BEKASI, KOMPAS.com - Banjir yang disebabkan Sungai Bekasi meluap dan jebolnya tanggul sementara sehingga merendam 15 perumahan tidak bisa ditangani sendiri oleh Pemerintah Kota Bekasi.
"Kami lakukan apa yang bisa dilakukan, tetapi penanganan secara terpadu harus melibatkan provinsi dan pusat," kata Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi seusai meninjau lokasi banjir di Pondok Gede Permai, Jatirasa, Jatiasih, Kota Bekasi, Selasa (5/2/2013) siang.
Rahmat Effendi yang akrab disapa Pepen mengatakan, untuk mengatasi banjir di Pondok Gede Permai atau satu lokasi diperlukan biaya Rp 50 miliar. Itu untuk pengerukan dan penurapan Sungai Bekasi dan membangun serta mengoperasikan rumah pompa air.
"Itu tidak bisa dilakukan oleh kami sendiri sehingga perlu ditangani oleh provinsi dan pusat," kata Pepen.
Sungai Bekasi menampung aliran Sungai Cikeas dan Sungai Cileungsi yang berhulu di Kabupaten Bogor. Sungai Bekasi bermuara ke Laut Jawa sehingga melintasi Kabupaten Bekasi.
Sungai Bekasi masuk dalam wilayah Sungai Citarum yang lintas kabupaten/kota dan provinsi. Di sinilah pentingnya peran provinsi dan pusat untuk memerhatikan dan mengatasi masalah dari kawasan hulu sampai hilir.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.