JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus seorang bocah laki-laki terjatuh dari lantai 8 Rusunawa Rawa Bebek di Cakung, Jakarta Timur, menjadi peringatan bagi pemerintah provinsi (pemprov) DKI Jakarta untuk segera melakukan pembenahan.
Pengamat tata kota sekaligus Direktur RUJAK Center for Urban Studies, Elisa Sutanudjaja, menilai kondisi rumah susun sederhana sewa (rusunawa) di DKI Jakarta banyak yang mengkhawatirkan.
Elisa mengatakan, Rusunawa Rawa Bebek bahkan awalnya tidak dibangun untuk tempat tinggal keluarga, melainkan pekerja buruh.
"Rusun Rawa Bebek itu sebetulnya bukan ditujukan untuk keluarga, tetapi untuk buruh pekerja," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Jumat (28/6/2024).
Baca juga: Bocah 7 Tahun Jatuh dari Lantai 4 Rusun Rawa Bebek, Korban Disebut Sedang Sendirian
Menurut dia, terdapat dua perbedaan utama antara rusun untuk buruh dan keluarga.
"Ada dua perbedaan utama, luas dan dapur. Rusun Rawa Bebek itu sempit dan dapurnya di luar," terangnya.
Elisa menegaskan, seluruh bangunan terutama milik pemeritah, wajib mengurus sertifikasi laik fungsi (SLF) untuk memastikan bangunan yang sudah dibuat sudah aman.
"Tapi tetap saja SLF tidak bisa menjamin kalau kualitas bangunan dikorupsi dan lain sebagainya," imbuh dia.
Diberitakan sebelumnya, bocah laki-laki berinisial QAK (6) sempat bersandar di jendela sebelum terjatuh dari lantai delapan Rusunawa Rawa Bebek, Cakung, Jakarta Timur, Selasa (25/6/2024) sore.
Kapolsek Cakung Kompol Panji Ali Candra mengatakan, saat itu, QAK bersandar di jendela yang memiliki lubang angin. Namun, karena jendela sudah rapuh, korban terjun bebas ke bawah.
"Korban ini bersandar pada jendela yang ada lubang anginnya. Mungkin karena sudah tidak kokoh lagi, maka korban pun terjatuh gitu," ucapnya.
Baca juga: Miris Nasib Bocah Tewas Terjatuh dari Lantai 8 Rusunawa Rawa Bebek akibat Bersandar di Jendela Rapuh
Polisi menyebut korban mengalami luka serius pada bagian kepala usai terjatuh. Namun, pihak keluarga enggan melakukan otopsi terhadap korban.
"Dari pihak keluarga sudah menyatakan bahwa mereka tidak berkenan untuk dilakukan otopsi karena menganggap ini memang musibah," tutur Panji.
Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi pada Rabu (26/6/2024) siang, terpasang garis polisi di lokasi terjatuhnya QAK. Sementara, jendela yang semula bolong sementara ditutup dengan triplek.
Rusunawa pun tampak sepi. Tidak terlihat ada anak-anak yang bermain di sekitar tempat kejadian perkara (TKP).
Baca juga: Bocah Tewas Jatuh dari Rusunawa Rawa Bebek, Heru Budi Minta Warga Saling Jaga Anak-anak
Salah seorang petugas keamanan yang sedang berjaga di depan rusunawa mengatakan bahwa ia tidak mengetahui secara pasti peristiwa jatuhnya QAK karena tidak berada di lokasi saat kejadian.
"Saya kebetulan enggak tahu kejadiannya karena piket pagi. Tapi semua sudah diserahkan ke polsek," ujarnya.
Ketika ditanya soal perbaikan jendela, ia juga belum bisa menjelaskan. Sebab, proses perbaikan aset rusunawa perlu menunggu pihak pengelola.
"Kalau untuk perbaikan masih menunggu pengelola itu kan dari pemerintah DKI Jakarta kan," kata dia lagi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.