Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Peluang Maju di Pilkada Jabar, Walkot Depok: Tergantung PKS dan Keluarga

Kompas.com - 28/06/2024, 18:14 WIB
Dinda Aulia Ramadhanty,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Wali Kota Depok Mohammad Idris mengatakan, peluangnya untuk maju di Pilkada Jawa Barat 2024 masih tergantung dengan keputusan dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

"Kalau saya, karena sebagai anggota partai dan juga di PKS sebagai Ketua Dewan Pakar PKS, saya akan mengikuti ketentuan dan arahan dari partai atau DPP," kata Idris, Kamis (27/6/2024).

Selain itu, Idris juga mengaku masih membutuhkan pandangan dari para kerabatnya soal kemungkinan maju di Pilkada Jabar 2024.

Baca juga: Muncul Baliho Dukungan Walkot Idris Jadi Cagub Jawa Barat

"Tapi, terkait dengan masalah amanat eksekutif, saya akan konsultasi pada orang-orang spesial saya. Pada istri, keluarga, pada guru saya, yang belum tentu mereka setuju saya mencalonkan atau dicalonkan," tutur Idris.

Meski demikian, Idris tidak dapat mengabaikan sejumlah aspirasi dari masyarakat yang mengharapkannya maju di Pilkada Jabar 2024.

"Mungkin ada sebagian masyarakat ingin saya melanjutkan pemerintahan yang saya di Kota Depok (ini) sudah selesai. Mungkin ya," ujar Idris.

Sebelumnya diberitakan, sebuah baliho yang menunjukkan dukungan kepada Wali Kota Depok Mohammad Idris untuk maju jadi calon gubernur (Cagub) Jawa Barat muncul di Jalan Margonda Raya, Beji, Kota Depok.

Baliho itu berbentuk persegi panjang yang berlatar warna putih dengan sedikit sentuhan warna oranye di tiap sudut dan menampilkan wajah Idris di bagian tengah.

Baca juga: Walkot Depok Idris Terbitkan Surat Edaran Netralitas ASN Untuk Pilkada 2024

Tepat di atas foto Idris, terdapat tulisan yang berisi "Kami mendukung Bpk KH Dr Mohammad Idris, MA menjadi Bakal Calon Gubernur Jawa Barat 2025-2030".

Di bawahnya, juga terdapat kalimat "Ayo, Berkhidmad (Bersama KH M Idris A Shomad) di Jawa Barat KH Mohammad ldris, Pantas Menjadi Gubernur Jawa Barat".

Di bagian bawah foto ldris, terlihat beberapa nama organisasi masyarakat, yakni Aliansi Masyarakat Pecinta Ulama dan Habib (AMPUH), Smile, Sahid, BAJA No 1 (Bersama Untuk Jabar), KH Sabar (Kahiji Bersama Jabar), Gema (Gerakan Emak-Emak), dan Simponi (Sohib Mpok Nuryani).

Baca juga: Walkot Idris Akui Jumlah SMA di Depok Masih Kurang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gelar Jakarta Water Hero 2024, PAM Jaya Beri Apresiasi untuk Pahlawan Pelestari Air di Jakarta

Gelar Jakarta Water Hero 2024, PAM Jaya Beri Apresiasi untuk Pahlawan Pelestari Air di Jakarta

Megapolitan
Polisi Pegang Identitas Pelaku Penggelapan Mobil Bos Rental Korban Penganiayaan di Pati

Polisi Pegang Identitas Pelaku Penggelapan Mobil Bos Rental Korban Penganiayaan di Pati

Megapolitan
Polisi Terbitkan DPO Pelaku Penggelapan Mobil Bos Rental Korban Penganiayaan di Pati

Polisi Terbitkan DPO Pelaku Penggelapan Mobil Bos Rental Korban Penganiayaan di Pati

Megapolitan
Polisi Rekayasa Arus Lalu Lintas saat Acara HUT Bhayangkara di Monas

Polisi Rekayasa Arus Lalu Lintas saat Acara HUT Bhayangkara di Monas

Megapolitan
Pemkot Bogor Bakal Sanksi Tegas ASN yang Terlibat Judi 'Online'

Pemkot Bogor Bakal Sanksi Tegas ASN yang Terlibat Judi "Online"

Megapolitan
182.000 Peserta Bakal Hadir pada HUT Bhayangkara di Monas, Masyarakat Diminta Hindari Kepadatan Lalu Lintas

182.000 Peserta Bakal Hadir pada HUT Bhayangkara di Monas, Masyarakat Diminta Hindari Kepadatan Lalu Lintas

Megapolitan
Bocah yang Diduga Diculik Ternyata Dibawa Ibu Kandung, Kasus Berakhir Damai

Bocah yang Diduga Diculik Ternyata Dibawa Ibu Kandung, Kasus Berakhir Damai

Megapolitan
Bocah 4 Tahun Diduga Diculik di Jakpus, Ternyata Dibawa Ibu Kandungnya

Bocah 4 Tahun Diduga Diculik di Jakpus, Ternyata Dibawa Ibu Kandungnya

Megapolitan
Pemkot Bogor Keluarkan Larangan Judi Konvensional dan 'Online'

Pemkot Bogor Keluarkan Larangan Judi Konvensional dan "Online"

Megapolitan
Truk Trailer Tabrak Pembatas Jalan di Tol JORR, Sopir Tewas di Tempat

Truk Trailer Tabrak Pembatas Jalan di Tol JORR, Sopir Tewas di Tempat

Megapolitan
'Debt Collector' Keroyok Tukang Mi Ayam di Tangerang, Berawal dari Teriakan 'Maling'

"Debt Collector" Keroyok Tukang Mi Ayam di Tangerang, Berawal dari Teriakan "Maling"

Megapolitan
Fahira Idris: Calon Gubernur Jakarta Harus Prioritaskan Solusi Polusi Udara

Fahira Idris: Calon Gubernur Jakarta Harus Prioritaskan Solusi Polusi Udara

Megapolitan
Pria Paruh Baya Ditemukan Tewas di Aliran Sungai Cidepit Bogor

Pria Paruh Baya Ditemukan Tewas di Aliran Sungai Cidepit Bogor

Megapolitan
Hanyut di Selokan Saat Banjir, Jasad Bocah di Bekasi Ditemukan 1,5 Km dari Lokasi Kejadian

Hanyut di Selokan Saat Banjir, Jasad Bocah di Bekasi Ditemukan 1,5 Km dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Bocah yang Terseret Arus Selokan di Bekasi Ditemukan Tewas

Bocah yang Terseret Arus Selokan di Bekasi Ditemukan Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com