JAKARTA, KOMPAS.com - Kemacetan panjang terjadi di Jalan Prof Dr Satrio, Jakarta Selatan, imbas adanya pembangunan sistem drainase yang memakan badan jalan.
Pengamatan Kompas.com, Jumat (28/6/2024) di lokasi, pembangunan itu memakan dua badan jalan sekaligus. Baik Jalan Prof Dr Satrio arah Tanah Abang maupun sebaliknya, arah Kuningan.
Jika di jalan yang mengarah ke Tanah Abang, proyek berada di depan Viva Futsal. Sementara, pembangunan sistem drainase di jalan arah Kuningan berada di depan restoran bebek BKB.
Baca juga: Staf Hasto Kristiyanto Berencana Laporkan Penyidik KPK ke Kompolnas
Setiap ruas jalan, baik yang mengarah Tanah Abang maupun Kuningan, sama-sama terdampak satu lajur.
Akibatnya, kendaraan roda dua maupun kendaraan roda empat harus bergantian saat melintas.
Adapun kemacetan di Jalan Prof Dr Satrio cukup situasional. Jika jam berangkat kerja, kemacetan lebih banyak terjadi di jalan arah Kuningan.
Sedangkan, saat jam pulang kerja, kemacetan lebih terlihat di jalan arah Tanah Abang.
Hal itu terlihat seperti yang dilihat Kompas.com pukul 17.30 WIB. Kemacetan panjang sejauh satu kilometer terlihat di Jalan Prof Dr Satrio arah Tanah Abang.
Sebaliknya, Jalan Prof Dr Satrio arah Kuningan, yang berada persis di sebelah pembangunan sistem drainase, tak terlihat kemacetan.
Terkait progres pembangunan, belum terlihat ada progres pengerjaan proyek.
Di dalam proyek yang ditutupi papan berwarna putih tersebut, hanya terlihat sebuah lubang menganga dan satu excavator.
Baca juga: Staf Hasto Kristiyanto Mengaku Siap Kembali Diperiksa KPK, tapi Masih Waswas
Dikonfirmasi terpisah, Santo, Kepala Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Selatan menyebut, pembangunan sistem drainase akan berlangsung selama beberapa bulan.
“Rencananya pengerjaan baru selesai pada akhir Agustus 2024,” kata dia saat dikonfirmasi.
Maka dari itu, Santo meminta maaf jika pembangunan sistem drainase berakibat pada kemacetan lalu lintas.
Ia memohon kepada masyarakat untuk bersabar karena pembangunan ditujukan untuk mengatasi permasalahan banjir.
“Kami memohon maaf jika pembangunan mengganggu lalu lintas. Kami berharap pembangunan bisa selesai tepat waktu,” ucap dia.
Baca juga: Pengamat: Rusunawa Rawa Bebek Bukan Ditujukan untuk Keluarga, melainkan Buruh
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.