TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Polres Tangerang Selatan tengah menyelidiki kasus dugaan pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur di Cisauk, Kabupaten Tangerang. Diduga pelaku aksi pelecehan sesama jenis itu juga masih di bawah umur.
Kasi Humas Polres Tangerang Selatan, AKP Agil Sahril mengatakan, kasus itu sudah ditangani Unit PPA setelah keluarga korban melaporkannya, Kamis (4/7/2024).
"Benar perkara tersebut saat ini ditangani oleh Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Satreskrim Polres Tangerang Selatan dan masih dalam proses penyelidikan," ujar AKP Agil saat dihubungi, Jumat (5/7/2024).
Baca juga: Bocah yang Jadi Korban Pelecehan Seksual Sesama Jenis di Cisauk Sudah Visum dan Lapor Polisi
Selama pemeriksaan berlangsung, kata Agil, polisi telah memeriksa beberapa saksi untuk dimintai keterangan.
"Ada beberapa saksi yang sudah diambil keterangan klarifikasi, karena penyelidikan," kata dia.
Agil juga meminta para korban yang belum membuat laporan polisi segera berkoordinasi dengan penyidik yang menangani perkara ini.
"Apabila ada yang merasa jadi korban peristiwa, agar segera untuk berkoordinasi dengan penyidik Unit PPA," imbuhnya.
Sebelumnya, anak laki-laki dibawah umur menjadi korban pelecehan seksual sesama jenis di Cisauk, Kabupaten Tangerang.
Orang tua korban, I, menceritakan bahwa pelecehan itu terjadi pada April 2024, tepatnya setelah salat tarawih di Taman Jajan yang sudah lama terbengkalai.
Saat itu, korban yang masih berusia 8 tahun, disuruh masuk ke salah satu warung di Taman Jajan oleh pelaku.
"Pada saat itu, waktu malam-malam abis pulang tarawih, mereka main ke taman jajan yang udah enggak kepake, kosong. Nah abis itu anak saya disuruh masuk ke warung," ujar I saat dihubungi Kompas.com, Jumat (5/7/2024).
Baca juga: Bocah Pelaku Pelecehan Sesama Jenis di Cisauk Sempat Pukul dan Ancam Korbannya
Di sana, korban dipaksa untuk melepas celana oleh pelaku yang baru berusia 13 tahun.
"Anak saya disuruh buka celananya, digesek-gesek (anusnya) sama kemaluan pelaku itu," kata dia.
Selain anaknya, I menyebutkan, pelaku juga melakukan pelecehan seksual sesama jenis ke anak laki-laki lainnya. Pelecehan itu dilakukan secara bergilir dihadapan korban yang lain.
"Disaksikan sama teman-teman yang lain, yang juga korban. Abis itu gantian, ada beberapa anak lainnya, cuma saya enggak tahu siapa-siapanya," jelasnya.