JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat tata kota sekaligus Direktur RUJAK Center for Urban Studies, Elisa Sutanudjaja menilai, tragedi yang menimpa seorang bocah laki-laki yang terjatuh dari lantai 8 Rusunawa Rawa Bebek di Cakung, Jakarta Timur, memperlihatkan bahwa kondisi rusunawa di DKI Jakarta masih mengkhawatirkan.
"Kondisi rusunawa DKI memang mengkhawatirkan," kata Elisa Sutanudjaja, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (28/6/2024).
Menurut Elisa, peristiwa seperti ini sudah berulang kali terjadi di beberapa rusunawa di DKI Jakarta.
Baca juga: Bocah Tewas Jatuh dari Rusunawa Rawa Bebek, Heru Budi Minta Warga Saling Jaga Anak-anak
Ia mencontohkan, pada 2016 lalu, pernah ada balita yang terjatuh dari balkon rusunawa. Balita tersebut merupakan korban penggusuran Kampung Akuarium di tahun yang sama.
Tidak hanya itu, Elisa mengatakan, beberapa kondisi rusun seperti Rusunawa Pinus Elok yang dibangun pada 2012 hingga 2013, juga mengalami kerusakan setelah ditempati penghuninya.
"Rusunawa Pinus Elok di Pulogadung itu dibangun KemenPU tahun 2012-2013. Tidak berapa lama ditempati banyak kerusakan di sana sini, mulai dari kamar mandi bocor, retak-retak, dan lainnya," ungkapnya.
"Saya ke sana 2017, kondisinya sudah memprihatikan," sambung dia.
Diberitakan sebelumnya, bocah laki-laki berinisial QAK (6) sempat bersandar di jendela sebelum terjatuh dari lantai delapan Rusunawa Rawa Bebek, Cakung, Jakarta Timur, Selasa (25/6/2024) sore.
Kapolsek Cakung Kompol Panji Ali Candra mengatakan, saat itu, QAK bersandar di jendela yang memiliki lubang angin. Namun, karena jendela sudah rapuh, korban terjun bebas ke bawah.
"Korban ini bersandar pada jendela yang ada lubang anginnya. Mungkin karena sudah tidak kokoh lagi, maka korban pun terjatuh gitu," ucapnya.
Baca juga: Miris Nasib Bocah Tewas Terjatuh dari Lantai 8 Rusunawa Rawa Bebek akibat Bersandar di Jendela Rapuh
Sampai saat ini, pihak pengelola rusunawa belum memberikan keterangan resmi terkait peristiwa terjatuhnya QAK.
Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi pada Rabu (26/6/2024) siang, tempat terjatuhnya QAK masih dipasang garis polisi dan jendela yang bolong untuk sementara ditutup dengan triplek.
Menurut salah seorang petugas keamanan yang sedang berjaga di depan rusunawa, ia tidak mengenal QAK maupun keluarganya.
"Saya enggak kenal sih, karena kan di sini penghuninya banyak. Ada 16 lantai, setiap lantai ada sekitar 20-an kepala keluarga (KK)," ujar dia.
Ia pun tidak mengetahui pasti peristiwa jatuhnya QAK karena tidak berada di lokasi saat kejadian.
"Saya kebetulan enggak tahu kejadiannya karena piket pagi. Tapi semua sudah diserahkan ke polsek," katanya.
Ketika ditanya soal perbaikan jendela, ia juga belum bisa menjelaskan. Sebab, proses perbaikan aset rusunawa perlu menunggu pihak pengelola.
"Kalau untuk perbaikan masih menunggu pengelola itu kan dari Pemerintah DKI Jakarta kan," imbuh dia.
Baca juga: Bocah Tewas Terjatuh dari Lantai 8 Rusunawa Cakung, Polisi: Jendela untuk Bersandar Tidak Kokoh
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.