabrak Mobil Saat Sedang Kejar Layang-layang

Sekitar 10 menit kemudian, Tohap mendengar suara benturan keras dari arah bawah jembatan tol. Setelah dilihat, tepat di bawah jembatan, tubuh IR sudah tergeletak tak berdaya.

"Saksi memberitahu warga sekitar untuk turun ke bawah (ke jalan tol) dan melihat korban yang tergeletak di pinggir jalan sudah dalam kondisi meninggal dunia," terang Margiyono.

Kejar layangan

Berdasarkan informasi yang diperoleh polisi dari warga sekitar tempat kejadian perkara (TKP), IR diduga sedang mengejar layang-layang sebelum ditemukan tewas. 

"Menurut informasi yang kami himpun dari warga, korban tersebut diketahui sedang bermain atau mengejar layang-layang hingga menuju ke tengah jalan tol," kata Kaur Humas Polres Metro Depok Iptu Made Budi saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin (1/7/2024).

Akan tetapi, Made menyebut, keterangan itu masih bersifat sementara. Polisi masih terus menelusuri rute yang digunakan korban hingga bisa masuk ke jalan tol.

"Sampai saat ini, kami masih lakukan penyidikan, sampai sejauh mana anak tersebut bisa masuk ke tengah jalan tol," ujar Made.

Baca juga: Polisi: Pengendara yang Tabrak Bocah Hingga Tewas di Tol Cijago Tidak Melarikan Diri

Bukan tabrak lari

Polisi memastikan insiden yang menimpa IR bukan kasus tabrak lari. Pengendara mobil berinisial AJ (55) yang menabrak korban langsung melapor ke anggota Patroli Jalan Raya (PJR) sesaat setelah kejadian.

"Merasa menabrak sesuatu, dia (AJ) mencari anggota PJR (Patroli Jalan Raya) dan langsung melaporkan kejadian tersebut," ucap Made.

Kepada polisi, AJ bercerita bahwa dirinya yang sedang mengendari kendaraan tidak melihat ada orang menyebrang. Namun, AJ merasa telah menabrak sesuatu.

"Pelaku merasa dia telah menabrak seorang anak ataupun benda sepertinya (awalnya)," ungkap Made.

AJ mengaku tak dapat menghindari tabrakan lantaran jarak korban yang terlalu dekat.

"Karena jarak yang sudah dekat dan tidak bisa menghindar terjadilah benturan tersebut," terang Made.

Ingin beli balon

Sekitar 30-60 menit sebelum tewas tertabrak, IR ternyata sempat mendatangi toko alat tulis yang berjarak 200 meter dari rumahnya. IR bermaksud membeli balon karet di toko tersebut.

"Dia (korban) datang ke sini, saya tanya mau beli apa tapi dia enggak jawab. Dia langsung pergi ke sana (dalam toko) dan ambil balon," kata Susi (18), salah seorang pegawai toko saat ditemui Kompas.com, Senin.

IR datang sendiri dan tak membawa uang untuk membeli balon.

"(Karena) kami enggak bolehin (ambil balon), kami antar dia ke depan sini (toko), tapi habis itu lari dia," tutur Susi.

Susi dan penjaga toko lainnya tak menaruh rasa curiga sebab IR memang sudah beberapa kali mendatangi toko dengan alasan yang sama, yaitu membeli balon.

Justru, kecurigaan baru muncul ketika orangtua korban mendatangi toko, beberapa saat setelah IR meninggalkan lokasi.

Baca juga: Sebelum Tertabrak di Tol Cijago, Bocah di Depok Berkeliaran Sendiri untuk Beli Balon

"Iya, (orangtua IR) datang dan nanya, saya bilang IR sudah pergi tadi," ungkap Susi.

Susi pun baru mengetahui kabar tewasnya IR saat pihak keluarga membeli kertas mika kuning di toko.

"Tahu (info kecelakaan) pas beli kertas mika buat bendera kuning, di sini belinya," lanjut Susi.

Anak berkebutuhan khusus

Sementara, Kompol Margiyono menuturkan, korban merupakan anak berkebutuhan khusus (ABK). Hal ini yang diduga menjadi alasan IR tak menggubris Tohap saat ditanya hendak pergi ke mana.

"lya, korban menderita sakit autis atau tidak dapat bicara," ungkap Margiyono.

Polisi juga mengungkap bahwa pada Minggu (30/6/2024) pagi, korban didampingi orangtuanya melakukan terapi terkait kondisi kesehatannya itu.

"Dan (korban) sedang menjalani terapi rutin seminggu dua kali di RS UI," tutur Margiyono.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Disdik DKI Janji KJP Plus Gelombang 1 Tahap 2 Bakal Cair Pekan Depan

Disdik DKI Janji KJP Plus Gelombang 1 Tahap 2 Bakal Cair Pekan Depan

Megapolitan
Jasa Marga Lakukan Rekayasa Lalu Lintas di Exit Tol Veteran Imbas Longsor di Pesanggrahan

Jasa Marga Lakukan Rekayasa Lalu Lintas di Exit Tol Veteran Imbas Longsor di Pesanggrahan

Megapolitan
Sabtu Malam, Jalan Raya Kalimalang Macet Total Imbas Banjir di Kolong Tol Pondok Kelapa

Sabtu Malam, Jalan Raya Kalimalang Macet Total Imbas Banjir di Kolong Tol Pondok Kelapa

Megapolitan
Banyak Kendaraan Mogok Akibat Nekat Menerabas Banjir di Kolong Tol Pondok Kelapa

Banyak Kendaraan Mogok Akibat Nekat Menerabas Banjir di Kolong Tol Pondok Kelapa

Megapolitan
Hujan Mulai Reda, 42 RT di Jakarta Masih Tergenang Banjir

Hujan Mulai Reda, 42 RT di Jakarta Masih Tergenang Banjir

Megapolitan
Dua RT di Kebon Jeruk Masih Terendam Banjir

Dua RT di Kebon Jeruk Masih Terendam Banjir

Megapolitan
Warga Sebut Banjir di Kolong Tol Pondok Kelapa Imbas Kalimalang Meluap

Warga Sebut Banjir di Kolong Tol Pondok Kelapa Imbas Kalimalang Meluap

Megapolitan
Banjir di Kolong Tol Pondok Kelapa, Lalu Lintas dari Kalimalang Arah Jakarta Macet Total

Banjir di Kolong Tol Pondok Kelapa, Lalu Lintas dari Kalimalang Arah Jakarta Macet Total

Megapolitan
Penjelasan BMKG soal Jakarta Dilanda Hujan di Musim Kemarau

Penjelasan BMKG soal Jakarta Dilanda Hujan di Musim Kemarau

Megapolitan
KRL Tujuan Bekasi Sempat Tertahan 30 Menit di Stasiun Tanah Abang

KRL Tujuan Bekasi Sempat Tertahan 30 Menit di Stasiun Tanah Abang

Megapolitan
Longsor, Jalan Mulya Bakti Pesanggrahan Tak Bisa Dilalui Kendaraan

Longsor, Jalan Mulya Bakti Pesanggrahan Tak Bisa Dilalui Kendaraan

Megapolitan
Hujan Lebat Disertai Angin Kencang, 4 Pohon di Jakpus dan Jakbar Tumbang

Hujan Lebat Disertai Angin Kencang, 4 Pohon di Jakpus dan Jakbar Tumbang

Megapolitan
Warga Sudah Surati Pemkot Jakut untuk Minta Perbaiki Jalan Cekung di Muara Angke

Warga Sudah Surati Pemkot Jakut untuk Minta Perbaiki Jalan Cekung di Muara Angke

Megapolitan
Teka-teki Tewasnya Wanita Paruh Baya Dalam Toilet Kos di Cipayung dengan Posisi Telungkup

Teka-teki Tewasnya Wanita Paruh Baya Dalam Toilet Kos di Cipayung dengan Posisi Telungkup

Megapolitan
Jakarta Hujan sejak Pagi, Tinggi Air di Pos Angke Hulu Naik Jadi Siaga 3

Jakarta Hujan sejak Pagi, Tinggi Air di Pos Angke Hulu Naik Jadi Siaga 3

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com