Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Penyebab Mengapa Polisi Belum Tindak Lanjuti Kasus Penjarahan di Rusunawa Marunda

Kompas.com - 05/07/2024, 17:12 WIB
Shinta Dwi Ayu,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Aparat kepolisian hingga kini belum bisa menindaklanjuti kasus penjarahan aset Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Marunda dengan alasan pihak pengelola harus melengkapi berkas total kerugian aset yang hilang.

"Pihak kepolisian akan menindaklanjuti setelah kita melengkapi berkas datanya," ucap eks Kepala Rusunawa Marunda Uye Yayat Dimiyati saat diwawancarai Kompas.com, Kamis (4/7/2024).

Uye mengatakan, pihak kepolisian meminta total kerugian aset yang hilang secara rinci.

Untuk membuat laporan itu, Dinas Perumahan Rakyat, kata Uye, masih membutuhkan waktu karena ada 500 unit Rusunawa Marunda di klaster C yang harus dihitung satu per satu untuk mengetahui berapa banyak asetnya yang hilang.

Baca juga: Eks Pengelola Sebut Laporan Penjarahan Rusunawa Marunda Sudah Diterima Polisi

Agar perhitungan lekas rampung, Dinas Perumahan Rakyat sudah membentuk tim invetarisasi.

"Untuk melengkapi data itu kami dari Dinas Perumahan sudah membentuk tim invetarisasi terhadap aset tersebut," kata Uye.

Kabarnya, proses perhitungan akan selesai akhir Juli 2024 dan pengelola Rusunawa Marunda akan segera kembali ke Polres untuk melengkapi berkas supaya laporan itu bisa segera ditindaklanjuti.

Sebagai informasi, Uye sudah melakukan pelaporan ke polisi soal kasus penjarahan aset Rusunawa Marunda, Jumat (21/6/2024).

Klaster C Rusunawa Marunda terbengkalai dan seluruh asetnya raib dijarah maling sejak September 2023.

Baca juga: Hitung Jumlah Aset Rusunawa Marunda yang Dijarah, Dinas Perumahan Bentuk Tim Invetarisasi

Besi atau terali balkon, kabel, alumunium, kusen, kloset, wastafel, pintu, dan juga jendela di setiap unit sudah habis diambil maling.

Tak hanya itu, para maling juga nekat membobol tembok di setiap unit rusun untuk mengambil besi, pipa, atau kabel di dalamnya.

Aksi penjarahan ini marak terjadi usai penghuni klaster C Rusunawa Marunda direlokasi ke rusun terdekat sesuai dengan rekomendasi dari PJ Gubernur Heru Budi Hartono serta Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Singgung Ciputat dan Bintaro, Marshel Widianto: Tangsel Itu Jomplang Banget

Singgung Ciputat dan Bintaro, Marshel Widianto: Tangsel Itu Jomplang Banget

Megapolitan
Kehadirannya di Pilkada Tangsel Dinilai Muluskan Kemenangan Petahana, Marshel: Ya Itu Opini

Kehadirannya di Pilkada Tangsel Dinilai Muluskan Kemenangan Petahana, Marshel: Ya Itu Opini

Megapolitan
Revitalisasi Terminal Bubulak Bogor Dimulai Tahun 2025, Pemkot Anggarkan Rp 3 Miliar

Revitalisasi Terminal Bubulak Bogor Dimulai Tahun 2025, Pemkot Anggarkan Rp 3 Miliar

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Verifikasi Kembali Perbaikan Syarat Paslon Independen Dharma-Kun

KPU DKI Jakarta Verifikasi Kembali Perbaikan Syarat Paslon Independen Dharma-Kun

Megapolitan
Massa Aksi Tolak UU Cipta Kerja Bubar, Jalan Medan Merdeka Barat Sudah Bisa Dilewati

Massa Aksi Tolak UU Cipta Kerja Bubar, Jalan Medan Merdeka Barat Sudah Bisa Dilewati

Megapolitan
Caleg Gagal PPP Bantah Pakai Narkoba karena Kalah di Pileg 2024

Caleg Gagal PPP Bantah Pakai Narkoba karena Kalah di Pileg 2024

Megapolitan
Cerita Pedagang Starling di Jakarta, Cari Nafkah Jauh dari Rumah demi Anak Istri di Kampung

Cerita Pedagang Starling di Jakarta, Cari Nafkah Jauh dari Rumah demi Anak Istri di Kampung

Megapolitan
Mantan Caleg PPP Tangerang Ditangkap Polisi karena Konsumsi Narkoba

Mantan Caleg PPP Tangerang Ditangkap Polisi karena Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Rute BISKITA Trans Depok dan Cara Bayarnya

Rute BISKITA Trans Depok dan Cara Bayarnya

Megapolitan
Polisi Tangkap Penjaga Konter Pulsa yang Bawa Kabur Uang dan Ponsel Milik Bosnya

Polisi Tangkap Penjaga Konter Pulsa yang Bawa Kabur Uang dan Ponsel Milik Bosnya

Megapolitan
Sebut Kondisinya Mirip Sawah, Warga Berharap Terminal Bubulak Segera Direvitalisasi

Sebut Kondisinya Mirip Sawah, Warga Berharap Terminal Bubulak Segera Direvitalisasi

Megapolitan
Ikut Pilkada Tangsel, Marshel Widianto: Saya Tidak Akan Mengecewakan Lagi

Ikut Pilkada Tangsel, Marshel Widianto: Saya Tidak Akan Mengecewakan Lagi

Megapolitan
Ikut Pilkada Tangsel meski Punya Masa Lalu Buruk, Marshel: Saya Satu-satunya yang Berani

Ikut Pilkada Tangsel meski Punya Masa Lalu Buruk, Marshel: Saya Satu-satunya yang Berani

Megapolitan
Bayar Uang Keamanan Rp 100.000 Sebulan, Pedagang 'Starling': Enggak Masalah, biar Tenang Jualan

Bayar Uang Keamanan Rp 100.000 Sebulan, Pedagang "Starling": Enggak Masalah, biar Tenang Jualan

Megapolitan
Warkop di Jelambar Ditabrak Mobil pada Tengah Malam, Etalase Ringsek dan Peralatan Masak Rusak

Warkop di Jelambar Ditabrak Mobil pada Tengah Malam, Etalase Ringsek dan Peralatan Masak Rusak

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com