JAKARTA, KOMPAS.com - Komisariat Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa Urusan Pengungsi (United Nations High Commissioner for Refugees/UNHCR) menyatakan, tak sedikit pengungsi warga negara asing (WNA) yang memiliki banyak permohonan.
“Kenapa kami lama memproses permintaan mereka? Karena mereka punya banyak alasan dan banyak permohonan,” ujar Assistant Protection Officer UNHCR Hendrik Therik kepada wartawan, Selasa (2/7/2024).
Baca juga: UNHCR: Kami Tak Pernah Inginkan Pencari Suaka Menginap di Depan Kantor
Tak hanya banyak permohonan, para pencari suaka itu juga memiliki ekspektasi yang tinggi.
Akibatnya, mereka acap kali menuntut UNHCR supaya bisa mengabulkan permintaannya dalam waktu singkat.
“Mereka punya ekspektasi tinggi di atas layanan yang mereka harapkan. Dan mereka merasa dengan bermalam mereka bisa menuntut,” tutur Hendrik.
Namun, tindakan-tindakan seperti itu tak dapat dibenarkan.
Terlebih, sudah ada mekanisme tersendiri dalam pemrosesan berkas yang diajukan pengungsi WNA.
“Dari UNHCR memang sudah memiliki mekanisme untuk pengungsi bisa menyampaikan pertanyaan, keprihatinan mereka. Ada mekanisme yang seperti teman-teman lihat di depan gerbang. Itu ada mekanisme formal, di mana mereka mengajukan permohonan kemudian akan dipanggil,” ucap Hendrik
Baca juga: Tenda Pengungsi di Depan Kantor UNHCR Dibongkar, 15 WNA Diangkut Petugas Imigrasi
“Tentunya tindakan-tindakan seperti camping atau menginap di fasilitas publik itu bukan sesuatu yang kita inginkan,” sambung dia.
Maka dari itu, Hendrik mengapresiasi Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan yang menertibkan para pengungsi hari ini.
Dengan begitu, pengajuan berkas dari para pengungsi ke depannya bisa berlangsung tertib.
“Kami mengapresiasi atas upaya yang dilakukan pemerintah dalam memastikan wilayah di depan UNHCR bisa tertib kembali. Karena tentunya harus taat dengan peraturan yang berlaku di Indonesia, tidak hanya kita warga negara Indonesia saja,” imbuh dia.
Sebagai informasi, petugas gabungan membongkar belasan tenda milik Pengungsi WNA yang ada di depan Kantor UNHCR, Jalan Setiabudi Selatan, Jakarta Selatan.
Tenda-tenda itu dibongkar karena membahayakan para pengungsi dan pengguna jalan raya.
Selagi tenda diangkut ke truk bak terbuka, ada sekitar 15 WNA yang dibawa oleh petugas imigrasi.
Mereka dibawa ke Rumah Detensi Imigrasi Jakarta di wilayah Jakarta Barat supaya mendapat tempat yang lebih layak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.