Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengasuh Bekap Bayi, Polisi Dalami Motif Lain

Kompas.com - 04/02/2013, 16:13 WIB
Lariza Oky Adisty

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Alasan Rasya Alfino Azmi (5 bulan) harus tewas di tangan pengasuhnya, ternyata 'cuma' karena rewel. Namun penyidik masih mendalami kemungkinan motif lain, yang melatari tindakan Irma Aryani (21), si pengasuh.

"Kalau kita lihat bagaimana ceritanya tentang dia (Irma, red) diikat dan disumpal, kami menilai semua sudah disiapkan sebelumnya atau sudah ada kesengajaan," papar Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Toni Harmanto, Senin (4/2/2013). Apalagi setelah diperiksa lebih teliti, tidak ada barang yang diambil, kalau memang benar ada perampok yang masuk.

Sebelumnya, kasus ini mencuat dengan dugaan telah terjadi perampokan gagal. Selain Rasya yang ditemukan dalam kondisi meninggal, Irma juga mengalami cidera bahkan sempat dilarikan ke RSAL Mintohardjo.

Toni mengatakan dalam keterangannya ke polisi, Irma menyebutkan motif perbuatannya adalah semata karena Rasya terus-menerus rewel. "Sore ini akan ada pemeriksaan psikologis terhadap tersangka, bila perlu ada lie detector," papar Toni. Dia mengatakan di awal pemeriksaan, ditemukan kebohongan-kebohongan lain yang diungkapkan Irma.

Selain pemeriksaan psikologis untuk memeriksa seluruh latar belakang Irma. "Kami juga lihat faktor-faktor lain, seperti sejak kapan dia jadi pengasuh di rumah itu, lalu keterangan dari orang tua korban, nanti semua dipadukan untuk mendapatkan fakta," jelas Toni.

Rasya ditemukan tewas di rumahnya di Jalan Karet Pasar Baru Barat 1 RT 001 RW 06 Karet Tengsin, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (31/1/2013) pukul 17.30 WIB. Awalnya Irma berdalih Rasya tewas di tangan perampok yang menyatroni rumah tersebut. Bahkan Irma yang tengah hamil ini mengikat tangan dengan tali rafia dan legging, serta mengacak-acak pakaian milik orang tua Rasya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com