Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini, Pemprov Bakal Tertibkan Pengungsi WNA yang Pasang Tenda di Depan Kantor UNHCR

Kompas.com - 02/07/2024, 09:30 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Jessi Carina

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bakal menertibkan puluhan warga negara asing (WNA) yang bermukim di tenda-tenda sepanjang Jalan Setiabudi Selatan, Jakarta Selatan, hari ini, Selasa (2/7/2024).

“Betul, ada penertiban pagi ini,” kata Camat Setiabudi Iswahyudi saat dikonfirmasi.

Iswahyudi mengatakan, penertiban akan dilakukan bersama dengan stakeholder terkait, mulai dari Satpol PP, Dinas Sosial, Kepolisian, hingga Imigrasi.

Penertiban rencananya akan dilakukan sekitar pukul 09.00 WIB.

Baca juga: Dirikan Tenda di Depan Kantor UNHCR, Pengungsi: Kami Minta Keadilan dan Diberikan Hak sebagai Manusia

“Nanti penertiban dilakukan bersama beberapa pihak secara bersama-sama, tetapi untuk teknisnya baru akan diumumkan saat apel,” tutup dia.

Sebagai informasi, ada sekitar 30 pengungsi yang mencari suaka di depan Kantor Komisariat Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa Urusan Pengungsi (United Nations High Commissioner for Refugees/UNHCR).

Mereka bertahan di dalam belasan tenda yang berdiri di sepanjang Jalan Setiabudi Selatan, Setiabudi, Jakarta Selatan,

Pantauan Kompas.com, Senin (1/7/2024), belasan tenda tersebut berdiri di seberang Gedung MD Entertainment atau berada persis di depan Kantor UNHCR.

Baca juga: Melihat Tenda Pengungsi di Depan Kantor UNHCR yang Disebut Heru Budi Ganggu Estetika Kota
Tenda-tenda itu berwarna terang. Ada yang didirikan di atas trotoar, ada pula yang berdiri di badan jalan.

Khusus yang berada di badan jalan, mereka mengambil ruang kurang lebih sebanyak 1,5 meter.

Para pencari suaka dari berbagai negara itu kemudian membatasi tenda dan jalan raya dengan sebuah pot berukuran besar.

Maka, tak heran jika melintas di Jalan Setiabudi Selatan, Anda akan melihat pot-pot berukuran besar yang ditaruh di pinggir jalan.

Itu adalah batas yang ditaruh para pengungsi supaya berjalan agak ke tengah.

Adapun tenda-tenda ini sebenarnya tak berdiri sepanjang waktu. Para pengungsi akan melipat tendanya saat cuaca cerah.

Hanya saja, ketika hujan atau malam tiba, mereka akan mendirikan tenda kembali dan Jalan Setiabudi Selatan terlihat seperti lokasi ‘camping’.

Namun, karena tenda-tenda ini berada di pinggir jalan, suasana di sekitar lokasi menjadi kumuh.

Terlebih lagi, ada banyak sampah makanan yang berserakan di lokasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ajak Puslabfor, Polisi Bakal Olah TKP Ulang Kasus Kebakaran Maut yang Tewaskan Satu Keluarga di Bekasi

Ajak Puslabfor, Polisi Bakal Olah TKP Ulang Kasus Kebakaran Maut yang Tewaskan Satu Keluarga di Bekasi

Megapolitan
Tarif LRT Jabodebek Terbaru Mulai Juli 2024

Tarif LRT Jabodebek Terbaru Mulai Juli 2024

Megapolitan
Pria yang Tewas Gantung Diri di Koja Jakut Diduga Terlilit Utang

Pria yang Tewas Gantung Diri di Koja Jakut Diduga Terlilit Utang

Megapolitan
Paniknya 2 Jambret di CFD, Sembunyi di Rumah Paman dan Menyamar Jadi Tukang Topeng Monyet

Paniknya 2 Jambret di CFD, Sembunyi di Rumah Paman dan Menyamar Jadi Tukang Topeng Monyet

Megapolitan
Plang JakHabitat DP Rp 0 di Rusunami Cilangkap Hilang, Pemprov Pastikan Program Tetap Jalan

Plang JakHabitat DP Rp 0 di Rusunami Cilangkap Hilang, Pemprov Pastikan Program Tetap Jalan

Megapolitan
Pj Wali Kota Bogor Bakal Sanksi Tegas ASN yang Terlibat Judi Online

Pj Wali Kota Bogor Bakal Sanksi Tegas ASN yang Terlibat Judi Online

Megapolitan
Kelakuan Bejat Pria di Jakbar, Jual Pacar Lewat 'Open BO' dan Hasilnya Buat Kebutuhan Sehari-hari

Kelakuan Bejat Pria di Jakbar, Jual Pacar Lewat "Open BO" dan Hasilnya Buat Kebutuhan Sehari-hari

Megapolitan
Gedung Sudin Kesehatan Jakpus Kebakaran, Diduga akibat Korsleting

Gedung Sudin Kesehatan Jakpus Kebakaran, Diduga akibat Korsleting

Megapolitan
'Horor' di Jakarta Kemarin Sore: Banjir, Pohon Tumbang, dan Macet Jadi Satu Imbas Hujan Deras Disertai Angin Kencang

"Horor" di Jakarta Kemarin Sore: Banjir, Pohon Tumbang, dan Macet Jadi Satu Imbas Hujan Deras Disertai Angin Kencang

Megapolitan
Rabu Kelabu di Jakarta dan Sekitarnya: Hujan Deras dan Angin Kencang Berujung Banjir dan Pohon Tumbang

Rabu Kelabu di Jakarta dan Sekitarnya: Hujan Deras dan Angin Kencang Berujung Banjir dan Pohon Tumbang

Megapolitan
Pria yang Gantung Diri di Koja Dibawa ke RSCM untuk Diotopsi

Pria yang Gantung Diri di Koja Dibawa ke RSCM untuk Diotopsi

Megapolitan
Marak Pelaku Judi 'Online' di Bogor Selatan, Pj Gubernur Jabar Fasilitasi Pemkot soal Data PPATK

Marak Pelaku Judi "Online" di Bogor Selatan, Pj Gubernur Jabar Fasilitasi Pemkot soal Data PPATK

Megapolitan
Jasad Pria yang Tewas Gantung Diri di Koja Jakut Ditemukan Pertama Kali oleh Istrinya

Jasad Pria yang Tewas Gantung Diri di Koja Jakut Ditemukan Pertama Kali oleh Istrinya

Megapolitan
Pria Tewas Gantung Diri di Koja Jakut, Ditemukan Luka di Kaki

Pria Tewas Gantung Diri di Koja Jakut, Ditemukan Luka di Kaki

Megapolitan
Rajinnya Gibran Blusukan di Jakarta, Mengaku 'Belanja' Masalah ke Lokasi yang Perlu Dapat Perhatian

Rajinnya Gibran Blusukan di Jakarta, Mengaku "Belanja" Masalah ke Lokasi yang Perlu Dapat Perhatian

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com