Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diminta Investigasi Kasus Penjarahan di Rusunawa Marunda, Pemprov DKI: Sedang Kami Tinjau...

Kompas.com - 03/07/2024, 22:27 WIB
Firda Janati,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Plt Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Provinsi DKI Jakarta Afan Adriansyah mengatakan, pihaknya sedang meninjau permasalahan klaster C Rumah Susun Sewa Sederhana (Rusunawa) Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, yang asetnya habis dijarah maling.

Hal itu dikatakan Afan sebagai tanggapan atas permintaan DPRD DKI Jakarta yang meminta Pemprov DKI melakukan investigasi di Rusunawa Marunda.

"Sekarang tim Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) sedang melakukan peninjauan. Nanti tunggu saja hasilnya sabar dulu," ujar Afan saat ditemui di Jakarta Pusat, Rabu (3/7/2024).

Baca juga: Penjarahan Aset Rusunawa Marunda, Komisi D DPRD DKI Didorong Panggil Dinas Perumahan

Afan menjanjikan, permasalahan penjarahan Rusunawa Marunda akan segera diselesaikan dalam waktu dekat ini.

"Iya lah, enggak lama-lama," kata Afan.

Pemprov telah berencana bakal menghapus Rusunawa Marunda dari kepemilikan aset daerah. Afan menyebut, proses penghapusan membutuhkan waktu.

"Nanti penghapusan dulu, proses penghapusan itu enggak semudah itu, karena ini barang milik daerah. Jadi, ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi," ucapnya.

Sementara itu, untuk para pelaku pencurian, Afan mengatakan, semuanya masih dalam proses penyelesaian.

"Ya kan masih berproses, sabar dulu dong," tandas Afan.

Sebelumnya, anggota DPRD Komisi D DKI Jakarta, Jhonny Simanjuntak, setuju jika Pemerintah Provinsi (Pemprov) membentuk tim investigasi untuk mengusut tuntas kasus penjarahan aset di klaster C Rusunawa Marunda, Cilincing, Jakarta Utara.

Baca juga: Pengelola Rusunawa Marunda Diminta Segera Pidanakan Pelaku Penjarahan untuk Ciptakan Efek Jera

"Saya sangat setuju tuh (dibentuk tim investigas)," kata Jhonny saat diwawancarai oleh Kompas.com, Selasa (2/7/2024).

Menurut Jhonny, dibentuknya tim investigasi bisa jadi solusi mengusut kasus penjarahan aset di Rusunawa Marunda secara terang benderang sehingga kasus ini tidak berlarut-larut.

"Ini kan bukan sesuatu yang terlalu sulit untuk diungkap menurut saya, pihak-pihak berwenang harus mengungkap itu. Dalam hal itu (mengusut kasus penjarahan) Dinas Perumahan juga harus ikut andil," ucap Jhonny.

Pasalnya, penjarahan ini sudah terjadi sejak September 2023. Namun, hingga kini belum ada satu pun pelaku yang ditindak pidana.

Klaster C Rusunawa Marunda terbengkalai dan seluruh asetnya raib dijarah maling sejak September 2023.

Besi atau terali balkon, kabel, alumunium, kusen, kloset, wastafel, pintu, dan juga jendela di setiap unit sudah habis diambil maling.

Baca juga: Anggota DPRD DKI Setuju Pemprov Bentuk Tim Investigasi Usut Penjarahan Aset Rusunawa Marunda

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Upaya Warga Kampung Bali Lanjutkan Hidup Usai Rumah Ludes Dilalap Api

Upaya Warga Kampung Bali Lanjutkan Hidup Usai Rumah Ludes Dilalap Api

Megapolitan
Nasib Pilu Bocah di Cisauk Alami Pelecehan Sesama Jenis, Dipukul hingga Diancam

Nasib Pilu Bocah di Cisauk Alami Pelecehan Sesama Jenis, Dipukul hingga Diancam

Megapolitan
Bocah Korban Pelecehan Seksual Sesama Jenis di Cisauk Mengeluh Sakit Saat BAB

Bocah Korban Pelecehan Seksual Sesama Jenis di Cisauk Mengeluh Sakit Saat BAB

Megapolitan
Mengantre JakLingko di Tengah Hujan, Becek, hingga Bau Kotoran Kucing

Mengantre JakLingko di Tengah Hujan, Becek, hingga Bau Kotoran Kucing

Megapolitan
Bajing Loncat Beraksi di Tengah Kemacetan Cakung, Polisi: Pelaku Masih Diidentifikasi

Bajing Loncat Beraksi di Tengah Kemacetan Cakung, Polisi: Pelaku Masih Diidentifikasi

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 6 Juli 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 6 Juli 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Hujan Ringan

Megapolitan
Eks Manajer Gelapkan Uang Rp 1,3 Miliar Hasil Pembayaran 21 Iklan yang Dikerjakan Fuji

Eks Manajer Gelapkan Uang Rp 1,3 Miliar Hasil Pembayaran 21 Iklan yang Dikerjakan Fuji

Megapolitan
Polisi Buru Lima Begal yang Bacok Korbannya di Tapos Depok

Polisi Buru Lima Begal yang Bacok Korbannya di Tapos Depok

Megapolitan
GPIB Klaim Gedung Gereja di Cawang Jaktim Milik Mereka

GPIB Klaim Gedung Gereja di Cawang Jaktim Milik Mereka

Megapolitan
Sebanyak 2.783 NIK Warga Jaksel Diusulkan untuk Dinonaktifkan

Sebanyak 2.783 NIK Warga Jaksel Diusulkan untuk Dinonaktifkan

Megapolitan
Eks Manajer Selebgram Fuji Jadi Tersangka Kasus Penggelapan Uang Rp 1,3 Miliar

Eks Manajer Selebgram Fuji Jadi Tersangka Kasus Penggelapan Uang Rp 1,3 Miliar

Megapolitan
Menyambangi 'Urban Farming' di Permukiman Padat Penduduk Kembangan Jakbar

Menyambangi "Urban Farming" di Permukiman Padat Penduduk Kembangan Jakbar

Megapolitan
Wanita Paruh Baya Tewas Dalam Kamar Mandi Rumah Kos, Korban Dikenal Ramah

Wanita Paruh Baya Tewas Dalam Kamar Mandi Rumah Kos, Korban Dikenal Ramah

Megapolitan
Karumkit Polri: Tidak Ditemukan Luka pada Mayat Wanita yang Tewas di Kos Cipayung

Karumkit Polri: Tidak Ditemukan Luka pada Mayat Wanita yang Tewas di Kos Cipayung

Megapolitan
Ada Pembangunan UOB Entrance dan MRT Tunnel, Dishub Rekayasa Lalu Lintas Dua Jalan Ini

Ada Pembangunan UOB Entrance dan MRT Tunnel, Dishub Rekayasa Lalu Lintas Dua Jalan Ini

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com