TANGERANG, KOMPAS.com - Orangtua korban pelecehan seksual di Cisauk, I, mengatakan bahwa pelaku sudah dua kali melakukan aksinya pada April 2024 lalu.
I menyebutkan, pelaku berinisial MR (13) melakukan aksinya di dua tempat dengan kurun waktu berbeda.
"Jadi kejadiannya bukan hanya satu tempat, ada di dua tempat. Jadi di rumah korban juga, namanya B (8). Kejadian pertama di Taman Jajan. Kedua di rumah B. Jarak waktu 2-3 hari, pokonya selama bulan puasa aja," ujar I saat dihubungi Kompas.com, Jumat (5/7/2024).
Pelecehan berawal ketika korban selesai shalat tarawih. Saat itu, MR menyuruh anak I yang baru berusia 8 tahun bersama teman-temannya masuk ke warung kosong di Taman Jajan Cisauk, Kota Tangerang.
Baca juga: Anak di Bawah Umur Jadi Korban Pelecehan Sesama Jenis di Cisauk
Di sana, mereka dipaksa MR untuk melepas celana dan dicabuli secara bergilir.
"Anak saya disuruh buka celananya, digesek-gesek sama pelaku itu," kata I.
"Disaksikan sama teman-teman yang lain, yang juga korban. Habis itu gantian, ada beberapa anak lainnya, cuma saya enggak tahu siapa-siapanya," tambahnya.
Saat kejadian itu berlangsung, I menyebutkan bahwa korban tidak ada yang berani melawan lantaran pelaku masih bagian dari teman bermain dan paling tua di antara mereka.
Bahkan, mereka juga sempat mendapat ancaman dari pelaku hingga perlakuan fisik saat peristiwa itu terjadi.
Baca juga: Wartawan Perempuan Jadi Korban Pelecehan Seksual Pria Paruh Baya di Alun-alun Kota Bogor
"Tidak (melawan), karena pelaku itu paling besar. Korban diancam, bahkan ada yang dipukulin, main fisik," jelas I.
"Jadi pelaku dan korban ini teman main juga, selayaknya anak-anak main bola. Memang paling gede itu, dia doang (paling tua) di antara korban-korban yang lain," tambahnya.
Lebih lanjut, I mengatakan, peristiwa itu baru terungkap Senin (1/7/2024) lalu, setelah teman anaknya yang juga korban mengadu ke kakaknya.
Mendengar pengakuan adiknya, sang kakak bergegas melaporkan ke orangtua mereka.
"Terungkapnya itu hari Senin kemarin, soalnya ada salah satu anak yang ngobrol sama kakaknya korban. Nah kakaknya korban itulah mengadu ke orangtuanya si korban itu, nanya lah, diinterogasi anaknya itu," jelas I.
"Setelah diinterogasi, dia mengakui. Bahkan korbannya bukan dia aja, banyak, termasuk anak saya juga," sambungnya.
Atas kejadian tersebut, I bersama dengan orangtua korban lainnya melaporkan kejadian itu ke Polres Tangerang Selatan, Kamis(4/7/2024).
"Korbannya hampir 12 orang, tapi yang melapor hanya 7 orang karena enggan melapor, karena ada juga yang korban masih saudara dengan pelaku," kata I.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.