Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyambangi "Urban Farming" di Permukiman Padat Penduduk Kembangan Jakbar

Kompas.com - 05/07/2024, 21:37 WIB
Rizky Syahrial,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga RW 07, Kembangan Utara, Jakarta Barat, mendirikan urban farming atau lahan pertanian milik warga.

Lahan itu bertempat di Gang Kampung Salo RT 08/RW 07, Kembangan Utara, Jakarta Barat. Lahan itu terdapat di bagian ujung gang.

Di depan lahan itu, dipasang papan bertuliskan Kelompok Tani Gabungan Seluruh Gang (Poktan GSG) RW 07.

Baca juga: Pemprov DKI Manfaatkan Urban Farming sebagai Alternatif Ketahanan Pangan Jelang Lebaran

Di lokasi itu, terdapat beberapa macam tumbuhan. Salah satunya tumbuhan hidroponik yang terdiri dari bayam, kangkung, pakcoy, dan lainnya.

Terdapat juga tanaman lain yang tumbuh di lahan terbuka, yakni terong, labu madu, kacang panjang dan lain-lain.

Selain tanaman, lahan ini juga membudidayakan ikan air tawar untuk dikonsumsi. Terdapat kolam ikan lele, ikan mujair, dan lain-lain.

Kompas.com langsung menemui Koordinator Poktan GSG RW 07, bernama Kasmin (52).

Kasmin mengatakan, kegiatan urbang farming telah berlangsung sejak 2019. Luas lahannya mencapai 4.000 meter.

"Sebenarnya, terdapat juga gazebo, dan gudang. Jadi lahan yang ditumbuhi untuk budidaya seluas 3.000 meter," kata Kasmin saat ditemui, Jumat (5/7/2024).

Kasmin mengatakan, lahan ini milik perusahaan swasta yang tidak dipakai. Pengurus kewilayahan pun meminta izin menggunakan lahan itu untuk bercocok tanam.

"Kami dari pengurus wilayah, RT, RW, lurah, izin ke pihak swasta dikasih untuk program urban farming. Alhamdulillah sementara dikasih 10 tahun, dari 2019 hingga 2029," ungkap Kasmin.

Menurutnya, sistem tanam di lahan ini dari warga dan untuk warga.

Lahan pun terbagi sesuai dengan tujuh RT di RW 08. Dari setiap RT, terdapat warga yang menjadi donatur untuk menanami lahan ini.

"Jadi sistem donatur ini bisa sendiri atau berkelompok," terang Kasmin.

Saat masa panen, sang donatur mendapat untung Rp 15.000 per kilogram.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sempat Gangguan Sinyal di Parung Panjang-Cisauk, Perjalanan KRL Rangkasbitung Kembali Normal

Sempat Gangguan Sinyal di Parung Panjang-Cisauk, Perjalanan KRL Rangkasbitung Kembali Normal

Megapolitan
Ratusan Pohon di Jakarta Tumbang Selama 2 Tahun Terakhir akibat Cuaca Ekstrem

Ratusan Pohon di Jakarta Tumbang Selama 2 Tahun Terakhir akibat Cuaca Ekstrem

Megapolitan
Warga Sukatani Depok Gerebek Warung Sembako yang Jual Obat Psikotropika

Warga Sukatani Depok Gerebek Warung Sembako yang Jual Obat Psikotropika

Megapolitan
Ingin Punya Pekerjaan Lain, Pedagang Kopi 'Starling': Jadi Tukang Sapu Juga Mau

Ingin Punya Pekerjaan Lain, Pedagang Kopi "Starling": Jadi Tukang Sapu Juga Mau

Megapolitan
Tebing Tol Bintaro Longsor, Warga Takut Anak-anak Jadi Korban

Tebing Tol Bintaro Longsor, Warga Takut Anak-anak Jadi Korban

Megapolitan
Perjalanan KRL Parung Panjang-Cisauk Terganggu, Penumpang Padati Peron Stasiun Palmerah

Perjalanan KRL Parung Panjang-Cisauk Terganggu, Penumpang Padati Peron Stasiun Palmerah

Megapolitan
Polisi Tetapkan 2 Tersangka Baru Kasus Perusakan Fasilitas Konser Lentera Festival 2024

Polisi Tetapkan 2 Tersangka Baru Kasus Perusakan Fasilitas Konser Lentera Festival 2024

Megapolitan
Datanya Dipakai untuk Pinjol, Pelamar Kerja Toko Ponsel PGC Dimintai KTP dan 'Selfie'

Datanya Dipakai untuk Pinjol, Pelamar Kerja Toko Ponsel PGC Dimintai KTP dan "Selfie"

Megapolitan
Revitalisasi Pasar Kranji Mangkrak 5 Tahun, Pedagang Unjuk Rasa ke Balai Kota Bekasi

Revitalisasi Pasar Kranji Mangkrak 5 Tahun, Pedagang Unjuk Rasa ke Balai Kota Bekasi

Megapolitan
Namanya Diusulkan Jadi Cagub Jakarta, Ahok Mengaku Tak Pernah 'Dicolek' PSI

Namanya Diusulkan Jadi Cagub Jakarta, Ahok Mengaku Tak Pernah "Dicolek" PSI

Megapolitan
Pria yang Rampok Ponsel Wanita di Warteg Grogol Terkenal Suka Mabuk-mabukan

Pria yang Rampok Ponsel Wanita di Warteg Grogol Terkenal Suka Mabuk-mabukan

Megapolitan
Satpol PP Kota Bogor Musnahkan 1.890 Botol Miras, Aromanya Bikin Wartawan Sempoyongan

Satpol PP Kota Bogor Musnahkan 1.890 Botol Miras, Aromanya Bikin Wartawan Sempoyongan

Megapolitan
Anak Pelaku Pelecehan Sesama Jenis di Cisauk Diduga Dibawa Pergi Keluarga Setelah Dilaporkan

Anak Pelaku Pelecehan Sesama Jenis di Cisauk Diduga Dibawa Pergi Keluarga Setelah Dilaporkan

Megapolitan
Pemkot Depok Sengaja Belum Pasang Lagi Lampu Tugu Depok, Tunggu Pencuri Tertangkap Dulu

Pemkot Depok Sengaja Belum Pasang Lagi Lampu Tugu Depok, Tunggu Pencuri Tertangkap Dulu

Megapolitan
Beredar Surat Pemberhentian Pj Wali Kota Bekasi, Plh Sekda: Hoaks!

Beredar Surat Pemberhentian Pj Wali Kota Bekasi, Plh Sekda: Hoaks!

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com