Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemprov DKI Manfaatkan "Urban Farming" sebagai Alternatif Ketahanan Pangan Jelang Lebaran

Kompas.com - 03/04/2024, 10:35 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memanfaatkan pertanian perkotaan atau urban farming sebagai alternatif untuk menjaga ketahanan pangan di Jakarta jelang Idul Fitri 1445 Hijriah.

"Pemenuhan pangan mandiri memanfaatkan lahan tak terpakai untuk mengembangkan pertanian perkotaan atau urban farming," ujar Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Suharini Eliawati dalam keterangannya, Rabu (3/4/2024).

Suharini mengatakan, urban farming tak hanya dapat dilakukan dengan memanfaatkan lahan tidur di Jakarta, tetapi juga menggunakan fasilitas umum lainnya.

"Kami melakukan berbasis ruang memakai tanaman cepat panen yakni sayuran daun dan sayuran buah. Itu dilakukan di sekitar aktivitas warga, seperti sekolah, Ruang Publik Terbuka Ramah Anak (RPTRA), dan fasilitas umum lain," ucap Suharini.

Baca juga: Menyambangi Urban Farming di Rooftop Gedung Kodim Bekasi, Ada Peternakan Ayam hingga Perikanan Ikan Nila

Suharini mengatakan, Pemprov DKI juga terus mengupayakan beragam strategi lain untuk menjaga ketersediaan pangan pokok dengan harga terjangkau.

Berapa di antaranya dengan bersinergi bersama pemerintah pusat untuk penyediaan bahan pangan melalui Perum BULOG, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta, sektor swasta.

Bahkan, Pemprov DKI Jakarta juga bekerja sama hingga provinsi lain melalui kerja sama business to business.

"Ini telah berjalan dengan 34 kota/kabupaten di 10 provinsi, menyediakan enam komoditas pangan yakni beras, daging ayam, daging sapi, telur ayam, gula pasir, dan bawang merah," ucap Suharini.

Baca juga: Heru Budi, Pangdam, dan Kapolda Andalkan Urban Farming untuk Jaga Ketahanan Pangan

Selain itu, Pemprov DKI juga memperbanyak kegiatan yang mempermudah akses pangan untuk masyarakat untuk kelancaran distribusi pangan.

Upaya yang sedang dilakukan antara lain Gerakan Pangan Murah (GPM) keliling oleh BUMD/BUMN, sembako murah Pemprov DKI, bazar pangan di kantor pemerintahan, dan pangan subsidi bagi masyarakat tertentu.

"Komunikasi efektif juga terus dilakukan untuk menyakinkan warga tentang keamanan ketersediaan pangan, sehingga masyarakat tidak perlu melakukan panic buying," kata Suharini.

"Kenaikan harga yang terjadi saat ini juga terus dipantau dan dinilai dalam kondisi wajar. Bahkan memasuki minggu keempat Ramadan, harga komoditas pangan menunjukkan tren penurunan, beras dan komoditas hortikultura," imbuh Suharini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Siswi SLB Diduga Dicabuli Teman di Kalideres, Disdik DKI: Sedang Kami Dalami

Siswi SLB Diduga Dicabuli Teman di Kalideres, Disdik DKI: Sedang Kami Dalami

Megapolitan
Sekap Wanita “Open BO” di Apartemen Kemayoran, Pelaku Bawa Teman dari Kalbar

Sekap Wanita “Open BO” di Apartemen Kemayoran, Pelaku Bawa Teman dari Kalbar

Megapolitan
Polisi Periksa Sejumlah Ahli untuk Mengungkap Kasus Pembunuhan Siswi SMK di Bogor

Polisi Periksa Sejumlah Ahli untuk Mengungkap Kasus Pembunuhan Siswi SMK di Bogor

Megapolitan
BNN Musnahkan Barang Bukti Narkoba, Ada 10.472 Gram Ganja dan Puluhan Ekstasi

BNN Musnahkan Barang Bukti Narkoba, Ada 10.472 Gram Ganja dan Puluhan Ekstasi

Megapolitan
Ada Motif Dendam di Balik Penyekapan Wanita “Open BO” Dalam Apartemen Kemayoran

Ada Motif Dendam di Balik Penyekapan Wanita “Open BO” Dalam Apartemen Kemayoran

Megapolitan
Maling Motor Bersenpi di Bekasi Residivis, 4 Kali Curi Motor di Pondok Gede

Maling Motor Bersenpi di Bekasi Residivis, 4 Kali Curi Motor di Pondok Gede

Megapolitan
Perempuan Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran Usai Buka Jasa 'Open BO'

Perempuan Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran Usai Buka Jasa "Open BO"

Megapolitan
Pejalan Kaki Terlindas 'Dump Truck' di Koja, Kaki Korban Hancur

Pejalan Kaki Terlindas "Dump Truck" di Koja, Kaki Korban Hancur

Megapolitan
5 Tahun Kasus Pembunuhan SIswi SMK di Bogor Belum Terungkap, Polisi Masih Cari Bukti Kuat

5 Tahun Kasus Pembunuhan SIswi SMK di Bogor Belum Terungkap, Polisi Masih Cari Bukti Kuat

Megapolitan
Ingin Gabung Jaklingko, Para Sopir Angkot di Jakut Desak Heru Budi Tanda Tangani SK

Ingin Gabung Jaklingko, Para Sopir Angkot di Jakut Desak Heru Budi Tanda Tangani SK

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Terobsesi Jadi Anggota Polri, tapi Gagal Lolos Saat Tes

Polisi Gadungan di Jaktim Terobsesi Jadi Anggota Polri, tapi Gagal Lolos Saat Tes

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Anak Bersetubuh dengan Pacar untuk Kepuasan Diri

Ibu di Jaktim Rekam Anak Bersetubuh dengan Pacar untuk Kepuasan Diri

Megapolitan
Akses Jalan Tembusan Pasar Jambu Dua Dibuka, Dirut PPJ: Pedagang dan Warga Senang

Akses Jalan Tembusan Pasar Jambu Dua Dibuka, Dirut PPJ: Pedagang dan Warga Senang

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Diduga Dicabuli Teman Sekelas hingga Hamil

Siswi SLB di Jakbar Diduga Dicabuli Teman Sekelas hingga Hamil

Megapolitan
Frustrasi Dijauhi Teman Picu Siswa SMP Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Frustrasi Dijauhi Teman Picu Siswa SMP Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com