Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penerima KJP yang Tersandung PPDB di Jakarta, Kini Bersekolah di Negeri Hanya Tinggal Angan

Kompas.com - 02/07/2024, 08:12 WIB
Muhammad Isa Bustomi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sistem penerima peserta didik baru (PPDB) selalu menjadi momok ketika memasuki tahun ajaran baru setiap tahun.

Tidak sedikit banyak calon siswa yang gagal dalam sistem PPDB itu hingga mereka tidak lolos untuk masuk di sekolah impian.

Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) mendapat 25 pengaduan dari penerima Kartu Jakarta Pintar (KJP) di Jakarta yang gagal dalam PPDB.

Baca juga: Pemprov DKI Didesak Sediakan Sekolah Bebas Biaya untuk Atasi Penerima KJP yang Gagal PPDB

Para penerima KJP disebut gagal dalam PPDB, baik melalui jalur zonasi, prestasi, maupun afirmasi.

"Saya menduga kuat, jumlah riil di lapangan lebih dari 25 kasus, sebab penerima KJP jumlahnya capai ratusan ribu,” ujar Koordinator Nasional JPPI, Ubaid Matraji kepada Kompas.com, Senin (1/7/2024).

Pengaduan dari para penerima KJP ini menunjukkan masih lemahnya pelindungan terhadap kelompok yang rentan putus sekolah, meskipun berbagai jalur PPDB sudah disediakan.

Dianggap anomali sistem

Ubaid mengatakan, ini adalah bagian dari gambaran anomali dalam sistem PPDB, termasuk di wilayah Jakarta.

Baca juga: Disdik DKI: 110.088 Siswa Diterima PPDB Jakarta Jalur Prestasi

Para orangtua penerima KJP umumnya pengemudi Jaklingko dan beban mereka ditambah dengan mencari sekolah anak-anak.

"Mereka harus peras keringat untuk melayani warga Jakarta tiap hari naik Jaklingko gratis, tetapi mencari sekolah anaknya mereka harus terlunta-lunta," kata Ubaid.

"Mestinya para penerima KJP di Jakarta yang gagal dalam PPDB ini sudah mendapat kepastian dari awal, terkait alternatif sekolah," sambung Ubaid.

Kini, para peserta KJP di Jakrta yang gagal dalam seleksi PPDB mau tak mau disebut hanya bisa sekolah di swasta.

Baca juga: Pemilihan Sekolah PPDB Jakarta Dibuka, Orangtua Murid: Agak Lemot Sistemnya

Bahkan, tak menutup kemungkinan para penerima KJP yang umumnya kalangan menengah ke bawah juga berpotensi putus sekolah.

Sekolah bebas biaya

Dengan begitu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui Dinas Pendidikan (Disdik) diminta menyediakan sekolah bebas biaya kepada anak-anak penerima KJP yang gagal dalam penerimaan peserta didik baru (PPDB).

Ubaid mengatakan, upaya itu sebagai alternatif memberikan fasilitas kepada anak-anak penerima KJP yang gagal.

"Dinas Pendidikan harus buka pengaduan khusus untuk penerima KJP ini dan mencarikan sekolah. Jika tidak, mereka pasti akan putus sekolah karena biaya," ucap Ubaid.

"Saya berharap Pemprov DKI Jakarta mendengarkan suara dari para penerima KJP ini, dan mencarikan sekolah," sambungnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Horor' di Jakarta Kemarin Sore: Banjir, Pohon Tumbang, dan Macet Jadi Satu Imbas Hujan Deras Disertai Angin Kencang

"Horor" di Jakarta Kemarin Sore: Banjir, Pohon Tumbang, dan Macet Jadi Satu Imbas Hujan Deras Disertai Angin Kencang

Megapolitan
Rabu Kelabu di Jakarta dan Sekitarnya: Hujan Deras dan Angin Kencang Berujung Banjir dan Pohon Tumbang

Rabu Kelabu di Jakarta dan Sekitarnya: Hujan Deras dan Angin Kencang Berujung Banjir dan Pohon Tumbang

Megapolitan
Pria yang Gantung Diri di Koja Dibawa ke RSCM untuk Diotopsi

Pria yang Gantung Diri di Koja Dibawa ke RSCM untuk Diotopsi

Megapolitan
Marak Pelaku Judi 'Online' di Bogor Selatan, Pj Gubernur Jabar Fasilitasi Pemkot soal Data PPATK

Marak Pelaku Judi "Online" di Bogor Selatan, Pj Gubernur Jabar Fasilitasi Pemkot soal Data PPATK

Megapolitan
Jasad Pria yang Tewas Gantung Diri di Koja Jakut Ditemukan Pertama Kali oleh Istrinya

Jasad Pria yang Tewas Gantung Diri di Koja Jakut Ditemukan Pertama Kali oleh Istrinya

Megapolitan
Pria Tewas Gantung Diri di Koja Jakut, Ditemukan Luka di Kaki

Pria Tewas Gantung Diri di Koja Jakut, Ditemukan Luka di Kaki

Megapolitan
Rajinnya Gibran Blusukan di Jakarta, Mengaku 'Belanja' Masalah ke Lokasi yang Perlu Dapat Perhatian

Rajinnya Gibran Blusukan di Jakarta, Mengaku "Belanja" Masalah ke Lokasi yang Perlu Dapat Perhatian

Megapolitan
Janji-janji Pemprov DKI Tuntaskan Penjarahan Aset Rusunawa Marunda Cilincing...

Janji-janji Pemprov DKI Tuntaskan Penjarahan Aset Rusunawa Marunda Cilincing...

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 4 Juli 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 4 Juli 2024

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta Hari Ini 4 Juli 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta Hari Ini 4 Juli 2024

Megapolitan
Saat Gibran Kembali Blusukan di Jakarta: Bagi-bagi Susu dan Buku Tulis hingga 'Belanja' Masalah

Saat Gibran Kembali Blusukan di Jakarta: Bagi-bagi Susu dan Buku Tulis hingga "Belanja" Masalah

Megapolitan
Hujan Deras dan Angin Kencang, Pagar Kantor Kelurahan Jurangmangu Barat Tangsel Rusak Tertimpa Pohon

Hujan Deras dan Angin Kencang, Pagar Kantor Kelurahan Jurangmangu Barat Tangsel Rusak Tertimpa Pohon

Megapolitan
Aksi Meresahkan Sopir Taksi 'Online' di Jakut, Berkendara Ugal-ugalan hingga Lecehkan Penumpang secara Verbal

Aksi Meresahkan Sopir Taksi "Online" di Jakut, Berkendara Ugal-ugalan hingga Lecehkan Penumpang secara Verbal

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 4 Juli 2024, dan Besok: Pagi Ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 4 Juli 2024, dan Besok: Pagi Ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Saat Tenda-tenda Pengungsi WNA di Depan Kantor UNHCR Dibongkar | Cerita Ojol Masuki Gang Penuh Preman di Kampung Ambon

[POPULER JABODETABEK] Saat Tenda-tenda Pengungsi WNA di Depan Kantor UNHCR Dibongkar | Cerita Ojol Masuki Gang Penuh Preman di Kampung Ambon

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com