JAKARTA, KOMPAS.com - Unit Pengelola Rumah Susun (UPRS) IV DKI Jakarta mengimbau agar orangtua yang tinggal di Rusunawa Rawa Bebek lebih menjaga anak-anak mereka.
Hal ini dilakukan guna mengantisipasi terjadinya kecelakaan pada anak-anak di sekitar area tersebut.
"Kami mengimbau kepada para orangtua, artinya bahwa anak-anak ini tetap dengan kondisi tinggal di rusun yang bertingkat, harus tetap menjaga anak-anak supaya tidak lepas kontrol di sana," kata Kepala UPRS IV DKI Jakarta, Uye Yayat Dimyati, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (3/7/2024).
"Jadi ketika ada hal-hal yang membutuhkan tindakan segera. Ya selain cepat melaporkan ke kita, ke pengelola, juga bisa mengantisipasi, artinya proaktif lah," lanjut dia.
Baca juga: Cegah Bocah Terjatuh, Pengelola Rusunawa Rawa Bebek Bakal Pasang Terali Besi di Selasar
Uye juga meminta kerjasama para orangtua untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap anak-anak. Apalagi, mereka tinggal di rusun dalam jangka waktu yang terbilang cukup lama.
"Kami juga memohon, meminta kerjasamanya bahwa kita tinggal di rusun ini tidak seperti tinggal di hotel. Tetapi tinggal untuk waktu yang lama. Setahun, tiga tahun," terang Uye.
"Jadi jangan menunggu dulu, oh ini urusan pengelola, saya enggak mau ngapa-ngapain, ya tidak demikian juga. Ya artinya, seperti itulah, ada kerjasama diharapkan dari masyarakat," ujarnya.
Untuk mendukung pengamanan rusun, Uye mengatakan, pihaknya akan melakukan pembenahan, seperti memasang rangka besi atau terali di semua unit.
"Iya, jadi kan rusun ini ada 17 lantai. Nanti dikasih teralis, semuanya. Itu sudah kita programkan di tahun ini," kata Uye.
"Ketika ada kekurangan anggaran, kita juga sudah mengajukan untuk penambahan," ucapnya.
Baca juga: Bocah Jatuh dari Rusunawa Rawa Bebek, Pengelola Pastikan Bangunan Masih Kokoh
Diberitakan sebelumnya, bocah laki-laki berinisial QAK (6) sempat bersandar di jendela sebelum terjatuh dari lantai delapan Rusunawa Rawa Bebek, Cakung, Jakarta Timur, Selasa (25/6/2024) sore.
Kapolsek Cakung Kompol Panji Ali Candra mengatakan, saat itu, QAK bersandar di jendela yang memiliki lubang angin.
Namun, karena jendela sudah rapuh, korban terjun bebas ke bawah.
"Korban ini bersandar pada jendela yang ada lubang anginnya. Mungkin karena sudah tidak kokoh lagi, maka korban pun terjatuh gitu," ucapnya.
Polisi menyebut korban mengalami luka serius pada bagian kepala usai terjatuh. Namun, pihak keluarga enggan melakukan otopsi terhadap korban.
"Dari pihak keluarga sudah menyatakan bahwa mereka tidak berkenan untuk dilakukan otopsi karena menganggap ini memang musibah," tutur Panji.
Kendati demikian, Panji mengatakan, pihaknya tidak menemukan adanya unsur pidana dalam peristiwa ini.
Selain itu, polisi juga sudah meminta keterangan para saksi, teman-teman korban, dan melihat CCTV saat olah TKP guna memperkuat bukti.
Baca juga: Bocah Jatuh dari Rusunawa Rawa Bebek, Pengamat: Kondisi Rusunawa di DKI Mengkhawatirkan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.