Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Yon Zikon Tidak Akan Menyerah

Kompas.com - 08/10/2010, 21:25 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga kompleks perumahan TNI, Yon Zikon 11, Srengseng Sawah, Jakarta mengaku akan tetap mempertahankan lima rumah yatim piatu anggota TNI dan satu rumah janda operasi pembebasan Timor Timur di komplek tersebut dari upaya pengosongan paksa. Ketua RW setempat, Dedi Arwanda mengatakan, warga akan memperjuangkan agar kelima penghuni rumah dapat membeli rumah yang telah ditempati puluhan tahun oleh mereka itu.

"Kita akan tetap mempertahankan sesuai amanah undang-undang. Berupaya bagaimana bisa kita miliki dengan sistem sewa beli," katanya ketika ditemui Kompas.com di Yon Zikon, Jumat (8/10/2010) malam.

Sejak puluhan tahun, penghuni keenam rumah yang akan dieksekusi menurut Dedi sudah memelihara bangunan rumah TNI itu dengan susah payah, termasuk membayar pajak bangunannya. Warga komplek, kata Dedi, membangun fasilitas komplek dengan upaya sendiri, tanpa bantuan pihak TNI.

"Fasilitas seperti listrik tidak diberi batalyon, tempat ibadah, saluran air, PBB, kita sendiri. Sejak tahun 1977 pemeliharaan bangunan sendiri," ungkap Dedi.

Selain itu, kata Dedi, surat tanah di komplek Yon Zikon tersebut tidak sah milik TNI. Tanah yang digunakan untuk membangun komplek merupakan sewaan dari Kementrian Kesehatan. Maka dari itu penghuni rumah tampak tidak rela mengosongkan rumah TNI Yon Zikon tersebut.

Dengan memasang pagar kawat dan mengusung bambu runcing, warga berhasil memukul mundur pasukan TNI yang bertugas mengosongkan keenam rumah itu hari ini. Dikatakan Dedi, pasukan TNI yang berseragam lengkap tersebut tampak hendak mengosongkan rumah secara paksa.

"Pagi sekitar jam 07.30 datang satu mobil, setengah jam kemudian datang lagi, berpakaian lengkap," katanya. Usaha pengosongan enam rumah tersebut, kata Dedi dimulai sejak 2004. "Setiap penggantian komandan, pasti ada itu. Mulai dari intimidasi, pengusiran," katanya.

Namun sejak itu-pun upaya pengosongan selalu gagal karena penghuni rumah didukung warga sekitar serta warga dari 53 komplek TNI lainnya mengusir petugas TNI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com