Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bocah yang Jadi Korban Pelecehan Seksual Sesama Jenis di Cisauk Sudah Visum dan Lapor Polisi

Kompas.com - 05/07/2024, 20:10 WIB
Intan Afrida Rafni,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Korban pelecehan seksual di bawah umur di Cisauk, Kabupaten Tangerang sudah di visum dan telah membuat laporan polisi pada Kamis(4/7/2024).

"Anak saya sudah di visum, setelah itu menuju Polres Tangerang Selatan untuk buat laporan," ujar orang tua korban, I saat dihubungi Kompas.com, Jumat(5/7/2024).

I mengatakan, korban berjumlah 12 anak, namun yang melapor ke polisi hanya 7 orang. Semua korbannya masih di bawah umur.

Baca juga: Bocah Pelaku Pelecehan Sesama Jenis di Cisauk Sempat Pukul dan Ancam Korbannya

"Korbannya itu hampir 12 orang cumanya yang melapor itu 7 orang, nah yang lainnya mungkin karena dia tidak mau lapor atau mungkin ada korbannya juga masih dari saudara tersangka itu sendiri," kata dia.

Menurut I, saat kejadian para korban sempat mendapatkan ancaman dan kekerasan fisik dari pelaku sehingga mereka tidak berani untuk melapor ke orang tua.

Pasalnya, pelaku merupakan teman main para korban dan sudah berusia 13 tahun, paling tua diantara anak lainnya.

"(Korban) Tidak (melawan), karena pelaku itu paling besar. Korban diancam, bahkan ada yang dipukulin, main fisik," jelasnya.

"Jadi pelaku dan korban ini teman main juga, selayaknya anak-anak main bola. Memang paling gede itu, dia doang diantaran korban-korban yang lain," tambahnya.

Adapun pelaku yang berinisial MR sudah melakukan aksinya sebanyak dua kali di tempat dan waktu yang berbeda.

Berdasarkan keterangan I, pertama kali pelaku melakukannya pada April 2024 di Taman Jajan yang sudah lama terbengkalai.

Baca juga: Bocah Pelaku Pelecehan Sesama Jenis di Cisauk Sudah Dua Kali

Saat itu, pelaku menyuruh para korban untuk masuk ke salah satu warung di Taman Jajan dan memaksa mereka untuk melepaskan celana.

Pelaku melakukan aksinya secara bergantian, bahkan dilakukan dihadapan para korban.

"Anak saya disuruh buka celananya, digesek-gesek (anusnya) sama kemaluan pelaku itu," kata I.

"Disaksikan sama teman-teman yang lain, yang juga korban. Abis itu gantian, ada beberapa anak lainnya, cuma saya enggak tahu siapa-siapanya," tambahnya.

Sedangkan untuk aksi keduanya, dilakukan salah satu rumah korban berinisial B (8) dengan rentang waktu tiga hari setelah kejadian awal.

"Jadi kejadiannya bukan hanya satu tempat, ada di dua tempat. Jadi di rumah korban juga. Kejadian pertama di Taman Jajan. Kedua di rumah Babas. Jarak waktu 2-3 hari, pokonya selama bulan puasa aja," tutupnya.

Baca juga: Anak di Bawah Umur Jadi Korban Pelecehan Sesama Jenis di Cisauk

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perjalanan KRL Parung Panjang-Cisauk Terganggu, Penumpang Padati Peron Stasiun Palmerah

Perjalanan KRL Parung Panjang-Cisauk Terganggu, Penumpang Padati Peron Stasiun Palmerah

Megapolitan
Polisi Tetapkan 2 Tersangka Baru Kasus Perusakan Fasilitas Konser Lentera Festival 2024

Polisi Tetapkan 2 Tersangka Baru Kasus Perusakan Fasilitas Konser Lentera Festival 2024

Megapolitan
Datanya Dipakai untuk Pinjol, Pelamar Kerja Toko Ponsel PGC Dimintai KTP dan 'Selfie'

Datanya Dipakai untuk Pinjol, Pelamar Kerja Toko Ponsel PGC Dimintai KTP dan "Selfie"

Megapolitan
Revitalisasi Pasar Kranji Mangkrak 5 Tahun, Pedagang Unjuk Rasa ke Balai Kota Bekasi

Revitalisasi Pasar Kranji Mangkrak 5 Tahun, Pedagang Unjuk Rasa ke Balai Kota Bekasi

Megapolitan
Namanya Diusulkan Jadi Cagub Jakarta, Ahok Mengaku Tak Pernah 'Dicolek' PSI

Namanya Diusulkan Jadi Cagub Jakarta, Ahok Mengaku Tak Pernah "Dicolek" PSI

Megapolitan
Pria yang Rampok Ponsel Wanita di Warteg Grogol Terkenal Suka Mabuk-mabukan

Pria yang Rampok Ponsel Wanita di Warteg Grogol Terkenal Suka Mabuk-mabukan

Megapolitan
Satpol PP Kota Bogor Musnahkan 1.890 Botol Miras, Aromanya Bikin Wartawan Sempoyongan

Satpol PP Kota Bogor Musnahkan 1.890 Botol Miras, Aromanya Bikin Wartawan Sempoyongan

Megapolitan
Anak Pelaku Pelecehan Sesama Jenis di Cisauk Diduga Dibawa Pergi Keluarga Setelah Dilaporkan

Anak Pelaku Pelecehan Sesama Jenis di Cisauk Diduga Dibawa Pergi Keluarga Setelah Dilaporkan

Megapolitan
Pemkot Depok Sengaja Belum Pasang Lagi Lampu Tugu Depok, Tunggu Pencuri Tertangkap Dulu

Pemkot Depok Sengaja Belum Pasang Lagi Lampu Tugu Depok, Tunggu Pencuri Tertangkap Dulu

Megapolitan
Beredar Surat Pemberhentian Pj Wali Kota Bekasi, Plh Sekda: Hoaks!

Beredar Surat Pemberhentian Pj Wali Kota Bekasi, Plh Sekda: Hoaks!

Megapolitan
Tahu Diburu Polisi, Perampok Bersenjata Tajam di Warteg Grogol Kabur ke Luar Kota

Tahu Diburu Polisi, Perampok Bersenjata Tajam di Warteg Grogol Kabur ke Luar Kota

Megapolitan
Keluarga Terduga Pelaku Pelecehan Anak Sesama Jenis di Cisauk Laporkan Balik Orangtua Korban

Keluarga Terduga Pelaku Pelecehan Anak Sesama Jenis di Cisauk Laporkan Balik Orangtua Korban

Megapolitan
PSI Jaksel Usulkan 6 Nama untuk Pilkada Jakarta, Ada Ridwan Kamil dan Politikus PKS

PSI Jaksel Usulkan 6 Nama untuk Pilkada Jakarta, Ada Ridwan Kamil dan Politikus PKS

Megapolitan
Cerita Warga Depok “Membelah” Jakarta Naik Transportasi Umum, Tak Macet meski Desak-desakan

Cerita Warga Depok “Membelah” Jakarta Naik Transportasi Umum, Tak Macet meski Desak-desakan

Megapolitan
Teknisi Jaringan Internet Tewas Tersengat Listrik di Bekasi

Teknisi Jaringan Internet Tewas Tersengat Listrik di Bekasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com